Silaturahmi ke Ponpes Raudhatul Quran Kepulauan Meranti, Wagub Edy Nasution Beri Pesan Menyentuh bagi Santri

Kamis, 28 Oktober 2021 20:15 WIB
Advertorial
silaturahmi-ke-ponpes-raudhatul-quran-kepulauan-meranti-wagub-edy-nasution-beri-pesan-menyentuhWakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution menyampaikan sambutan saat berkunjung ke Pondok Pesantren Raudhatul Quran, Desa Mantiasa, Kecamatan Tebing Tinggi Barat, Kepulauan Meranti/F-ISTIMEWA

PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Masih dalam suasana Hari Santri Nasional, Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution bersilaturahmi ke Pondok Pesantren (Ponpes) Raudhatul Quran, Desa Mantiasa, Kecamatan Tebing Tinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kamis (28/10/2021).

Wagubri dalam sambutannya menyampaikan bahwa kehadirannya di Kepulauan Meranti dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda yang ke-93, bersamaan dengan hari Pemuda Pancasila yang ke-62 dan sekaligus memperingati Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober 2021.

”Oleh karena itulah bersamaan tiga momen ini sekaligus merupakan momen yang sangat luar biasa karena bisa berkumpul ditempat yang baik, hari yang baik dan orang-orang yang baik,” ujar Edy Nasution.

”Jika dilihat kembali sejarah maka penetapan tanggal 22 Oktober sebagai hari santri nasional tentunya ini tidak terlepas dari perjuangan para Kiyai, Ulama ketika merebut kemerdekaan Republik Indonesia," imbuhnya.

Berdasarkan sejarah, perjuangan kemerdekaan Bangsa Indonesia ini dilakukan oleh komponen masyarakat, baik itu tokoh masyarakat, tokoh agama, para kiyai, guru dan tokoh lainnya yang bahu-membahu.

”Perjuangan tersebut dilakukan oleh seluruh komponen masyarakat dan saat itu TNI belum lahir, karena TNI lahir sebulan 18 hari setelah kemerdekaan. Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945 sedangkan TNI dilahirkan pada 5 Oktober 1945," terangnya.

"Artinya yang berjuang saat kemerdekaan ini merupakan komponen-komponen masyarakat yang bergabung bahu-membahu sehingga lahir negara ini dan TNI dilahirkan oleh rakyat Indonesia," tambahnya.

Untuk itu, Wagubri mengajak seluruh santri untuk tidak melupakan sejarah kemerdekaan karena perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia direbut dengan darah dan nyawa para Kiyai, Ulama dan para orang tua terdahulu.

"Ini perlu kita pahami agar kita bisa menghayati betapa berjuangnya orang terdahulu memerdekakan negara ini dan tugas kita sebagai santri saat ini yaitu melakukan jihad dengan bersungguh-sungguh menuntut ilmu pengetahuan yang diajarkan guru dan para kiyai," pungkasnya. (Adv)

Kategori : Pemerintahan, Riau
wwwwww