Home > Berita > Umum

HMI Bengkalis Unjuk Rasa Tolak Kenaikan Harga BBM

HMI Bengkalis Unjuk Rasa Tolak Kenaikan Harga BBM

Wabup Bagus Santoso didampingi Kapolres, Kadis Dagprin, dan beberapa pejabat lainnya menjawab dan memberikan tanggapan atas harapan mahasiswa yang melakukan aksi damai, Kamis (8/9/2022).

Kamis, 08 September 2022 22:18 WIB
Junaidi Usman

BENGKALIS, POTRETNEWS.com — Aksi demonstrasi yang dilakukan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bengkalis dan Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (Himapersis) Bengkalis adalah aksi serentak himpunan ini se-Indonesia yaitu menolak kenaikan harga 3 BBM (bahan bakar minyak) yang diberlakukan pemerintah pusat pada Sabtu, 3 September 2022 kemarin.

Aksi puluhan mahasiswa pada Kamis (08/09/2022) siang tadi dimulai di depan Kantor Bupati Jalan A Yani, Bengkalis pukul 14.30 WIB yang diterima Wakil Bupati Bagus Santoso, didampingi Kapolres, Kadis Dagprin, beberapa pejabat juga pihak keamanan Dandim 0303/ Bkls serta Satpol PP.

Di antara orasi yang disampaikan adalah dampak negatif kenaikan BBM tadi yang dirasakan masyarakat yang tidak mampu, kelas ekonomi menengah ke bawah. Meskipun ada dana bantuan langsung tunai (BLT) yang hanya sekitar Rp25.000/ hari sedangkan harga bahan pokok melonjak naik. Rasa kecewa diungkapkan orator sebab kehadiran mereka yang berniat baik hanya diterima Wakil Bupati Bengkalis.

"Hidup mahasiswa, hidup mahasiswa," terdengar kalimat orator disambut rekan-rekan mahasiswanya yang berlanjut ucapan apresiasi kepada pihak keamanan yang mengawal aksi demonstrasi ini.

Sementara orator lain, senada berharap turunkan harga BBM sebab diantara dampak negatif atas kenaikan BBM ini, ratusan pompong nelayan di Rupat tidak melaut. Selain itu, susahnya masyarakat mendapatkan BBM di SPBU, di APMS yang habis seketika 2 menit sebelum pemerintah pusat mengumumkan kenaikan harga 3 BBM tadi.

"Kami bukan anak PNS, orang tua kami tiap subuh bekerja sebagai pemotong karek,Pak. Bapak enak, Pak tapi orang tua kami harus meneteskan peluhnya," ungkap Korlap Himapersis.

Wabup Bagus Santoso dalam kesempatan memberikan tanggapan, mengapresiasi atas perjuangan, dedikasi yang dilakukan secara damai oleh mahasiswa ini dan menyebutkan bahwa orang tua Wabup Bagus Santoso juga seorang petani yang juga merasakan efek domino kenaikan harga BBM.

"Dalam menentukan pemenuhan hajat hidup orang banyak itu adalah wewenangnya di pemerintah pusat yang mengambil sikap untuk menaikkan harga BBM," kata Wabup Bagus Santoso saya menambahkan kehidupan seorang PNS yang baik menurut orang lain belum tentu apa yang terjadi sesungguhnya.

Atas pandangan melalui aspirasi yang disampaikan para mahasiswa, Wabup Bagus Santoso akan menyampaikan kepada pemerintah pusat. "Di Bengkalis ini setiap hari membutuhkan solar rata-rata 71.000 liter, 75.000 liter pertalite yang realisasinya hanya mampu dipenuhi hampir 76% tapi Insya Allah sampai Desember 2022 mencukupi," kata Wabup Bagus Santoso.

"Pemerintah bersama Kapolres akan mengawasi agar jangan sampai terjadi penyelewengan-penyelewengan BBM yang bersubsidi digunakan oleh oknum-oknum yang ingin mengeruk keuntungan. Mari kita awasi bersama, jika sasaran BBM bersubsidi itu benar Insya Allah sampai sekarang kebutuhan BBM masih terpenuhi meskipun APMS ada yang tutup tapi jatah untuk Bengkalis 7,5 juta per tahun itu masih ada," bebernya.

Mengenai tidak hadirnya Bupati Bengkalis Kasmarni, Wabup Bagus Santoso menerangkan bahwa Ibu Bupati sedang berada di tengah laut antara Bengkalis dengan Meranti menuju Batam untuk mengikuti pertemuan dengan kementerian terkait abrasi.

Tuntutan mahasiswa lainnya meminta Pemkab Bengkalis dan pihak berwajib menangkap oknum-oknum yang melakukan penimbunan BBM serta melakukan Sidak APMS dan SPBU yang meteran BBMnya dimainkan. Selain itu, membuka APMS dan SPBU buka 24 jam.

Setelah melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati, massa bergerak menuju ke gedung DPRD Kabupaten Bengkalis di Jalan Antara. ***

Kategori : Umum, Bengkalis
wwwwww