Terima Broadcast Tautan Porno di BlackBerry? Jangan Dibuka daripada Dibajak!

Terima Broadcast Tautan Porno di BlackBerry? Jangan Dibuka daripada Dibajak!

Ilustrasi.

Minggu, 22 November 2015 07:08 WIB
JAKARTA, POTRETNEWS.com - Belakangan ini, aksi penipuan berkedok minta pulsa melalui media sosial BlackBerry Messenger (BBM) kian marak. Korbannya pun bukan hanya satu atau dua orang, tapi sejauh ini sudah ada ratusan bahkan ribuan. Menurut Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya, AKBP Eko Hadi Santoso, kebanyakan para pelaku penipuan itu beroperasi di wilayah DKI Jakarta. Merujuk pada jaringan penipuan online yang digulung Polda Metro Jata baru-baru ini, kata Eko, semuanya berada di wilayah DKI Jakarta.

Eko menjelaskan, modus pelakunya adalah dengan membajak sistem data yang ada di telepon korban. "Biasanya pelaku menyebarkan link (tautan red) yang menarik perhatian, seperti judi, porno dan ragam lainnya, korban pun penasaran dan membukanya," ujar Eko di Jakarta, Sabtu (21/11/2015).

Ketika link itu diklik, maka korban akan diminta memasukan biodata lengkap terkait informasi pribadi media sosialnya. Dari situlah pelaku bisa menguasai akun korban.

Selanjutnya, pelaku yang menguasai akun BBM lantas mengirim pesan secara broadcast untuk meminta pulsa kepada para rekan maupun kerabat yang ada di daftar kontak. "Setelah dikuasai, akun media sosial korban tanpa disadari pemilik aslinya akan meminta pulsa maupun uang kepada rekan yang berteman di media sosial itu," sambung Eko.

Lebih lanjut Eko menjelaskan, nominal pulsa yang diminta pelaku memang tidak terlalu banyak. Kisarannya Rp 25 ribu hingga Rp 100 ribu.

Namun, jika semua nama di daftar kontak yang dimintai pulsa terbujuk membelikannya maka dapat dipastikan pelaku bisa meraup untung berlimpah dari kejahatannya. "Kejadian seperti ini sudah banyak, kami masih berusaha mencari siapa dan di mana keberadaan pelakunya, sehingga kita harus lebih pintar dalam menggunakan telepon pintar," katanya.

Ia juga menyarankan warga pengguna smartphone atau telepon pintar agar lebih waspada dan bijak menggunakannya. "Kebanyakan korbannya adalah pengguna telepon pintar yang ceroboh,” katanya.***

(M Yamin Indra)
Kategori : Teknomotif
Sumber:Jawapos.com
wwwwww