Tidak Diketahui Jenis Usahanya, Banyak BUMDes di Inhil Bermasalah

TEMBILAHAN, POTRETNEWS.com — Banyak BUMDes di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, bermasalah dan tidak jelas jenis usahanya. Bahkan kuat dugaan dana BUMDes, di beberapa desa sudah raib dan tidak jelas pertanggungjawabannya.

Dari sumber media yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, hampir sebagian besar BUMDes di Inhil bermasalah. Paling banyak terjadi, usaha yang dilakukan BUMDes tidak berkembang, hingga modal jadi terkuras dan habis.

Selain itu, adalagi BUMDes yang tidak jelas jenis dan bentuk usahanya. Sehingga masyarakat desa setempat saja, tidak mengetahui dengan pasti bagaimana perkembangan BUMDes desa mereka.

Ditambah lagi, hampir sebagian besar BUMDes di Inhil tidak memasang plang nama usaha mereka. Sehingga wajar masyarakat tidak mengetahui usaha yang dilakukan oleh BUMDes. Yang terkesan malah dikelola oleh pribadi.

Masih ada lagi BUMDes yang mengelola TV kabel di desa mereka. Setelah di cek, ternyata usaha TV kabel BUMdes, tidak memiliki izin ataupun tergabung dengan pengusaha TV kabel yang telah mengantongi perizinan.

”Setakad ini tidak ada usaha TV kabel yang dikelola oleh BUMDes yang bergabung dengan kita. Begitu juga dengan kawan kawan yang lain,” ujar Yadi salah seorang pengusaha TV kabel yang ada di Kota Tembilahan.

Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan masyarakat Desa (PMD) Budi N Pamungkas ketika dimintai tanggapannya oleh media ini pada hari Kamis 18 Agustus 2022, melalui WA meminta untuk datang ke kantor. Karena kalau dibalas melalui WA akan terlalu panjang.
”Kalau saya WA terlalu panjang, mungkin lebih baik kekantor. Temui pak Sekretaris atau bidang yg terkait bumdes. Kapan bisanya kabari aja," ujar Budi

Sementara itu Sekretaris PMD Inhil H Dwi Budianto , saat diminta tanggapannya pada hari yang sama melalui pesan WA mengatakan, "coba konfirmasi dengan Kadis atau ke bidang yg menangani Bumdes yaitu bidang PUED, dengan bu vivi," ujarnya.

Sementara itu Kabid PUED Vivi saat dimintai tanggapannya melalui WA dalam kesempatan berbeda malah balik bertanya BUMDes mana saja yg dana nya sudah habis dan Kalau punya data untuk dikirim sama mereka.

Ketika disinggung dengan pengawasan terhadap BUMDes, menurutnya, "Kalau bapak tanya tupoksi kami sangat paham dengan tupoksi kami pak. Selama ini klo ada bumdesa bermasalah kita lakukan pembinaan pak," ujarnya. ***