Aneh tapi Nyata, di Kota Sorong yang Bisa Lihat APBD Cuma Wali Kota dan Istrinya yang Kebetulan Ketua DPRD

Aneh tapi Nyata, di Kota Sorong yang Bisa Lihat APBD Cuma Wali Kota dan Istrinya yang Kebetulan Ketua DPRD

Wali Kota Sorong Drs Ec Lamberthus Jitmau MM menerima berkas APBD Kota Sorong yang diserahkan Ketua DPRD Kota Sorong Petronela Kambuaya SPd, dalam sebuah paripurna. Mereka merupakan pasangan suami istri. (foto: wiyainews.com)

Selasa, 15 Maret 2016 20:16 WIB
JAKARTA, POTRETNEWS.com - Komisioner KPK Laode M Syarif belum lama ini mengunjungi Kota Sorong, Papua Barat. Laode mengaku kaget dengan sistem kepemimpinan di Kota Sorong karena wakil wali kota di kota tersebut belum pernah melihat APBD sama sekali. Dia menceritakan pertemuannya dengan Wakil Wali Kota Sorong, Pahimah Iskandar. Meskipun menjabat sebagai wakil wali kota, Pahimah mengaku tak pernah melihat APBD di kota yang dipimpinnya.

"Jadi dia (Wakil Wali Kota Sorong) cuma sekali setahun lihat APBD. Waktu awal menjabat saja," kata Laode dalam Seminar Nasional Anti-Corruption and Democracy Outlook 2016 di Hotel Le Meridien, Jl Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (15/3/2016).

Laode kemudian menanyakan bagaimana Pemda Sorong mengelola keuangan jika pimpinannya saja tak pernah memantau APBD. Dengan santai Pahimah menjawab bahwa pengelolaan keuangan hanya dipantau oleh Wali Kota Sorong, Lambert (Lamberthus) Jitmau. Lambert dan Pahimah menjabat sebagai wali kota dan wakil wali kota pada periode 2012 hingga 2017.

"Yang lihat APBD, pak wali kota dan ibu, istrinya, katanya. Rupanya istrinya ini Ketua DPRD Kota Sorong," kata Laode.

Istri Lambert Jitmau, Petronela Kambuaya memang menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Sorong. "Lalu saya tanya, jadi kerjaan ibu apa kalau nggak pernah lihat APBD? Dia jawab, ya bertemu-bertemu (tamu) seperti sekarang ini," ucap Laode.

Dari jawaban tersebut, Laode mengaku tak heran jika masih banyak korupsi yang terjadi di kalangan pemerintah daerah. Dia juga mempertanyakan masyarakat sipil yang tidak berperan aktif menghidupkan demokrasi di Papua.

"Oleh karena itu perlu ada koalisi masyarakat sipil untuk perhatikan Papua. Bukan cuma Sorong," katanya.

Laode juga mengaku pernah dititipi pesan oleh Presiden Joko Widodo agar lebih memperhatikan Papua. Pesan tersebut disampaikan saat pimpinan KPK bertemu Presiden Jokowi di Istana membahas wacana revisi UU KPK.

"Waktu itu Pak Presiden titip beberapa hal salah satunya, tolong perhatikan Papua," ujarnya.

Mengenai kasus di Kota Sorong, Laode mengatakan, banyak juga kasus serupa yang terjadi di daerah lain, seperti Madura. Setelah menjabat selama 2 periode, mantan Bupati Bangkalan Madura, Fuad Amin menyerahkan jabatannya kepada putranya Makhmud Ibnu Fuad. Tak lama kemudian, Fuad Amin ditangkap KPK karena kasus korupsi jual beli gas-alam. ***

Editor:
Mukhlis

Sumber:
Detik.com

Kategori : Nusantara
wwwwww