Home > Berita > Umum

Petinggi University Jamiatul Quran Cabang Mukalla Datang ke Bengkalis Siapkan MoU

Petinggi University Jamiatul Quran Cabang Mukalla Datang ke Bengkalis Siapkan MoU

H Khairul Umam alumni Al-Azhar University Cairo, Mesir sekarang Ketua DPRD Kabupaten Bengkalis foto bersama petinggi University Jamiatul Qur'an Cabang Mukalla dan ustadz Umar Mahmud, LC, Senin (14/03/2022) malam kemarin.

Rabu, 16 Maret 2022 13:21 WIB
Junaidi Usman

BENGKALIS, POTRETNEWS.com — Rasa syukur diungkapkan alumni Al-Azhar University Cairo, Mesir tahun 1996, H Khairul Umam,LC,SESy atas kedatangan 3 pembesar Universitas Jamiatul Quran, Yaman ke Kota Bengkalis.

Mereka adalah Dr Umar Mahfudz Bazubair, Rektor Al Qur'an University of Yaman Cabang Mukalla. Kemudian, pendiri Al Qur'an University of Yaman, Prof Dr Maher Syair Iwad yang merupakan rekor sebelumnya. Serta, Dr Walid bin Syiah yang menjabat sebagai Kepala Akademi Bahasa.

"Alhamdulillah, yang dari Yaman ini adalah pembesar dari Universitas Jamiatul Qur'an dan Ilmu-ilmu Al-Qur'an di Hadramaut," kata H Khairul Umam kepada KR, Senin (14/03/2022) malam kemarin.

H Khairul Umam mengungkapkan datangnya 3 tamu istimewa ke negeri ini disebabkan upaya dan usaha ustadz Umar Mahmud,LC di Yayasan Ibadurrahman, Duri yang merupakan mudhirnya atau kiai di Mahad Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an (PPTQ) Terpadu, Ibadurrahman Belading Duri, mengantar anak-anak pesantren tadi pergi bersekolah ke tempat mereka di Yaman. Dalam pertemuan ini lah mereka ingin berkunjung ke Indonesia untuk melihat keadaan pesantren-pesantren di sini.

"Kedatangan mereka difasilitasi oleh Ustadz Umar dan beberapa pesantren lainnya. Tadi kami berkunjung ke Pondok Modern Nurul Hidayah (PMNH) Bantan yang diterima Ustadz Ahmad Pamuji. Esok mereka akan berkunjung ke beberapa pesantren di samping Darul Qur'an Belading. Dilanjutkan ke Kuantan Singingi, ke Syafaaturrasul Pekanbaru, IBS yang ada juga Ibadur Qur'an. Dalam kunjungan ini, mungkin akan ada kesepakatan-kesepakatan antara pondok pesantren tadi dengan kampus mereka di Yaman," ungkap H Khairul Umam yang sekarang sebagai Ketua DPRD Kabupaten Bengkalis.

Diterangkan H Khairul Umam, kampus-kampus di Yaman termasuk yang memberikan pelajaran agamanya sangat kuat. Kalau tidak dapat beasiswa, sekolah di sana termasuk murah dan tidak terlalu terbebani, hampir sama di Indonesia pembiayaannya. Untuk bersekolah ke Yaman untuk mendapatkan ilmu agama dengan bahasa Arab yang betul-betul begitu fasih yang biaya kuliahnya tidak jauh beda dengan Indonesia, yang punya minat bagus juga untuk bekerjasama dengan universitas ini ," kata H Khairul Umam yang merupakan alumni Universitas Cairo tahun 1996 di akhir wawancara.

Ustadz Umar Mahmud pula kepada jurnalis media ini mengatakan bahwa PPTQ Terpadu Ibadurrahman, Belading yang beliau pimpin memiliki program "Duta Belading". Program ini diperuntukkan bagi anak-anak di pesantren tersebut yang sudah tamat baik dari SMA PPTQ Terpadu Ibadurrahman Belading maupun tamat program 2 tahun pasca SLTA sekolah lain yang menghafal Al-Qur'an di PPTQ Terpadu ini, diberikan ilmu keislaman, dikasih bekal untuk menjadi seorang da'i sehingga ilmu mereka berkelanjutan.

"Jangan sampai tamat SMA nanti dengan ilmu yang minim walaupun (ilmu) Al-Qur'an yang sudah bagus karena telah hafal 30 juz misalnya, nanti ditanya masyarakat tentang hukum fiqih, namanya aja imam maka kita buat program Duta Belading. Kita kirim lagi mereka yang jurusan IPA ke Timur Tengah, ke Eropa. Juga dikirim ke kampus-kampus yang ada di dalam negeri tapi mereka kan tahu mencari sendiri. Tapi yang keluar negeri ini perlu kita fasilitasi terutama bagi yang tidak mampu bisa lanjut belajar ke Timur Tengah," kata ustadz Umar Mahmud, LC.

