Makin Lengkap Derita Warga Pekanbaru, Sudah ”Dipaksa” Hirup Asap, Sekarang Listrik Mati 3 Kali Sehari

Makin Lengkap Derita Warga Pekanbaru, Sudah ”Dipaksa” Hirup Asap, Sekarang Listrik Mati 3 Kali Sehari

Salah satu meme protes pemadaman listrik oleh PLN yang beredar di media sosial.

Sabtu, 24 Oktober 2015 01:36 WIB
Mukhlis
PEKANBARU, POTRETNEWS.com – Penderitaan warga Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, bertambah panjang. Setelah ”dipaksa” menghirup asap, kini listrik mati pula 3 kali sehari. "Sempurna sudah penderitaan warga Kota Pekanbaru. Setelah setiap hari ’dipaksa’ menghirup asap, sekarang PLN memadamkan listik tiga kali sehari, persis seperti dosis minum obat,” Chalik ST, seorang warga JI Mangga, Pekanbaru, saat berbincang dengan potretnews.com, Sabtu (24/10/2015).

Chalik yang ketika menjadi mahasiswa tercatat sebagai aktivis mengatakan, kebijakan PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau melakukan pemadaman bergilir 3 kali sehari, sangat tidak elok dan menambah menambah beban penderitaan.

”Harusnya manajemen mencari solusi dan mengupayakan defisit daya. Jangan melakukan cara gampang seenaknya dengan menambah jadwal pemadaman bergilir. Tindakan itu menunjukkan ketidakmampuan petinggi PLN,” katanya.

Dia berpendapat, di saat jutaan rakyat Riau dipapar asap, PLN bertindak sangat tidak manusiawi. Kemudian, alasan yang dikemukakan PLN dari dulu sampai sekarang tetap sama.

”Ketika hujan mesin rusak, saat kemarau alasannya juga sama. Lupa membayar tagihan, langsung main bongkar saja,” kata Chalik yang menyebut bakal berkoordinasi dengan rekannya sesama eks aktivis dan LSM untuk bersikap terhadap kebijakan PLN itu.

Pemadaman bergilir hingga tiga kali sehari, menurut Humas PT PLN wilayah Riau dan Kepulauan Riau, M Nasri yang dihubungi secara terpisah, terpaksa dilakukan karena PLN mengalami defisit daya 160 MW, pada Jumat (23/10/2015) pagi.

"Defisit daya tersebut diakibatkan ada gangguan di PLTA Ombilin pada unit 1 dan 2 sekitar 145MW. Berdasarkan kondisi tersebut, terpaksa PLN melakukan penambahan pemadaman bergilir dari 1 kali sehari menjadi tiga kali sehari dalam waktu 24 jam," ujar Nasri seperti dikutip potretnews.com dari GoRiau.com.

Lewat pesan instan BlackBerry Messenger ke GoRiau.com, Nasri juga mengatakan, defisit daya untuk Riau saat ini bertambah dari 30 MW menjadi 60MW juga diakibatkan gangguan pada mesin PLTMG Payosilincah Jambi yang berkisar 50 MW.

"Dengan jadwal pemadaman yang sebelumnya telah diekspos ke media saat ini sudah tidak sesuai lagi, karena pola pemadaman saat ini bertambah menjadi dua kali sampai tiga kali sehari untuk area Pekanbaru, Dumai, Rengat dan Kuantan Singingi," tambahnya.

Sementara itu Area Pengatur Distribusi PT PLN WRKR, M Taqwa mengatakan bahwa PLN sampai saat ini belum bisa menepati janji meminimalisir pemadaman pada Oktober 2015.

”Saya pernah berjanji pada pada tanggal 30 September 2015 yang lalu untuk meminimalisir pemadaman pada bulan Oktober, namun saya minta maaf, belum bisa terealisasi, sebelumnya sudah ada upaya perbaikan dibeberapa pembangkit dan diprediksi akan masuk dalam sistem, namun kenyataannya saat ini pembangkit tersebut masih mengalami gangguan," ucapnya. ***

(M Yamin Indra)
Kategori : Pekanbaru, Umum, Peristiwa
wwwwww