Alfamart Bersaing dengan Indomaret, Usaha Kecil yang Tergencet

Alfamart Bersaing dengan Indomaret, Usaha Kecil yang Tergencet

Ilustrasi Alfamart dan Indomaret yang membuat usaha kecil tergencet.

Sabtu, 03 Oktober 2015 09:07 WIB
Ishar D
PANGKALANKERINCI, POTRETNEWS.com - Masuknya ritel-ritel ternama seperti Alfamart dan Indomaret di Kabupaten Pelalawan, Riau, dinilai mengancam industri kecil dan menengah di wilayah itu. Omset para pelaku industri kecil (IKM) khususnya pedagang turun drastis. Pemerintah dinilai melakukan pembiaran hingga mulai ”membunuh” nyawa IKM.

Di Kota Pangkalankerinci belakangan ini mulai marak ditemukan sejumlah mini market Indomaret dan Alfamart bermunculan. Bukan hanya di ruas jalan arteri, bisnis waralaba ini juga menjamur hingga di tempat lain kawasan padat penduduk. Maraknya bisnis niaga inipun mengancam keberadaan sejumlah warung kecil atau kelontong yang ada di daerah ini. Menurut Suteja (51), pemilik warung di daerah Pangkalankerinci, sejak berdirinya minimarket di wilayahnya berdampak langsung pada penghasilan. "Karena yang mereka jual itu sama produknya dengan yang kami punya. Tetapi harga yang mereka tetapkan sama dengan harga kami mengambil di sales. Dengan begitu, praktis kami sebagai grosiran lokal tidak berdaya. Alfamart dan Indomaret bersaing, pedagang kecil seperti kita yang tergencet dan jadi korban,” kata dia di Pangkalankerinci, Jumat (2/10/2015) petang.

Hal senada diungkapkan Pak Ujang (62) yang memiliki usaha warung di kota yang sama, ketika ditemui secara terpisah, Jumat (2/10/2015) malam. Menurut dia, jika pembangunan mini market tidak disertai pengawasan izin yang baik, maka akan membuat sejumlah usaha kecil gukung tikar. "Pemerintah harus memperketat pengawasan pendirian izin. Jika tidak penjual seperti kami ini akan gulung tikar," jelasnya.

Seharusnya, dari sejak awal, sebelum memberi izin kepada ritel untuk membuka cabang di Pelalawan, pemerintah kabupaten melakukan analisa dan kajian mendalam apakah kehadiran toko seperti Alfamart dan Indomaret berdampak terhadap pedagang yang sudah ada atau pemerintah daerah membuat semacam surat penetapan harga pasar. Dan jika ada yang membuat harga di luar itu, harus diberi sanksi.

Meski belum diketahui persis penyebab sebenarnya, yang jelas salah satu grosir besar dan populer di Pangkalankerici, Toko Pesona, tak lama setelah masuknya Alfamart dan Indomaret ke wilayah itu, angkat kaki.

Asisten II Setda Pelalawan Drs H Atmonadi yang coba dihubungi lewat sambungan telepon untuk meminta tanggapan tentang prosedur pemberian izin kepada ritel seperti Alfamart dan Indomaret, belum berhasil, karena nomor selulernya tidak aktif.

Sementara Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Disperindagsar) Kabupaten Pelalawan Drs Zuerman Das MM ketika disambangi ke kantornya sedang tidak di tempat. Menurut staf di sana, bosnya lagi berada di luar kota. ***

(Akham Sophian)
Kategori : Pelalawan, Umum
wwwwww