Home > Berita > Siak

Mengintip Proyek-proyek Berbiaya Miliaran Rupiah di Kabupaten Siak yang Terbengkalai, ”Tak Bertuan” dan Kini Jadi Sarang Kampret

Mengintip Proyek-proyek Berbiaya Miliaran Rupiah di Kabupaten Siak yang Terbengkalai, ”Tak Bertuan” dan Kini Jadi Sarang Kampret

Salah satu proyek di Kabupaten Siak yang terkesan mubazir. (foto: infosiak.com)

Selasa, 06 September 2016 13:29 WIB
SIAK, POTRETNEWS.com - Kabupaten Siak merupakan salah satu daerah di Provinsi Riau yang memiliki Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) terbesar kedua setelah Kabupaten Bengkalis. Namun sayang, besarnya APBD yang dimiliki dinilai belum mampu memicu dan mengembangkan segala potensi yang ada. Salah satunya dengan masih banyaknya didapati bangunan-bangunan bernilai miliaran rupiah yang saat ini terbengkalai dan tidak bisa dimanfaatkan keberadaannya oleh masyarakat banyak.

Padahal, sudah menjadi rahasia umum, sejumlah bangunan yang terbengkalai tersebut telah menelan APBD maupun APBN (uang rakyat, red) yang tidak sedikit. Selain itu, proyek tersebut dibangun dengan alasan untuk mendokrak perekonomian masyarakat serta kemajuan daerah. Namun realitanya bangunan-bangunan ini justru mengundang keprihatinan karena terkesan mubazir dan sekarang menjadi sarang tikus serta kampret (kelelawar, red)

Seperti keberadaan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Kampung Kotoringin Kecamatan Mempura, yang konon dibangun dengan anggaran mencapai puluhan miliar rupiah. Namun, hingga saat ini PLTU tersebut belum bisa memberikan manfaat apa-apa bagi masyarakat, karena terbengkalai bak barang tak bertuan.

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/06092016/potretnewscom_qpvqr_560.jpg
Proyek PLTU di Kotoringin, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak, Provinsi Riau yang mangkrak (terbengkalai), meski telah menelan anggaran miliaran rupiah. (foto: infosiak.com)

(BacaDibangun dengan Uang Rakyat Senilai Rp60 Miliar, Pembangunan PLTU Kotoringin Siak yang ”Mangkrak” Dinilai Cermin Kegagalan Pemerintah)

Begitu juga halnya dengan keberadaan ”Taman Burung” di Kelurahan Sei Mempura, yang konon dibangun oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Siak melalui dana APBD Siak tahun 2014 senilai Rp2 miliar. Hingga kini Taman Burung tersebut masih terkesan terbengkalai. Konon katanya Taman Burung itu dibangun untuk pengembangan destinasi (obyek wisata, red) di wilayah Kecamatan Mempura.

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/06092016/potretnewscom_cfp2j_561.jpg
Taman burung yang dibangun dengan biaya Rp 1,79 miliar di Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak, Riau, tak kunjung difungsikan. Foto dipetik beberapa waktu lalu. (foto: tribunpekanbaru.com)

(BacaDiduga Dibangun Tak Sesuai Bestek, Proyek Taman Burung di Siak Berbiaya Rp 1,79 Miliar ”Terbengkalai” dan Berpotensi Jadi ”Pos Ronda”)

(BacaProyek Taman Burung Berbiaya Rp 8 Miliar di Kabupaten Siak Terancam Lapuk, Siapa yang Bertanggung Jawab?)

Realita yang sama juga bisa ditemui pada bangunan gedung SD 01 Lubukdalam Kecamatan Lubukdalam. Terbetik kabar, proyek ini juga dibangun melalui dana APBD Siak tahun 2010 senilai ratusan juta rupiah. Ironisnya, hingga hari ini keberadaan gedung tersebut tak jua bisa dimanfaatkan untuk keperluan dunia pendidikan, karena masih terbengkalai dan terkesan luput dari perhatian pemerintah setempat.

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/06092016/potretnewscom_vjtgg_562.jpg
Proyek gedung sekolah bertingkat di Lubukdalam terbengkalai 6 tahun dan sekarang jadi sarang tikus dan kampret. (foto: infosiak.com)

Melirik kondisi banyaknya uang rakyat yang terkesan terbuang sia-sia itu, sejumlah pihak angkat bicara dan menyatakan rasa keprihatinannya. Sebagaimana dikemukakan oleh Ketua Umum Ormas Masyarakat Peduli Kabupaten Siak (MPKS) Wan Hamzah. Dia berpendapat, fenomena tersebut mestinya harus segera disikapi oleh Pemerintah Kabupaten Siak agar tidak menimbulkan kekecewaan maupun anggapan negatif dari masyarakat.

(Baca: Proyek Disdikbud Siak Senilai Ratusan Juta Rupiah Terbengkalai 6 Tahun, Sekarang Jadi Sarang Tikus dan Kampret)

“Kita sangat menyayangkan, di Kabupaten Siak ini banyak bangunan yang telah dibangun dengan uang rakyat tapi tidak jelas tujuan pembangunannya. Bahkan ada juga bangunan yang tidak terselesaikan pengerjaannya, sehingga terkesan mubazir karena putus di tengah jalan. Akibatnya sampai hari ini belum bisa dimanfaatkan keberadaannya oleh khalayak ramai (masyarakat, red),” papar Wan Hamzah, Senin (29/8/2016).

Hamzah mengingatkan, masyarakat menaruh harapan besar kepada pemerintah daerah, agar kiranya bisa segera menindak lanjuti maupun memperjuangkan apa yang telah menjadi bagian dari tanggung jawabnya itu. Sehingga tidak ada lagi barang-barang terbengkalai yang notabene dibangun melalui uang rakyat.

Hingga diterbitkan, berita yang mengutip dari media siber infosiak.com ini belum terkonfirmasi dengan pihak mana pun. ***

Editor:
Farid Mansyur

Sumber:
Infosiak.com

Kategori : Siak, Umum, Pemerintahan
wwwwww