Seorang Remaja Meninggal karena DBD, Diskes: Tingkatkan Kewaspadaan

Seorang Remaja Meninggal karena DBD, Diskes: Tingkatkan Kewaspadaan
Kamis, 10 Februari 2022 20:04 WIB

PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Kewaspadaan terhadap ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD) sepertinya harus ditingkatkan oleh masyarakat Kota Pekanbaru, Riau. Hal
ini setelah satu remaja pasien DBD diketahui meninggal dunia di Kecamatan Payung Sekaki.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy Saragih, Kamis (10/2/2022). "Kondisinya mengkhawatirkan, satu pasien DBD dari laporan puskesmas meninggal dunia," ungkapnya, melansir Tribunpekanbaru.com.

Menurut Zaini, kasus DBD di Kota Pekanbaru mengalami peningkatan pada awal tahun 2022. Ia mengatakan bahwa dua bulan ini saja sudah 125 kasus DBD.

Kasus yang ada saat ini bila dibanding dengan total kasus tahun 2021 memperlihatkan peningkatan. Ada sekitar 400 lebih kasus DBD yang terdata sepanjang tahun lalu.

"Sedangkan tahun ini saja, sampai Februari sudah 125 kasus," paparnya.

Dinas Kesehatan Kota, lanjut Zaini, telah memberikan instruksi kepada seluruh puskesmas di Kota Pekanbaru agar mengaktifkan promosi kesehatan atau promkes di wilayahnya. Petugas promkes di 21 puskemas harus mengimbau masyarakat agar tidak lengah.

"Kita juga ingatkan agar kembali mengaktifkan kader jumantik di wilayah, agar setiap kepala keluarga bisa memeriksa jentik nyamuk di rumahnya," ujarnya.

Dirinya mengingatkan bahwa DBD tidak bisa dituntaskan lewat fogging atau pengasapan. Ia menyebut bahwa fogging adalah upaya terakhir dan hasilnya pun tidak maksimal.

Fogging kurang efektif karena cuma membunuh nyamuk dewasa. Maka ia menyampaikan
bahwa fogging tidak menuntaskan masalah DBD.

Masyarakat bisa mengikuti 3M yakni menguras penampungan air, menutup wadah yang
bisa menampung air hingga mengubur barang bekas yang bisa menampung air. Cara ini efektif untuk mencegah munculnya sarang nyamuk Aedes Aegypti.

Virus dari nyamuk Aedes Aegypti menyebabkan DBD. Ia mengatakan bahwa nyamuk melalui serangkaian siklus hidup dari telur, jentik, larva dan nyamuk dewasa.

"Masyarakat juga bisa ikut membantu, caranya tetap menjaga kebersihan di lingkungan sekitarnya," pungkasnya.***

Editor:
Akham Sophian

wwwwww