Home > Berita > Inhil

Sengit di Awal, Legit di Akhir; Suara DPRD Diperkirakan Seirama dengan Pemkab soal Pembangunan Kantor Baru Bupati Inhil

Sengit di Awal, Legit di Akhir; Suara DPRD Diperkirakan Seirama dengan Pemkab soal Pembangunan Kantor Baru Bupati Inhil

Penolakan masyarakat terus datang terkait rencana pembangunan Kantor Bupati Indragiri Hilir, Riau. Mereka berpendapat, masih banyak sektor prioritas yang harus dibenahi.

Kamis, 03 Desember 2015 09:25 WIB
Advertorial
TEMBILAHAN, POTRETNEWS.com - Masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau menilai DPRD tidak punya "nyali" untuk menolak rencana pembangunan kantor bupati pasca-terbakar. Hal itu sudah menjadi kebiasaan dan selalu ada kompromi antara eksekutif dan legislatif. "Dalam banyak persoalan, eksekutif dan legislatif Inhil selalu dapat berkompromi. Meski ada penolakan seperti sekarang ini, ujung-ujung saya pastikan akan setuju," kata Sekjen Fokus Ornop Indra Gunawan, dalam perbincangan khusus, baru-baru ini.

Menurut dia, untuk pembangunan kantor bupati baru polemiknya masih kecil. Zaman Bupati Inhil sebelum ini, terutama untuk tiga proyek multiyears perdebatan di dewan sengit. Tapi ujung-ujungnya, seluruh fraksi dewan setuju terhadap proyek yang memakan dana hampir Rp1 triliun tersebut.

"Biasalah panggung politik seperti itu, untuk pencitraan, biar dinilai berpihak ke masyarakat. Babak akhirnya kita sudah tahu," ujar Julak biasa ia disapa sambil tersenyum

Penolakan terhadap kebijakan tersebut terus bergulir di masyarakat. Saat ini masih banyak kebutuhan masyarakat yang lebih wajib untuk dipenuhi, terutama untuk sektor perekonomian. "Coba pak bupati dan anggota dewan tinjau kami ke lapangan. Kami untuk makan saja sulit. Lebih baik dana sebanyak itu dibantu untuk modal usaha kami, biar usaha kamu bisa lebih berkembang," ujar Rosina, salah seorang pedagang sayur di Pasar Yos Sudarso, Tembilahan.

Sebagaimana informasi yang didapat, pembangunan Kantor Bupati Inhil akan menelan anggaran Rp120 miliar dengan sistem multiyears selama tiga tahun. Tahap awal diusulkan anggaran Rp40 miliar. Sisanya akan dianggarkan di tahun berikutnya.

Sementara itu Iwan Taruna ST, Ketua Komisi III saat dimintai tanggapannya terkait aksi penolakan warga dan elemen masyarakat belum lama ini, enggan berkomentar lebih jauh. ā€¯Langsung saja ke Banggar," katanya. (adv/dewan/suf)
wwwwww