Home > Berita > Umum

Angkat Perekonomian Masyarakat Desa, Asian Agri Bantu Peternak Desa Bagan Limau

Angkat Perekonomian Masyarakat Desa, Asian Agri Bantu Peternak Desa Bagan Limau

GM PT IIS Kebun Ukui, Dedi Pardede saat simbolis menyerahkan bebek bantuan kepada Kel. Ternak Sidomulyo di Desa Bagan Limau.

Kamis, 28 Oktober 2021 16:43 WIB

UKUI, POTRETNEWS.com — Di tengah pandemi, Asian Agri, perusahaan perkebunan kelapa sawit, yang merupakan bagian dari grup Royal Golden Eagle (RGE) terus bergerak membantu masyarakat. Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), Asian Agri berupaya mengangkat kembali perekonomian masyarakat yang sempat terpuruk.

Kali ini, program CSR Asian Agri menyentuh Kelompok Ternak Sidomulyo Desa Bagan Limau, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan Riau. Bantuan ternak berupa puluhan ekor bebek telah disalurkan Asian Agri melalui PT Inti Indosawit Subur Kebun Ukui, pada 25 September 2021, untuk kelompok Sidomulyo yang beranggota 10 orang.

Bantuan ternak tersebut tetap dalam pengawasan Asian Agri, agar manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat. "Penerima manfaat CSR berupa 95 ekor ternak bebek tetap dalam pengawasan, baik dari perusahaan maupun pihak pemerintah desa, tokoh masyarakat maupun kelompok itu, ikut terlibat mengontrolnya," sebut GM PT Inti Indosawit Subur Kebun Ukui, Dedi Pardede mewakili Asian Agri, dalam pesan elektroniknya, Rabu, 27 Oktober 2021.

Menurutnya, bantuan ini adalah bentuk kepedulian perusahaan di bidang perekonomian. Dengan adanya bantuan ternak bebek ini, perusahaan mengharapkan adanya semangat dari masyarakat untuk menciptakan pola perekonomian yang berkelanjutan dan jangka panjang di masa pandemi. "Beternak itu tidak lah mudah, butuh dukungan dari semua pihak, baik itu lembaga pemerintah dan juga perusahaan. Semoga bantuan ternak ini dapat ikut mendorong kemajuan perekonomian khususnya di desa Bagan Limau," cetusnya.

Lahmudin Harahap sebagai tokoh masyarakat Desa Bagan Limau mengucapkan terima kasih kepada pihak PT Indosawit yang telah memberikan perhatian kepada masyarakat desa.

"Rata-rata warga di desa ini adalah petani yang pendapatan utamanya hasil pertanian baik itu palawija maupun kelapa sawit dalam skala kecil, dan itu masih belum sepenuhnya mencukupi semua kebutuhan. Tentunya dengan adanya bantuan ternak ini memberikan harapan bahwa dengan diberikannya 95 ekor bebek ini akan sangat membantu meningkatkan perekonomian warga," ucapannya.

Tokoh masyarakat berharap, selain bantuan fisik juga mohon kedepannya untuk memberi bekal kepada warga dengan pelatihan-pelatihan, baik itu di sektor pertanian, peternakan maupun perikanan.

"Karena kami menyadari pelatihan itu sangat penting untuk menambah pengetahuan dan wawasan guna menggali potensi yang ada di desa, dengan tujuan pemberdayaan sehingga kesejahteraan masyarakat sedikit demi sedikit akan meningkat," tukasnya.

Supratno selaku Ketua Kelompok Ternak Sidomulyo senang bisa mendapat modal usaha untuk meningkatkan pendapatan keluarga.

"Kami bertekad untuk memelihara dan merawat ternak ini dengan baik. Harapannya juga pemerintah desa dan perusahaan dapat memberikan bimbingan dan kontrol yang baik sehingga kelompok kami betul-betul dalam pengawasan," tegasnya.

Bebek-bebek ini akan kami satukan dalam satu kandang dan mengenai pemberian pakan akan kami lakukan bersama-sama berdasarkan pembagian tugas. "Jika sudah bertelur, maka pada tahap awal, akan kami kumpulkan dan hasilnya dapat untuk biaya pakan tambahan. Kami yakin suatu saat produksinya telurnya bisa mencapai 60 sampai 70 butir per hari. Dan akan berdampak terhadap pendapatan keluarga kami," sebutnya.

Pak Suratno yakin dari 95 ekor bebek indukan diharapkan pada satu bulan pertama sudah menghasilkan beberapa butir telur dan akan terus meningkat untuk bulan selanjutnya.

Sekilas Mengenai Asian Agri:

Asian Agri merupakan salah satu perusahaan swasta nasional terkemuka di Indonesia yang memproduksi minyak sawit mentah (CPO) sejak tahun 1979. Hingga kini Asian Agri mengelola 100.000 hektar kebun kelapa sawit dan mempekerjakan 25.000 orang.Sebagai perintis program Pemerintah Indonesia Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi (PIR-Trans), Asian Agri telah bermitra dengan 30.000 petani plasma di Riau dan Jambi yang mengelola 60.000 hektar kebun kelapa sawit, serta membina kemitraan dengan petani swadaya untuk membawa dampak positif terhadap kesejahteraan dan peningkatan ekonomi petani.

Dengan menerapkan kebijakan tanpa bakar dan praktik pengelolaan kebun secara berkelanjutan, Asian Agri membantu petani mitra untuk meningkatkan produktivitas, hasil panen, kemamputelusuran rantai pasok, sekaligus mendukung mereka memperoleh sertifikasi. Pabrik Asian Agri menerapkan teknologi terbaik memanfaatkan energi hijau yang dihasilkan secara mandiri, dalam rangka meminimalisasi emisi gas rumah kaca.

Lebih dari 86% dari perkebunan inti Asian Agri di Provinsi Sumatera Utara, Riau & Jambi serta 100% perkebunan petani plasma di Provinsi Riau & Jambi telah bersertifikat RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil). Pada saat yang sama, ISCC (International Sustainability & Carbon Certification) telah dicapai oleh seluruh kebun baik yang dimiliki oleh Asian Agri maupun petani binaannya. Seluruh unit bisnis dalam naungan Asian Agri telah memperoleh sertifikat ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil).

Keberhasilan Asian Agri menjadi salah satu perusahaan produsen CPO terkemuka telah diakui secara internasional dengan sertifikasi ISO 14001 untuk semua operasinya. Learning Institute di Pelalawan, Riau, serta pusat pembibitan di Kampar, Riau, juga telah bersertifikat ISO 9001. Selain itu, pusat penelitian dan pengembangan Asian Agri di Tebing Tinggi juga telah memperoleh sertifikasi oleh International Plant - Analytical Exchange di lab WEPAL di Wageningen University di Belanda, untuk standar yang tinggi. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum
wwwwww