Tahun pertama yaitu 2019, 4 siswa program Duta Belading tembus ke Sudan yaitu Afrika Internasional University dari 10 kuota penerimaan siswa yang diberikan kampus melalui orang kepercayaannya yang datang ke PPTQ Terpadu tadi karena bagus bahasanya dan bagus lain-lainnya. Kemudian, tahun kedua tahun 2020 meningkat dengan mengirimkan 10 orang ke Al-Azhar University yang ada di Cairo, Mesir. Mereka belajar di berbagai macam fakultas yang mereka pilih. Semua biaya keberangkatan 10 orang ini dibiayai oleh PPTQ Terpadu Ibadurrahman yang merupakan hasil pengumpulan donasi dari masyarakat.

"Ini ada (siswa) yang tidak mampu, bagus, silahkan siapa yang mau berjuang, siapa yang ingin mencetak para ulama kedepannya, siapa yang mau kontribusi, silakan. Alhamdulillah, sepuluh orang yang kita inginkan berangkat, berangkat semuanya. Kalau masalah dana, sebetulnya Insya Allah ada jalannya. Kemudian, tahun ketiga, tahun 2021 kemarin, Alhamdulillah kita bisa mengirimkan delapan siswa kita ke Yaman dan ke Turki empat orang. Mohon maaf, biasanya yang belajar di tempat tadi adalah anak-anak dari kalangan keluarga yang mampu ekonominya. Kalau kami zaman dahulu, orang tua jual tanah buat ongkos pesawat dan semuanya. Kalau sekarang, gak usah jual tanah, kita cari donatur, banyak orang-orang kaya di Indonesia ini, banyak orang yang ingin menyumbangkan sebetulnya," beber Ustadz Umar.

Saat mengantarkan siswanya ke Yaman bulan November kemarin lah ustadz Umar sudah menyiapkan proposal kerjasama PPTQ Terpadu Ibadurrahman Belading ke beberapa kampus. Yang paling hangat sambutannya itu adalah Al Qur'an University, Yaman Cabang Mukalla ibu kota provinsinya Hadramaut. Yaman ini dipuji oleh Rasul (Rasulullah SAW), kata Rasul, orang Yaman itu paling lembut hatinya. Kalau kita orang Indonesia merasa dah lembut hatinya, belum ketemu lagi sama orang Yaman yang luar biasa, lembut sekali. Tawadhunya itu luar biasa. Ngomong lembut, hati lembut.

Sesampainya beliau di sana, langsung pergi ke kampus untuk menemui rektor. Sempat sedikit kaget, menurut ustadz Umar tidak susah-susah bertemu rektor, datang jam delapan, setengah sembilan ketemu. Rektor menanyakan apa keinginan Ustadz Umar, "Saya bawa kerjasama Pak Rektor. Beliau baca-baca (proposal kerjasama tadi) gitu ya. Oh ya udah. Udah ini kita sepakati aja ya. Mana poin-poin yang harus kita sepakati sekarang, besok kita buat serimonialnya, tanda tangan. Subhanallah. Selesai menyepakati beberapa poin, langsung diajak makan siang bersama dan kita pun merasa terhormat, kemudian langsung MoU, langsung ditandatangan. Saya kaget lagi waktu itu, kok langsung diterima, nggak bawa stempel, langsung diterima. Disuruh bawa pulang ke Indonesia, siap distempel baru kirimkan ke sini," kenang ustadz Umar.

"Mereka bertiga top leadernya, tandatangan mereka langsung diakui. Saya bilang, saya inginnya Pak Rektor, Pendiri dan Kepala Bahasa yang hadir melalui undangan saya. Rupanya, undangan kita itu ditanggapi dan ditagihi kapan diundang ke Indonesia. Subhanallah," ucapnya.

"Bagi pesantren yang dikunjungi, kita berikan kebebasan mau MoU atau kerjasama apa. Ini rencananya, Universitas Al Qur'an membuka cabang di Indonesia dan mereka inginnya di Riau, khususnya di Ibadurrahman, setidaknya sekolah tinggi. Yang kita MoU hari ini di pesantren Belading itu ada program dua tahun setelah tamat SLTA, tapi non formal, tak dapat ijazah cuma dapat hafalan Qur'an 30 juz, dapat ilmu-ilmu yang lainnya, Alhasil banyak juga peminatnya. Kemudian ditambah lagi kita sediakan beasiswa buat mereka. Setiap tahun, Lembaga Zakat Ibadurrahman membiayai sekitar 20 orang. Ketika kita ceritakan yang 20 orang ini ke rektor, beliau menanyakan apa isi program dua tahun tadi jangan dijawab Ustadz Umar Al Qur'an dan sedikit bahasa Arab, karena kekurangan guru. Rektor mengatakan dijadikan program kuliah dua tahun di Belading nyambung lagi ke Yaman, selesai S1nya," beber ustadz Umar.

"Ini lah kami melaksanakan rapat menggodok detailnya seperti apa, kebutuhan guru seperti apa, pelajarannya apa saja kemudian biayanya nanti seperti apa," sebut ustadz Umar Mahmud di akhir wawancara. ***

Kategori : Umum, Bengkalis
wwwwww