Home > Berita > Umum

Meski Diprotes Warga, Proyek Air Limbah Pekanbaru Kembali Dikerjakan

Meski Diprotes Warga, Proyek Air Limbah Pekanbaru Kembali Dikerjakan
Selasa, 21 Desember 2021 11:30 WIB

PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Proyek pengerjaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Pekanbaru, Riau diprotes warga karena tak kunjung selesai. Proyek itu disebut bakal dikebut jelang akhir tahun. Pantauan detikcom, Selasa (21/12/202), proyek yang sempat diprotes warga di Jalan Rajawali, Sukajadi hari ini mulai dikerjakan. Terlihat pekerja mulai memadatkan jalan yang ditanami pisang oleh warga.

"Untuk di Rajawali ada kendala pipa PDAM pecah. Kita tak bisa ganti karena jenis pipa beda, beli pipa baru dan mereka dari PDAM yang pasang," kata Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Riau Ichwanul Ihsan.

Ihsan mengatakan pengerjaan terlambat karena ada pipa milik PDAM yang pecah. Akibatnya pengerjaan tertunda dan tak dapat dilanjut sebelum pipa PDAM milik Pemko Pekanbaru dipasang.

"Itu baru selesai mereka pasang. Setelah itu baru kita kerja lagi, ya ini saya minta kan ini selesai dulu, Rajawali selesai dan yang lain nanti dulu. Utamakan ini," katanya.

Iksan memastikan khusus proyek IPAL di Jalan Rajawali mulai dikerjakan sejak pipa PDAM selesai dipasang. Ia meminta masyarakat dapat bersabar karena akan pengerjaan terus dikebut.

"Memang harus benar-benar, karena tidak boleh padat digiling karena di bawah itu ada pipa. Itu ada pipa PDAM tahun 1970 an, ya sedikit saja kena pecah," katanya.

Sebelumnya warga Pekanbaru memprotes proyek IPAL yang tak kunjung tuntas. Warga protes karena merasa usaha mereka merugi gara-gara proyek itu. Aksi protes dilakukan, Senin (20/12). Warga menggelar aksi protes proyek IPAL dengan menanam pohon pisang dan membentang spanduk sebagai bentuk protes.

"Proyek tidak jelas, menyusahkan masyarakat saja. Usaha kami rugi, Pemko buta," tulis salah satu spanduk yang dipasang warga di lokasi proyek, melansir Detik.com.

Seorang warga, Mistam, mengatakan protes itu dilakukan karena proyek IPAL itu sudah berjalan selama 11 bulan proyek namun tak kunjung selesai. Dia mengatakan usaha yang berada di sekitar IPAL lumpuh total karena warga tak dapat melintas di lokasi.

"Sudah 11 bulan proyek ini tidak selesai. Sudah 7 bulan usaha kami lumpuh, omset turut antara 80-90 persen," kata Mistam.

Mistam mengatakan warga tak bisa melintas karena jalan rusak dan berlumpur akibat proyek IPAL. Mereka menilai pihak yang mengerjakan proyek tidak pernah memberi kompensasi kepada warga setempat.

"Mereka tidak pernah turun melihat pekerjaan ini. Ini kami masyarakat sudah menderita, ada 20 lebih tempat usaha mati," katanya. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum, Pekanbaru
wwwwww