Protes karena Temannya Dianiaya 9 Polisi, Puluhan Mahasiswa Sandera Bus

Protes karena Temannya Dianiaya 9 Polisi, Puluhan Mahasiswa Sandera Bus

Puluhan mahasiswa demo di depan Mapolres Mamuju, Sulawesi Barat, Minggu (22/5/2016).(foto: kompas.com)

Senin, 23 Mei 2016 01:34 WIB

MAMUJU, POTRETNEWS.com - Puluhan mahasiswa berunjuk rasa memprotes aksi pengeroyokan oleh anggota Polres Mamuju, Sulawesi Barat, terhadap salah satu mahasiswa di sana. Aksi protes berlangsung ricuh ketika mahasiswa menyandera sebuah bus yang melintas di depan Mapolres Mamuju, Minggu (22/5/2016) siang.

Dalam unjuk rasa itu, mahasiswa menuding polisi main hakim sendiri. Mereka nyaris terlibat bentrok dengan aparat kepolisian.

Keributan terjadi ketika sebuah bus yang melintas di depan Mapolres ditahan dan disandera mahasiswa. Ketegangan antar mahasiswa dan puluhan aparat pun terjadi.

Wakil Kepala Polres Mamuju Komisaris Polisi Andry tampak emosional dan mendesak pengunjuk rasa agar memberi kesempatan kepada sopir bus melanjutkan perjalanan ke tujuan.

Saling dorong antara mahasiswa dan polisi pun tak terhindarkan. Kericuhan berakhir setelah para mahasiswa membolehkan bus melaju kembali.

Aksi protes ini dipicu oleh insiden kecil di sebuah minimarket di Mamuju beberapa waktu lalu. Ketika itu, salah seorang anggota Polres Mamuju marah saat mendapati motornya yang sedang diparkir di depan minimarket terjatuh.

Polisi itu menuduh seorang mahasiswa bernama Sutrisno sebagai penyebab jatuhnya motor tersebut.

Tak lama kemudian, sekitar sembilan orang polisi berseragam mendatangi rumah Sutrisno. Sutrisno yang sedang duduk santai bersama teman dan keluarganya langsung dijemput dan dibawa ke Mapolres Mamuju.

Sutrisno mengaku dikeroyok oleh polisi yang menjemputnya dalam perjalanan, tepatnya di SMP Negeri 2 Mamuju. Korban mengalami luka lebam di wajah dan sejumlah luka memar di sekujur tubunya.

"Saya tidak tahu masalah, tiba-tiba saya dijemput sekitar 9 polisi berseragam. Di tengah jalan saya kemudian dikeroyok dan jadi bulan-bulanan polisi," ujar Sutrisno.

Wakil Kepala Polres Mamuju Kompol Andry membenarkan adanya penganiayaan yang diduga dilakukan oleh anggotanya. Oknum tersebut telah diperiksa di bagian Propam.

"Ini cuma kesalahpahaman, tapi kita sudah proses oknum polisinya," kata Andry.

Seusai menggelar unjuk rasa, puluhan mahasiswa mengawal Sutrisno melapor ke bagian Reserse Polres Mamuju. Mereka berjanji akan mengawal proses kasus ini sampai ke pengadilan.

Para mahasiswa mendesak Kepala Polres Mamuju agar bertindak profesional dan tak sekadar basi-basi menegakkan hukum. Mereka juga menyayangkan sikap main hakim sendiri yang dilakukan oleh polisi.***


editor: wawan s
sumber: kompas.com

Kategori : Nusantara
wwwwww