Home > Berita > Umum

Ketua KPK Ajak Masyakarat Jadi Pahlawan Zaman Now

Ketua KPK Ajak Masyakarat Jadi Pahlawan Zaman <i>Now</i>
Rabu, 10 November 2021 16:36 WIB

JAKARTA, POTRETNEWS.com — Peringatan Hari Pahlawan yang jatuh pada hari ini Rabu (10/11/2021), Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri meminta kepada masyarakat menjadi agar pahlawan zaman now atau sekarang dengan melawan korupsi.

Firli mengatakan hal tersebut sebagai bentuk penghormatan atas semua jasa dan pengorbanan seluruh pahlawan, hidup mati memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan negara ini.

Pahlawanku, Inspirasiku yakni tema besar peringatan Hari Pahlawan yang diusung oleh pemerintah pada tahun ini menurut Firli sangat tepat, mengingat esensi serta nilai-nilai pahlawan yang selalu memberi teladan bagi kita sepanjang zaman.

"Seperti integritas sebagai anak bangsa yang memegang teguh agama, budaya serta nilai-nilai kejujuran dan keikhlasan yang luar biasa, sehingga mereka (pahlawan) berani menanggung semua konsekuensi sebagai bentuk resiko sebagai garda terdepan pejuang kemerdekaan, meski hanya bersenjatakan bambu runcing, adalah nilai-nilai luhur yang dapat kita tauladani dari pahlawan," ujar Firli melalui keterangan tertulis yang diterima, Rabu (10/11/2021), melansir beritasatu.com.

Dia mengungkapkan, pahlawan sebagai teladan sungguh menginspirasi semua anak bangsa dan terpatri dalam hati sanubari di lembaga KPK. Jika segala bentuk resiko mulai dari intimidasi hingga keselamatan jiwa dan raga menjadi konsekuensi yang harus pihaknya terima sebagai ujung tombak pemberantasan korupsi di Indonesia, ia mengaku seluruh insan di KPK ikhlas dan siap menerimanya.

"Pahlawan sungguh menginspirasi kita semua anak bangsa dan terpatri dalam hati sanubari kami di KPK. Jika segala bentuk resiko mulai dari intimidasi hingga keselamatan jiwa dan raga menjadi konsekuensi yang harus kami terima sebagai ujung tombak pemberantasan korupsi di Indonesia, Insyaallah kami seluruh insan di KPK ikhlas dan siap menerimanya," kata Firli.

Tidak dapat dipungkiri, Firli katakan pengertian pahlawan yang dulu indentik dengan pejuang melawan penjajah (merebut dan mempertahankan kemerdekaan) mengalami 'pergeseran' seiring dengan perkembangan zaman.

Akan tetapi, menurut dia esensi dan nilai-nilai pahlawan yang banyak memberi tauladan dalam perjalanan bangsa ini, tak kan lekang oleh waktu apalagi tergerus kemajuan zaman.

"Di masa saat ini, makna pahlawan bisa dipahami dan dilihat dari berbagai sisi, contohnya seseorang yang membawa perubahan atau memberikan nilai-nilai positif kearah kebaikan bersama, untuk bangsanya bisa disebut pahlawan. Begitu juga para olahragawan yang telah mengharumkan bangsa dan negara, juga layak disebut sebagai pahlawan," paparnya.

Firli menyebut bahwa menjadi pahlawan di era ini, tidak lagi dilakukan seperti dulu dengan mengangkat bambu runcing karena penjajah zaman now, bukan lagi kolonialisme melainkan musuh kita saat ini diantaranya kemiskinan, kebodohan dan korupsi. inilah musuh kita semua yang harus perangi dan lenyapkan dari bumi nusantara dan Negeri ini.

"Jika dahulu para pahlawan mengorbankan jiwa dan raganya untuk kemerdekaan negara, saat ini kita harus melanjutkan perjuangan mereka, kita mulai dari sikap jujur, berani dan hebat serta anti korupsi," tegasnya.

"Memang perjuangan kita saat ini tidak dengan pertumpahan darah melawan penjajah, namun lebih berat karena melawan bangsa kita sendiri, sesuai pesan Bung Karno," imbuh Firli.

Firli berpesan menjaga integritas, memegang teguh nilai-nilai agama, budaya dan kejujuran serta tidak diam melihat kedzoliman korupsi, adalah cara untuk menjadi seorang pahlawan untuk melawan korupsi yang menjangkiti saudara kita, anak bangsa lainnya di Republik ini.

"Butuh banyak pahlawan untuk melawan korupsi yang telah lama menjajah negeri ini, agar penyakit kronis ini dapat benar-benar musnah dari Bumi Pertiwi, agar cita-cita founding fathers dapat terwujud dimana negara dapat melindungi, mensejahterakan serta mencerdaskan kehidupan segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia dari Sabang sampai Merauke, mulai Miangas hingga Pulau Rote," kata Firli.

Pensiunan Jenderal Polisi bintang tiga ini menuturkan bahwa jangan tanyakan apa yang bisa negara berikan untuk kita, tetapi tanyakan apa yang telah atau dapat kita lakukan untuk negara Indonesia.

"Negara kita telah begitu memberi segalanya kepada kita, kini saatnya bagi untuk membayar kembali kepada negara dan saatnya kita melakukan sesuatu untuk bangsa kita semisalnya tidak menjadi bagian dari terjadinya korupsi," kata Firli demikian.

"Selamat Hari Pahlawan Nasional Indonesia, mari kita peringati dengan semangat budaya anti korupsi dan ambil peran sebagai pahlawan Anti Korupsi," tutupnya. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum
wwwwww