Home > Berita > Rohil

Elpiji 3 Kilogram Melonjak hingga Rp28 Ribu per Tabung, DPRD Rohil Minta Disperindag Turun Lapangan dan Awasi Ketat Para Agen

Elpiji 3 Kilogram Melonjak hingga Rp28 Ribu per Tabung, DPRD Rohil Minta Disperindag Turun Lapangan dan Awasi Ketat Para Agen

Ilustrasi elpiji 3 kilogram yang harganya melonjak hingga Rp28 ribu di Kabupaten Rokan Hilir, Riau.

Kamis, 12 November 2015 16:33 WIB
Advertorial
BAGANSIAPIAPI, POTRETNEWS.com - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, Abdul Kosim SE meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat segera memantau, mengawasi dan menertibkan pendistribusian LPG ukuran 3 kilogram di kecamatan yang berbatasan langsung daerah itu seperti dengan Sumatera Utara. Kosim mengingatkan itu terkait tindak lanjut kebijakan pemerintah menetapkan program konversi minyak tanah ke LPG melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 104 Tahun 2007 tanggal 28 November 2007 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Harga Elpiji Tabung 3 kg.

"Salah yang perlu diawasi adalah Kecamatan Pasirlimau Kapas (Panipahan) karena pasokan LPG ukuran 3 kilogram banyak dipasok dari Labuhanbatu, Sumatera Utara (Sumut). Untuk itu, peranserta Disperindag dalam pengawasan dan penertiban sangat dibutuhkan agar penetapan harga eceran tertinggi (HET) di pasar dapat dipantau," kata politisi yang akrab disapa Akos ini.

Pengawasan oleh dinas tersebut mutlak dilakukan karena menurut Akos masyarakat yang tinggal di wilayah terpencil dan terisolir seperti Desa Sungaidaun, Desa Pasirlimau Kapas, Desa Telukpulai, dan ada beberapa desa di sekitarnya yang masih kesulitan untuk mendapatkan pasokan LPG ukuran 3 kg.

Dia meminta kepada Disperindag bekerja sama dengan instansi terkait agar melakukan penertiban HET di setiap agen yang ada, karena dari informasi yang diperolehnya, masih banyak masyarakat yang mengeluhkan harga eceran yang tidak sesuai aturan.

"Bahkan ada agen LPG yang menjual sampai (Rp)28 ribu per tabung. Harga yang demikian mahal tentu saja menambah beban masyarakat bawah," ujarnya. (adv/dewan/jaka)
wwwwww