Home > Berita > Umum

Dua Proposal SMKN 3 Bengkalis Lolos Seleksi 6 Besar Lomba Karya Ilmiah Balitbang

Dua Proposal SMKN 3 Bengkalis Lolos Seleksi 6 Besar Lomba Karya Ilmiah Balitbang

Kepala SMKN 3 Bengkalis H Kusno,SPd, guru pembimbing Rustanto,SKom dan Abu Bakar,STrT foto bersama Ariel Nofrian dan Asmira peserta LKI Balitbang Kabupaten Bengkalis, Selasa (6/9/2022).

Selasa, 06 September 2022 16:25 WIB
Junaidi Usman

BENGKALIS, POTRETNEWS.com — Salut, 2 proposal dari SMKN 3 Bengkalis yang mengikuti seleksi Lomba Karya Ilmiah (LKI) tajaan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kabupaten Bengkalis lolos ke 6 besar dari 24 proposal yang masuk.

Proposal pertama berjudul ”Rencana Bangun Mesin Pencetak Pelet dari Limbah Kulit Udang (Ebi) Solusi Pakan Ternak Alternatif” dengan guru pembimbing Abu Bakar,STrT alumni D4 Politeknik Negeri Bengkalis tahun 2020. Dan proposal kedua berjudul "Pemanfaatan Limbah Oli Bekas sebagai Bahan Alternatif Kompor” dengan guru pembimbing Rustanto SKom alumni D-3 Politeknik Negeri Bengkalis tahun 2014 dan ulumni S1 STMIK Hang Tuah Pekanbaru.

”Tim yang maju tetap bersemangat dan rendah hati semoga kita dapat mencapai 3 besar," kata Kepala Sekolah (Kasek) SMKN 3 Bengkalis, H Kusno SPd kepada potretnews.com, Selasa (6/9/2022).

Ditemui di ruang kerjanya, kepala sekolah yang baru pulang haji tahun ini mengucapkan syukur sebab sebelum mengajukan proposal telah dilatih oleh guru pembimbing selama beberapa pekan menjelang presentasi di depan dewan juri.

”Insya Allah, hari ini pengumuman. Kita mengharapkan ada yang dapat juara atas dua proposal LKI yang masuk tadi," harap H Kusno seraya menambahkan bahwa sejak tahun 2017 silam SMKN 3 Bengkalis pertama kali mengikuti LKI tadi dan berhasil mendapat juara 1, menyusul tahun 2018 juga meraih juara pertama.
Diakui H Kusno, mengikuti LKI di Balitbang Kabupaten Bengkalis sudah semacam program di sekolahnya. Dirinya memanggil guru pembimbing bagaimana bisa memotivasi siswa untuk mengikuti kegiatan tersebut.
”Jadi sebenarnya yang berperanan besar di sini adalah guru pembimbingnya, siswa hanya mengikuti pola latihan yang yang diberikan guru pembimbing. Ide-ide itu lebih banyak berasal dari guru pembimbing dan siswa dilatih dengan bekerja sama beberapa tim," terangnya.

Sejak pertama ikut LKI ini, kendala yang dihadapi siswa SMKN 3 adalah saat menyampaikan persentase di hadapan dewan juri karena kadang-kadang siswa pintar bekerja tapi untuk berbicara di forum umum banyak grogi. Ini yang perlu dilatih kalau mereka membuat alat dan lain sebagainya menurut H Kusno, mereka tidak ada kendala karena mereka bekerja, tidak melakukan pembicaraan.

”Tetapi Alhamdulillah, selama beberapa tahun terakhir kita sudah dapat mengatasinya walaupun kendala serupa kembali dihadapi tetapi kita tetap memberi semangat supaya anak-anak menganggap dirinya yang paling pintar saat menyampaikan presentasi tadi, hilangkan rasa grogi. Semoga program ini bisa diteruskan Balitbang Kabupaten Bengkalis, kalau memang karya ini bisa diproduksi, kami dari SMKN 3 Bengkalis bisa mendapatkan suatu nilai, plus motivasi, nama sekolah juga akan lebih terangkat. Mudah-mudahan, Balitbang bisa konsekuen terus memasarkan produk-produk ini yang tentu hak ciptanya nanti dipegang oleh SMKN 3 Bengkalis. Kepada seluruh pelajar kami agar tetap semangat untuk mengukir prestasi tanpa memandang hadiah, kalau mengikuti kompetisi jangan mencari juara dan mencari hadiah tapi tunjukkan inovasi yang dapat dibuat," pesan H Kusno di akhir wawancara.

Sementara, guru pembimbing Rustanto mengungkapkan jika proposal hasil seleksi LKI tahun 2017 sampai 10 besar. Timnya dengan aplikasi "Pengingat Waktu Salat Berbasis SMS Gateway” berhasil di tempat pertama dengan bantuan penelitian sebesar Rp10 juta.

