Home > Berita > Riau

Nikmatnya Menyeduh Kopi Daun Batok Kelapa di Tanah Datar Sumbar yang Disukai Warga Riau dan Sumut

Nikmatnya Menyeduh Kopi Daun Batok Kelapa di Tanah Datar Sumbar yang Disukai Warga Riau dan Sumut

Ilustrasi/Kawah daun atau disebut juga dengan kopi daun. (foto: minanglamo.blogspot.com)

Senin, 11 Juli 2016 10:30 WIB
PADANG, POTRETNEWS.com - Para pemudik yang sedang berlibur di Sumatera Barat bisa menikmati kawah daun atau disebut juga dengan kopi daun. Kopi yang terbuat dari daun kopi ini bisa ditemukan di sejumlah daerah di Sumatera Barat, terutama di Kabupaten Tanah Datar. Salah satu tempat yang menyediakan kopi daun adaah Pondok Kawah Daun Sijangek yang terletak di Jalan Raya Batusangkar-Bukittinggi kilometer 3, Sijangek, Kabupaten Tanah Datar. Saat Lebaran, pondok kopi yang dibangun dengan bambu dan kayu itu diserbu pemudik.

Dari pantauan Tempo, seluruh kursi yang berada di pondok itu terisi penuh. Di tempat parkir, berjejer sejumlah mobil dengan berbagai plat nomor, termasuk dari Sumatera Utara (Sumut) dan Riau.

Kopi daun ini disajikan dengan separo tempurung kelapa yang dialasi dengn bambu. Hangatnya kopi yang rasanya mirip teh itu menyegarkan para penikmati kopi. Selain rasanya nikmat, kawah daun ini juga dipercaya berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit, seperti panas dalam, darah tinggi dan kolestrol.

Pemilik Pondok Kawah Daun Sijangek, Eka Rahmat mengatakan, kopi daun ini diolah dari daun kopi yang muda. Lalu diselai dengan bara api hingga kering dan menghitam.

Selanjutnya, bubuk daun kopi dimasukan ke periuk berisi air mendidih hingga air berubah menjadi kemerah-merahan, seperti teh. "Saring dan masukan ke gelas yang terbuat dari tempurung," ujarnya.

Sebelum disajikan kepada penggemar kopi, kata dia, ditambah gula pasir atau gula enau, tergantung permintaan pemesan. Eka juga memberikan variasi terhadap kopi daunnya, seperti kopi daun susu. "Kopi daun biasa kami jual Rp 4.000. Sedangkan kawah daun susu harganya Rp 6.000," katanya.

Kopi daun disajikan bersama pelbagai macam gorengan, seperti goreng pisang, bakwan, goreng tahu dan goreng ubi. Harga per buah hanya Rp 1.000.

Tomi, mahasiswa Institut Pertanian Bogor, datang bersama keluarganya ke Pondok Kawah Dauh Sijangek ini. Ia memilih kopi kawah susu. Baginya, kawah daun yang disajikan ini sangat menyegarkan. Apalagi diseduh saat malam hari. "Nikmat," ujarnya.

Perantau lainnya, Farid, mahasiswa Universitas Gajah Mada Yogyakarta ini mengaku sengaja menikmati kawah daun saat pulang kampung. Sebab, dia tidak menemukan kopi daun ini selain di Sumatera Barat. "Makanya, saya datang ke sini. Untuk menikmati segarnya kawah daun," ujarnya. ***

Editor:
Akham Sophian

Sumber:
Tempo.co

Kategori : Riau, Umum
wwwwww