Home > Berita > Umum

Kasihan, Seorang Balita di Bengkalis Alami Kurang Gizi, Abangnya Remaja 12 Tahun tak Pernah Bersekolah

Kasihan, Seorang Balita di Bengkalis Alami Kurang Gizi, Abangnya Remaja 12 Tahun tak Pernah Bersekolah

Kades Azmi Yulfikar, Bhabinkamtibmas Brigadir Fakhrul Rozi dan tim kesehatan saat mengunjungi Jati Ragan, Senin (26/9/2022) semalam.

Selasa, 27 September 2022 13:03 WIB
Junaidi Usman

BENGKALIS, POTRETNEWS.com — Suara ketok ayam kampung dan ciap anaknya seukuran tinju orang dewasa dari sisi kiri rumah sewa paling ujung yang menghadap ke arah Timur di Jalan Mohd Toha Dusun Karya Bakti RT 07 RW 02 Desa Pangkalan Batang Barat, Bengkalis Riau mengiring langkah kaki jurnalis potretnews.com, Selasa (27/9/2022) pagi.

Begitu sampai di depan pintu rumah yang dicari, terlihat seorang lelaki paruh baya tengah mengaduk susu di gelas yang ada di tangan kirinya. Salam diberi pun dijawabnya, dengan mempersilakan masuk ke ruang tengah yang juga duduk seorang wanita paruh baya juga bersama balita lelaki yang berkulit putih.

Sambil mengenalkan diri kepada tuan rumah, si balita "Jati Ragan" merangkak gesit terlihat tersenyum mendekati HP jurnalis yang diletakkan di atas lantai.

Jati Ragan yang berusia 1,5 tahun hanya memiliki berat badan 8 kilogram yang sebelumnya hanya sekitar 7 kilogram ini mengalami kondisi gagal tumbuh akibat dari kekurangan gizi namun tidak tergolong stunting.

Menurut lelaki dan wanita paruh baya tadi, M Juanda dan Hijrah Hasanah orang tua dari balita ini, anaknya mengalami 7 kali step. Terakhir saat berobat di RSUD Bengkalis pada 11 Juli 2022 adalah hari ketiga Jati Ragan sudah boleh pulang ke rumah, karena kesehariannya telah membaik.

Kepedulian kepada Jati Ragan ini dilakukan Pemerintah Desa (Pemdes) Pangkalan Batang Barat, desa tempat Jati Ragan tinggal.

Bersama Bhabinkamtibmas Brigadir Fakhrul Rozi dan tenaga kesehatan dari BKKBN Kabupaten Bengkalis, pemdes desa ini mengunjungi Jati Ragan memberikan susu dan makanan tambahan pada Senin (26/09/2022) semalam.

Diceritakan Juanda, karena 7 kali step tadi, pertumbuhan anak kesayangannya jadi terganggu, "Menurut dokter fisiknya kuat," ungkapnya sambil menyeduhkan susu ke mulut mungil Jati Ragan yang mulai mengantuk.

"Tadi dah masuk ke ayunan tapi tadi pagi, dokter dari Puskesmas Meskom baru datang melihat kondisi Jati Ragan," terang M Juanda warga asal Jawa Timur ber-KTP desa ini penuh syukur atas kedatangan dokter tersebut diamini istrinya Hijrah Hasanah warga asal Dumai yang juga ber-KTP desa ini juga sejak 2 tahun terakhir.

Didapat informasi, keluarga M Juanda adalah keluarga penerima dana BLT desa setempat dan saat berita ini diturunkan, Kades Azmi Yulfikar tengah mengikuti rapat di Puskesmas Meskom membicarakan Stunting.

Bukan hanya cerita jujur tentang Jati Ragan, ada cerita lainnya. Abang Jati Ragan yang berusia 12 tahun baru saja pulang dari membeli lontong buat enaknya, diletakkannya di atas papan telur, di samping kacang kijau dan kue Merry di ruang dapur yang terlihat jelas oleh jurnalis media ini.

Remaja tanggung berpeci hitam tersebut adalah anak tirinya dari seorang ayah yang dipenjara karena tindak pidana narkoba. Meskipun remaja ini anak yang dibawa istrinya, rasa sayangnya terlihat jelas dari pelupuk matanya. M Juanda menuturkan, anak tirinya tadi tidak pernah bersekolah sehingga tidak tahu tulis baca. Disuruh berbelanja ke kedai harus ditulis di kertas untuk dibaca pemilik kedai.

Anak ini juga jarang mendapat izin keluar rumah sebab dikhawatirkan akan diganggu anak-anak lain. Bahkan sholat ke masjid Umar bin Khattab pun tidak diizinkan karena takut anaknya akan menggangu khusyuknya orang sholat.

Rasa pilu jurnalis media ini semakin mendalam, kala M Juanda mengaku pendapatan dari kerjanya membeli barang bekas, berupa besi maupun kertas semakin berkurang deras. Sewa rumah bulan ini pun telah telat 2 hari yang sebelumnya lebih setahun tinggal menyewa tidak pernah telat membayarnya.

Saat pamit tiba, setelah bersalaman, sepatu pun dikena didampingi Abang Jati Ragan yang melihat tumpukan buku di sisi kiri pintu.

Rasa syukur menyeribak dalam hati sebab nasib jurnalis media ini tidak semiris M Juanda dan Hijrah Hasanah orang tua Jati Ragan yang mendoakan semoga balita mungil berkulit putih segera memberikan sakti bagai saksi Tunggol Jati di Desa Prapat Tunggal, ujung Barat Pulau Bengkalis. Wallahu'alam Bissawabb. ***

Keterangan foto
Kategori : Umum, Bengkalis
wwwwww