Home > Berita > Umum

Dukung Demokrasi Pancasila, Doli Kurnia: Kita Harus Punya Sistem Pemilu yang Bisa Dipakai 20 Tahun ke Depan

Dukung Demokrasi Pancasila, Doli Kurnia: Kita Harus Punya Sistem Pemilu yang Bisa Dipakai 20 Tahun ke Depan

Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia Tandjung di acara forum diskusi penguatan wawasan demokrasi di Hotel Santika Premiere, Kota Malang, Rabu (20/7/2022)/F-TIMES Indonesia

Sabtu, 23 Juli 2022 08:10 WIB

MALANG, POTRETNEWS.com — Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia Tandjung mendukung konsep Demokrasi Pancasila sebagai konsep narasi demokrasi ala Indonesia. Hal tersebut ia sampaikan di acara forum diskusi penguatan wawasan demokrasi di Hotel Santika Premiere, Kota Malang, Rabu (20/7/2022).

Acara bertema penguatan demokrasi dan pemilu: memperdalam demokrasi, parpol dan pengawasan publik ini dihadiri narasumber Ketua Bawaslu RI periode 2022-2027 Rahmat Bagja, Komisioner KPU RI Periode 2022-2027 August Mellaz, Koordinator Presidium MN KAHMI yang juga Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia Tandjung. Pejabat daerah turut hadir yakni Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko dan Ketua DPRD Kota Malang I Made Rian Diana Kartika.

”Bikin demokrasi kita ala Indonesia. Coba kita bangun sebuah judul yang narasinya tentang demokrasi ala Indonesia. Judul kita sudah punya sebenarnya yang disegani negara lain yakni Demokrasi Pancasila," ungkapnya, dilansir timesindonesia.com.

Ia menjelaskan bahwa demokrasi bukan tujuan melainkan alat mencapai tujuan yang hakiki. Negara dibangun tentu untuk mencapai tujuan. Membangun cita-cita negara, lanjutnya, mayoritas negara memilih demokrasi karena telah teruji dengan melibatkan banyak orang ada check and balance.

”PR terbesar kita membangun demokrasi itu sendiri. Sampai kapan pemilu kayak begini trus? Apakah demokrasi kita mundur? Saya bilang enggak. Kita tidak mengalami kemunduran tapi kita mengalami perlambatan untuk mencapai demokrasi substansial. Kita bersyukur walaupun lambat kita tidak pernah kembali seperti Jerman," bebernya.

Meski demikian, rasa syukur tersebut jangan sampai pada titik puas. Masyarakat dan penyelenggara negara harus melakukan akselerasi mencapai tujuan demokrasi.

”Kita harus punya sistem pemilu yang bisa dipakai 15-20 tahun ke depan. Harusnya demokrasi dipahami oleh masyarakat semakin mudah, menyenangkan, tidak rumit, tidak menakutkan. Salah satunya secara teknis penerapan sistem digitalisasi pada tahapan-tahapan pemilu," pungkas Anggota DPR RI Ahmad Doli Kurnia. ***

Editor:
Abdul Roni

Kategori : Umum
wwwwww