Staf Ahli Menristek Dikti RI Puji Keberanian Umri Terapkan SNPT KKNI
Senin, 23 Januari 2017 23:03 WIB
Staf Ahli Menristek Dikti RI Dr Endrotomo memaparkan kertas kerjanya pada pada Workshop Perumusan Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran Umri, di Kampus Umri Jalan KH Ahmad Dahlan Pekanbaru, Senin (23/1/2017).
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Staf Ahli Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) RI Dr Endrotomo memuji keberanian Universitas Muhamadiyah Riau (Umri) menerapkan Standar Nasional Perguruan Tinggi (SNPT) berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dalam tahun ajaran baru mendatang. Sebab, menurut dia, banyak perguruan tinggi yang sudah lama berdiri namun belum berani melaksanakan kurikulum standar nasional berbasis KKNI."Umri baru berdiri delapan tahun lalu, namun sudah berani menerapkan kurikulum nasional perguruan tinggi berbasis KKNI. Ini langkah baru untuk menghasilkan lulusan yang berskala nasional dan internasional," puji Endrotomo saat menjadi pembicara pada Workshop Perumusan Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran Umri, di Kampus Umri Jalan KH Ahmad Dahlan Pekanbaru, Senin (23/1/2017).
Endrotomo membeberkan, dari 4.200 perguruan tinggi se-Indonesia hanya 1000 yang melaksanakan kurikulum standar nasional berbasis KKNI termasuk salah satunya Umri. Kata dia, kurikulum standar nasional perguruan tinggi berbasisi KKNI ini mempunyai tolok ukur standar lulusan yang akan dihasil oleh perguruan tinggi. KKNI ini merupakan perpaduan kurikulum yang tolok ukur tidak hanya skala nasional tapi juga internasional.
"KKNI ada tolok ukur lulusannya yang akan dihasilkan oleh perguruan tinggi. Di level mana lulusan yang akan dihasilkan. Saya memberikan apresiasi kepada Umri yang berani walau masih delapan tahun namun sudah memikirkan lulusan berskala internasional," sebut Endrotomo.
Rektor Universitas Muhamadiyah Riau Dr H Mubarak mengatakan, pekerjaan penyusunan kurikulum bukan pekerjaan mudah. Sebab, banyak harus dirumuskan mau ke mana Umri 4 tahun ke depan setelah menghasilkan lulusan dan 2.021 lulusan Umri ini seperti apa.
''Lulusan Umri yang akan kita hasilkan harus bisa menjawab dunia kerja, punya keahlian, agar ilmu yang diperoleh tidak sia sia." kata Mubarak dalam pidatonya sebelum membuka kegiatan tersebut.
Sementara Koordinator Perubahan Kurikulum dr H Taswin Yacob SpS mengatakan, Umri telah menyepakati tahun ajaran baru. Umri telah menerapak kurikulum nasional berbasis KKKNI. Sekarang ini Umri masih memakai kurikulum berbasis KBK.
"Saya harapkan Pak Endrotomo bisa mencurah ilmu dan membimbing Umri dalam menyusun kurikulum berbasis KKNI," kata Taswin.
Dalam menerapakan kurikulum KKNI, kata Taswin, Umri harus punya komitmen dan keinginan yang kuat dari seluruh stakeholder mulai dari Pimpinan Muhammadiyah, rektor, wakil rektor, dekan, kepala prodi, pegawai bertekad melaksanakan KKNI pada tahun ajaran baru mendatang.
"Mari kita bersama sama merapatkan barisan keinginan, persepsi yang sama untuk menerapkan KKNI pada 1 September 2017 mendatang. KKNI wajib di berlakukan 2017 ini. Perubahan kurikulum ini nantinya akan membawa umri lebih baik lagi, " ujar Taswin. ***
Endrotomo membeberkan, dari 4.200 perguruan tinggi se-Indonesia hanya 1000 yang melaksanakan kurikulum standar nasional berbasis KKNI termasuk salah satunya Umri. Kata dia, kurikulum standar nasional perguruan tinggi berbasisi KKNI ini mempunyai tolok ukur standar lulusan yang akan dihasil oleh perguruan tinggi. KKNI ini merupakan perpaduan kurikulum yang tolok ukur tidak hanya skala nasional tapi juga internasional.
"KKNI ada tolok ukur lulusannya yang akan dihasilkan oleh perguruan tinggi. Di level mana lulusan yang akan dihasilkan. Saya memberikan apresiasi kepada Umri yang berani walau masih delapan tahun namun sudah memikirkan lulusan berskala internasional," sebut Endrotomo.
Rektor Universitas Muhamadiyah Riau Dr H Mubarak mengatakan, pekerjaan penyusunan kurikulum bukan pekerjaan mudah. Sebab, banyak harus dirumuskan mau ke mana Umri 4 tahun ke depan setelah menghasilkan lulusan dan 2.021 lulusan Umri ini seperti apa.
''Lulusan Umri yang akan kita hasilkan harus bisa menjawab dunia kerja, punya keahlian, agar ilmu yang diperoleh tidak sia sia." kata Mubarak dalam pidatonya sebelum membuka kegiatan tersebut.
Sementara Koordinator Perubahan Kurikulum dr H Taswin Yacob SpS mengatakan, Umri telah menyepakati tahun ajaran baru. Umri telah menerapak kurikulum nasional berbasis KKKNI. Sekarang ini Umri masih memakai kurikulum berbasis KBK.
"Saya harapkan Pak Endrotomo bisa mencurah ilmu dan membimbing Umri dalam menyusun kurikulum berbasis KKNI," kata Taswin.
Dalam menerapakan kurikulum KKNI, kata Taswin, Umri harus punya komitmen dan keinginan yang kuat dari seluruh stakeholder mulai dari Pimpinan Muhammadiyah, rektor, wakil rektor, dekan, kepala prodi, pegawai bertekad melaksanakan KKNI pada tahun ajaran baru mendatang.
"Mari kita bersama sama merapatkan barisan keinginan, persepsi yang sama untuk menerapkan KKNI pada 1 September 2017 mendatang. KKNI wajib di berlakukan 2017 ini. Perubahan kurikulum ini nantinya akan membawa umri lebih baik lagi, " ujar Taswin. ***