Perjuangkan Gelar Pahlawan Nasional untuk Tengku Buang Asmara, Pemkab Siak Gelar Seminar

Perjuangkan Gelar Pahlawan Nasional untuk Tengku Buang Asmara, Pemkab Siak Gelar Seminar

Datuk OK Mizami Jamil saat memberikan tanggapan saat Seminar Dalam Rangka Pengusulan Sultan Mahmud Abdul Jalil Muzaffar Syah (Tengku Buang Asmara), Kamis (23/12/2021).

Kamis, 23 Desember 2021 19:03 WIB
Junaidi Usman

SIAK, POTRETNEWS.com — Setelah Sultan Syarif Kasim II dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional Republik Indonesia sesuai Surat Keputusan Presiden No. 109/TK/1998, sekarang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak pula mempersiapkan Sultan Mahmud Abdul Jalil Muzaffar Syah sebagai calon Pahlawan Nasional.

Diantara tahapan dari mekanisme pengusulan yang telah dilalui adalah menyusun buku tentang sosok yang berani mengancam penjajah Belanda ini yang telah dilakukan oleh tim selama lebih setahun.

Buku telah selesai disusun, saatnya Pemkab Siak menggelar Seminar Dalam Rangka Pengusulan Sultan Mahmud Abdul Jalil Muzaffar Syah (Tengku Buang Asmara) sebagai calon Pahlawan Nasional nama acaranya.

Seminar yang dibuka langsung oleh Bupati Siak, Drs H Alfedri,MSi ini digelar Kamis, 23 Desember 2021 bertempat di Ruang Rapat Bandar Siak Lantai II, Kantor Bupati Siak bermula pukul 09.00 WIB dan dibagi menjadi dua sesi.

Dalam sambutannya, Bupati H Alfedri menyebutkan seminar tadi pagi merupakan salah satu agenda pokok dalam pengusulan Tengku Buang Asmara sebagai calon Pahlawan Nasional tersebut.

Kepada seluruh elemen baik langsung terlibat maupun tidak agar ikut mendukung pengusulan tadi. Sementara Gubernur Riau, Drs H Syamsuar,MSi melalui offline pula memberikan apresiasi atas kertas kerja yang telah dilakukan Pemkab Siak.

Dikatakan H Syamsuar, apa yang telah dilakukan yang melibatkan berbagai pihak merupakan upaya percepatan gelar Pahlawan Nasional kepada Tengku Buang Asmara.

Di sesi pertama, Dr Ir H Wan Muhammad Yunus,MT bertindak sebagai moderator dengan 7 pemakalah :

1. Prof Erwiza Erman,MA,PhD seorang Ahli Sejarah, Peneliti Utama LIPI dengan makalah Dampak Politik Penetrasi VOC Terhadap Ekonomi Perdagangan Masa Pemerintahan Tengku Buang Asmara.

2. Dr Suprayitno,MHum yang menjabat Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Cabang Sumatera Utara yang berada di Medan saat menyampaikan makalah mengalami kendala jaringan lalu diisi Pembahas Utama Prof Dr M Dien Madjid (Guru Besar Sejarah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) tapi baru beberapa menit, Dr Suprayitno kembali bisa berada di ruang Zoom Meeting karena jaringannya telah bagus menggunakan smartphone. Mengangkat makalah Posisi Sungai Siak, M Dien Madjid diantaranya mengatakan, "Bertuan ke Aceh, Beraja ke Siak". Sungai Siak sangat penting dalam hal perdagangan dan budaya," sebutnya.

3. Datuk Rida K Liamsi

Anggota Kehormatan Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) mengetengahkan makalah Tengku Buang Asmara Penakluk dari Mempura. "Sebelum wafat, Tengku Buang Asmara sakit-sakit batuk," katanya dalam nada tanya.

54 slide disiapkan Datuk Rida K Liamsi namun saat menyajikan, beliau menyingkatnya karena keterbatasan waktu.

4. Prof Dr M Dien Madjid pemakalah keempat diberikan waktu 15 menit karena menjelang masuknya waktu azan Zuhur mengaku karena Covid-19, kesulitan melacak arsip dan melengkapi data.

Pembahas Utama Johan Wahyudi,MHum Dosen Sejarah UIN Syarif Hidayatullah JakartaSebelum berakhir sesi pertama, Tim Penulis OK Mizami Jamil meminta waktu untuk melakukan perbaikan tulisan Tengku Buang Asmara sebagai calon pahlawan Nasional. "Hampir dua tahun kami sudah berusaha," bebernya.

Di ruang Zoom Meeting, Raja Asraruddin dalam kesempatan itu mengaku salut, meskipun 4 tahun tapi sangat dahsyat perjuangan Tengku Buang Asmara.

Nuzu Khairu Akbar, mahasiswa pasca sarjana Universitas Negeri Yogyakarta berasal dari Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau berfikir kenapa Tengku Buang Asmara tidak menonjolkan sisi yang unik menjadi Pahlawan Nasional karena taktik Perang Guntungnya.

Sesi berakhir sekitar pukul 12.25 WIB yang dilanjutkan dengan Isoma (Istirahat, Sholat, Makan). Pada sesi kedua yang akan dimulai pukul 13.30 WIB, Dr Drs H Fauzi Asni, MSi menjadi moderator.

Di sesi kedua ini tampil dua pemakalah, Taufiqurrahman Setiawan,MA Peneliti Muda Balai Arkeologi (Balak) Sumatera Utara dan Asyrul Fikri,MPd Ketua Prodi Pendidikan Sejarah FKIP Unri Sekretaris Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Cabang Riau.***

Kategori : Pemerintahan, Siak
wwwwww