Home > Berita > Umum

Pembangunan 3 Puskesmas di Pelalawan Senilai Rp13 Miliar Diprediksi tak Selesai Semuanya

Pembangunan 3 Puskesmas di Pelalawan Senilai Rp13 Miliar Diprediksi tak Selesai Semuanya

Pukesmas Rawat Inap Pelalawan yang peletakan batu pertama dilakukan oleh Bupati Pelalawan H Zukri pada Juli lalu. Proyek pembangunan 3 puskesmas di daerah ini diprediksi tak selesai tahun ini.

Senin, 13 Desember 2021 15:03 WIB

PANGKALAN KERINCI, POTRETNEWS.com — Proyek pembangunan 3 puskesmas di Pelalawan Riau diprediksi tidak selesai semuanya, kontraktor minta tambahan waktu.

Menjelang akhir tahun 2021 ini, proyek di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan yang diperkirakan tidak akan selesai hingga akhir kontrak mulai kelihatan, seperti yang ada di Dinas Kesehatan (Diskes).

Ada proyek pembangunan tiga Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang jalankan Diskes Pelalawan tahun ini dengan total anggaran mencapai Rp 13 miliar lebih.

Di antaranya pembangunan Puskesmas Kecamatan Ukui, Puskemas Kecamatan Teluk Meranti, dan Puskesmas Kecamatan Pelalawan.Tepat pada akhir Bulan Desember ini masa pengerjaan oleh perusahaan pemenang tender akan berakhir sesuai dengan kontrak yang ditandatangani.

"Tampaknya Puskesmas Ukui yang selesai sesuai kontrak. Artinya yang posisinya aman," ungkap Kepala Dinas Kesehatan, Asril M.Kes kepada Tribunpekanbaru.com, Senin (13/12/2021).

Asril menjelaskan, pembangunan Puskesmas Ukui untuk melanjutkan bangunan sebelumnya yang terbengkalai akibat putus kontrak beberapa tahun yang lalu. Saat ini kontraktor dari CV INK Kontraktor sedang tahap penyelesaian atau finishing. Proyek senilai Rp 2,79 miliar itu diprediksi akan tuntas hingga akhir tahun ini.

Sedangkan proyek pembangunan Puskesmas Teluk Meranti di Kelurahan Teluk Meranti saat ini progresnya masih 70 persen berdasarkan pemantauan Diskes Pelalawan akhir pekan lalu. Kontraktor pemenang lelang dari PT Ramawijaya diprediksi tidak akan selesai sampai akhir Desember ini.

Pengerjaan dinilai masih lamban meski terus diburu oleh rekanan. Padahal proyek itu menelan anggaran sebesar Rp 4,59 miliar.

"Kita akan kaji dulu bagaimana kondisi setelah habis kontrak dan kesanggupan kontraktor. Sekarang masih 70 persen dengan konstruksi dua lantai," kata Asril, melansir Tribunnews.com.

Ia menyebutkan, Puskesmas Teluk Meranti memang sangat dibutuhkan untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Karena Puskesmas yang ada saat ini menumpang di gedung kantor Camat Teluk Meranti.

Sehingga gedung baru harus selesai dan bisa difungsikan tahun depan. Untuk proyek pembangunan Puskesmas Pelalawan kondisinya lebih miris lagi. Progres diperkirakan masih 60 persen lebih.

Pihak kontraktor dari PT Sabar Jaya Karyatama tak kunjung menyelesaikan pekerjaannya dan dinilai lamban dalam menuntaskan pembangunan sesuai kontrak.Padahal anggarannya lebih besar mencapai Rp 5,69 miliar untuk puskesmas rawat inap tersebut.

"Kontraktor sudah mengajukan perpanjangan waktu, baik yang di Pelalawan maupun Teluk Meranti. Kita akan lihat aturannya lagi," beber Asril yang juga sebagai PPK dalam proyek ini.

Pada Perpres dan aturan lain terkait proyek pemerintah memang dibenarkan untuk memberikan tambahan waktu kepada kontraktor. Tentu dengan risiko pemberian denda, jaminan pelaksanaan hingga sederet aturan lainnya. Diskes akan mempertimbangkan semua aspek dalam memperpanjang masa pengerjaan proyek tersebut.

"Ketiga Puskesmas ini dibiayai dari Dana Alokasi Khusus atau DAK. Regulasi kita lihat lagi nanti. Yang terpenting Puskesmas itu harus fungsional," ujar Asril. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum, Pelalawan
wwwwww