Pasca-Panitia Lokal Tertembak Panah Sumpit, Ribuan Polisi dan TNI Sweeping Rombongan Liar Kongres HMI
 |
Ribuan personel polisi dan TNI apel jelang sweeping, Senin (23/11/2015). |
Senin, 23 November 2015 09:35 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Ribuan personel kepolisian dan TNI menggelar apel razia di Purna MTQ, Pekanbaru, Provinsi Riau, Senin (23/11/2015) pagi. Razia ini ditujukan untuk men-sweeping senjata tajam yang dibawa oleh massa penggembira Kongres XXIX HMI. Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pekanbaru yang di-back up Polda Riau, serta TNI menggelar razia besar-besaran di sejumlah penginapan dan titik kumpul massa HMI di Pekanbaru.Ini dilakukan pasca-penyerangan oleh rombongan liar (romli) yang diduga berasal dari Makassar terhadap panitia lokal yang juga aktivis HMI Riau, dini hari tadi.Pantauan di lapangan, apel besar tersebut dipimpin langsung oleh Kapolresta Pekanbaru, Kombes Aries Syarief Hidayat. Tampak ribuan personil gabungan sudah dibariskan untuk diberi pengarahan. Setelahnya, mereka langsung di-floating ke beberapa penginapan dan titik kumpul massa HMI."Tujuannya untuk memeriksa barang bawaan mereka dan mencari senjata tajam. Selain itu kita juga akan memeriksa kartu tanda pengenal (KTP) dan kartu mahasiswa," sebut Wakapolresta Pekanbaru, AKBP Sugeng Putut Wicaksono, di Purna MTQ, Senin (32/11/2015) pagi. Beberapa jam sebelum ini, sejumlah massa yang diduga berasal dari rombongan asal Makassar terlibat penyerangan kepada mahasiswa di Hotel Green, Jalan Arifin Achmad Pekanbaru, yang mayoritas dihuni mahasiswa Riau. Satu orang tertembak panah dan langsung dilarikan ke RS Eka Hospital.Aktivis dan BEM se-Riau Pagi Ini akan Sweeping Peserta Kongres
Terkait aksi penyerangan tersebut, aktivis BEM se-Riau pagi ini juga berencana melakukan sweeping besar-besaran, khususnya untuk rombongan liar alias romli, yang sejak awal kedatangannya, selalu menimbulkan masalah dan kericuhan.Selain itu, mahasiswa Riau juga berencana ingin menemui pihak Pemprov Riau, dengan tujuan membahas pembatalan kongres, yang dinilai banyak membawa masalah."Kami ingin komitmen pemerintah, kenapa hal ini (penyerangan) bisa terjadi. Kami sangat menyayangkan hal tersebut," sebut Firka Maulana, Ketua BEM se-Riau, Senin pagi. ***
Terkait aksi penyerangan tersebut, aktivis BEM se-Riau pagi ini juga berencana melakukan sweeping besar-besaran, khususnya untuk rombongan liar alias romli, yang sejak awal kedatangannya, selalu menimbulkan masalah dan kericuhan.Selain itu, mahasiswa Riau juga berencana ingin menemui pihak Pemprov Riau, dengan tujuan membahas pembatalan kongres, yang dinilai banyak membawa masalah."Kami ingin komitmen pemerintah, kenapa hal ini (penyerangan) bisa terjadi. Kami sangat menyayangkan hal tersebut," sebut Firka Maulana, Ketua BEM se-Riau, Senin pagi. ***
