Gandeng ECITB Indonesia, Unilak Siapkan Lulusan Unggul dan Berdaya Saing

Gandeng ECITB Indonesia, Unilak Siapkan Lulusan Unggul dan Berdaya Saing

Dari kanan; Rektor Unilak Dr Hj Hasnati SH MH, Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi dan narasumber seminar, sebelum pembukaan seminar. (foto: istimewa)

Selasa, 26 April 2016 21:18 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Berkomitmen mempersiapkan lulusan unggul serta siap bersaing di ASEAN dan dunia, Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru, Riau, menggandeng PT Engineering Construction Industry Training Board (ECITB) Indonesia untuk bekerja sama. Sinergi kedua entitas ditandai dengan digelarnya Seminar Participants Introducing yang diinisiasi Unilak dan ECITB dan Unilak, bertempat di Gedung Perpustakaan Unilak, Selasa (26/4/2016) pagi.

Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi dalam pidatonya sebelum membuka acara mengapresiasi kegiatan yang disebutnya cerdas. ”Persaingan di era MEA nggak bisa ditawar-tawar lagi. Solusinya, segera persiapkan putra dan putri kita dengan keahlian lewat uji sertifikasi kompetensi agar mampu dan diterima di mana saja. Unilak sangat cepat menyesuaikan dengan keadaan ini,” kata Ayat.

Rektor Unilak Dr Hj Hasnati SH MH menyampaikan harapannya agar para alumni perguruan tinggi yang dipimpinnya dapat masuk ke pasar kerja ASEAN dan bersaing dengan tenaga kerja asing.

”Pelaksanaan seminar ini sebagai langkah awal menuju ke arah itu. Oleh karenanya, dari sekarang, kita semua, penyelenggara pendidikan, bersama-sama bersinergi mempersiapkan peserta didik kita untuk memiliki kompetensi tertentu yang diakui dalam regulasi MEA ini,” kata Hasnati.

Sebelumnya, dalam laporan, Ketua Panitia Pelaksana Seminar, Ir Masnur Putra Halilintar MT menyebut, tema seminar ini "Global Recognised Wire Rope and Lifting Operation Training Ecitb Internasional Health and Safety Passport (IHSP) and Ecitb International Competency Engineering or Consteuction (ICE)".

"ECITB Indonesia sebagai mitra Unilak dalam penyelenggaraan senimar ini merupakan lembaga sertifikasi internasional yang berpusat di Inggris. Dasar pemikiranya antara lain, alumni Unilak yang sudah tamat, untuk masuk ke pasar kerja internasional terhambat oleh kompetensi yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi. Itu merupakan regulasi yang ada dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)," papar Masnur.

Terhadap fenomena itu, imbuh dia, maka kampus harus mulai mempersiapkan sebelum mahasiswa tamat menjadi alumni sudah memiliki sertifikat kompetensi keahlian yang diakui internasional.

"Uji kompetensi mahasiswa ini akan dilakukan di semester akhir dengan melakukan modifikasi kurikulum mengikuti standar kompetensi internasional. Hal ini tidak hanya menjadi tanggung jawab kampus namun juga tanggung jawab pemerintah dalam hal ini dinas pendidikan dan dinas tenaga kerja," sebut Masnur.

Disampaikan juga dalam laporannya, selain perguruan tinggi, alumni SMK juga idealnya sudah mulai dibekali sertifikasi kompetensi.

"Oleh karena itu kami mengundang 50 kepala SMK se-Pekanbaru dan Ketua Komite Sekolah. Setelah ini akan ada follow up dari masing lembaga pendidikan untuk membekali alumninya agar bisa dipakai lembaga internasional,” ujarnya.

Pembicara yang memberi literasi pada seminar ini masing-masing; Mr Jason Riley (ECITB International Business Development Manager), Mr David J Vikress (Direktur Wirerope Indonesia) Kushadi Yahya (Chairman of Jaringan Pemberdayaan SDM Kepulauan Riau).

Terlihat hadir dan serius mengikuti seminar hingga akhir yakni; perwakilan Komisi IV DPRD Batam, perwakilan Komisi E DPRD Provinsi Riau, mewakili Kepala Dinas Pendidikan Riau, mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, perwakilan universitas di Pekanbaru, para dekan dan ketua program studi di lingkungan Unilak, serta para Kepala SMK se-Kota Pekanbaru. *vvv

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Pekanbaru, Umum
wwwwww