Pemilik toko Fast Computer di Jalan Soebrantas, Wonosari Timur ini teringat yang dihadapinya belum adanya format proposal karena dari pihak panitia penyelenggaraan memberikan format proposal standar mahasiswa sehingga sangat sulit bagi belajar setingkat SLTA, sehingga dirinya sebagai pembimbing memberi tahu kepada siswanya dari segi penulisan proposal, termasuk latar belakang dan segala macamnya.

”Alhamdulillah, kita telah memberitahukan kepada anak-anak jika tidak masuk 3 besar itu tidak masalah intinya sudah berani tampil karena untuk mendapatkan anak tampil di depan dewan juri para doktor dari Politeknik Negeri Bengkalis, STAIN Bengkalis, STIE Syariah sudah hebat. Menang tidak menang yang penting hari ini bisa menampilkan proposal Lomba Karya Ilmiah," kata Rustanto santai.

Diakui Rustanto, 3 pelajar timnya yang terdiri dari Ariel Nofrian, Asmira dan M Adrian Hafiz agak lambat dalam mencerna di metode penelitiannya. Untuk presentasi yang namanya gugup itu sudah jelas tapi kalau untuk sistem memahami materi apa yang akan dibuat untuk itu mereka sudah paham karena basiknya ada dari basik mesin.

”Agar anak-anak percaya diri, anak-anak tetap semangat apapun rintangannya, apapun yang dihadapi, apapun pertanyaannya anak-anak tetap semangat dan percaya diri. Kepada pihak sekolah lain di Kabupaten Bengkalis khususnya di Pulau Bengkalis kami mengajak untuk saling berbagi kepada siswa-siswinya untuk meneliti sekolah supaya bisa sama-sama berinovasi. Anak muda sekarang ini daripada tidak ada kegiatan lain, berinovasi baik di dunia industri, UMKM itu sangat dibutuhkan saat ini," ajaknya.

Berbeda dengan Rustanto, guru pembimbing Abu Bakar masuk tahun kedua pengajuan proposal LKI Balitbang tahun 2022 ini.

”Alhamdulillah, tahun 2021 SMKN 3 masuk sebagai terbaik satu dengan judul proposal rancang bangun pembuatan mesin pengupas kulit udang kering. Sekarang mesin ini kita produksi di sekolah kita ini di unit produksi. Proposal tahun ini kita melanjutkan judul yang tahun lalu masih dalam pemanfaatan limbah kulit udang kering. Sebelum tampil menyampaikan presentasi anak-anak kita berikan latihan apa yang tahun sebelumnya sudah kita ketahui. Ini salah satu strategi kita untuk bisa masuk ke babak tiga besar. Alhamdulillah, semua berjalan lancar karena berkat latihan sepekan sebelum tampil di depan dewan juri," beber Abu Bakar warga Desa Pambang Baru, Kecamatan Bantan ini.

Sebagai siswa yang mendapat kepercayaan sekolah, Ariel Nofrian mengaku menghadapi kendala yang tidak bisa dielakkan adalah tidak bisa menjawab 100% pertanyaan dari dewan juri dengan benar dalam presentasi kemarin.

"Misalnya menyebutkan salah satu perbedaan atau fungsi dari penelitian kami tersebut. Ini karena ada sedikit grogi," tutur Ariel yang sering jadi imam di musala SMKN 3 yang tiap hari menempuh perjalanan sekitar sejam dari rumahnya di Ulu Pulau ke sekolahnya namun selalu membawa bekal makan siang dan baju hujan yang disimpan di bawah jok sepeda motornya.

Dengan malu-malu, Ariel murah senyum bercita-cita menjadi PNS sedangkan Asmira asal Bantan tua yang merebut 400an hati siswa di sekolah ini memilihnya menjadi Ketua OSIS yang bercita-cita menjadi pengusaha.

"Saya merasakan sangat bangga karena saya dipilih sekolah untuk menjadi salah satu peserta LKI Balitbang Kabupaten Bengkalis," ungkap Ariel didampingi Asmira dan dua guru pembimbing tadi.

Akhirnya, Proposal "Rencana Bangun Mesin Pencetak Pelet dari Limbah Kulit Udang (Ebi) solusi pakan ternak alternatif" yang dibimbing Abu Bakar atas 3 pelajarnya Widya Sriningsih, Syarul Nizam dan Aditya Rahman kembali meraih juara pertama disusul Proposal "Pemanfaatan limbah jerami padi sebagai pupuk kompos dengan beberapa aktivator organik" karya SMKN 1 Rupat sebagai juara kedua dan Proporsional "Modifikasi blender sebagai pencacah sampah organik dari barang bekas sebagai salah satu teknologi inovasi di bidang pertanian karya SMKN 1 Pinggir sebagai juara ketiga. ***

Kategori : Umum, Bengkalis
wwwwww