Peristiwa
PEKANBARU, POTRETNEWS.com- Libur panjang akibat kabut asap di Kota Pekanbaru, Riau, ternyata tak membuat nyaman para murid.
JAKARTA, POTRETNEWS.com- Bareskrim Mabes Polri menyita 12.400 butir narkotika jenis ekstasi, 5 kilogram narkotika jenis sabu dan satu unit alat mesin cetak ekstasi. Jika dikonversikan dalam rupiah, nilainya kurang lebih Rp 17 miliar.
DURI, POTRETNEWS.com- Masyarakat Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, digemparkan dengan dengan aksi pembacokan seorang anak terhadap ibu kandungnya dan juga bibinya sendiri. Kejadian sekira pukul 18.45 WIB pada Hari Rabu (21/10/2015).
PEKANBARU, POTRETNEWS.com- Heri Wirya, 45 tahun, ayah Ramadhani Luthfi Aerli, bocah 9 tahun yang meninggal diduga akibat kabut asap Riau, mengaku anak sulungnya tersebut selama ini tidak punya riwayat penyakit kronis, baik gangguan pernapasan maupun jantung.
JAKARTA, POTRETNEWS.com- Presiden Joko Widodo mengingatkan para kepala daerah yang mempunyai wilayah berpotensi kebakaran untuk menyiapkan anggaran tahun depan. Anggaran itu diperlukan terutama untuk pencegahan kebakaran hutan.
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Kualitas udaya yang memburuk hingga ke level berbahaya, membuat Pemerintah Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, membuka posko evakuasi bayi dan balita di tiga Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), mulai hari ini, Rabu (21/10).
PASIRPANGARAIAN, POTRETNEWS.com - Iswahyudi, warga Pekan Tebih, Kecamatan Kepenuhan Hulu, Rokan Hulu, Riau, ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa, tenggelam di dasar Sungai Sosa.
PEKANBARU, POTRETNEWS.com- Isak tangis ratusan orang mewarnai pemakaman Ramadhani Lutfi Aerli, bocah usia sembilan tahun yang meninggal dunia, Rabu (21/10/2015) dini hari, akibat keganasan asap. Sang ibu bahkan nyaris pingsan dan tak mampu membendung airmata.
PEKANBARU, POTRETNEWS.com- Duka mendalam dirasakan Eri Wirya. Kabut asap yang mengepung Pekanbaru, Riau, tak cuma membuat dadanya sesak, tapi juga merenggut buah hati tercintanya.
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Kabut asap di Riau akibat kebakaran hutan dan lahan dan lahan kembali menelan korban jiwa. Ramadhani Lutfi Aerli (9) mengembuskan napas terakhir pada Rabu (21/10/2015) dini hari setelah mengalami gangguan pernapasan.