Home > Berita > Umum

Alat Berat Crane Milik PT Adhi Karya Ambles di Jalan Permukiman Warga Tenayanraya Pekanbaru

Alat Berat <i>Crane</i> Milik PT Adhi Karya Ambles di Jalan Permukiman Warga Tenayanraya Pekanbaru

Alat berat crane milik PT Adhi Karya amblas di jalan permukiman warga/F-MERDEKA.com

Jum'at, 22 Oktober 2021 09:13 WIB

PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Alat berat proyek Instalasi Pengolahaan Air Limbah (IPAL) milik PT Adhy Karya amblas dan merusak jalan Payung Sekaki Kelurahan Rejosari Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, Riau. Sudah 3 hari alat berat crane itu belum juga beranjak dari jalan yang sering dilalui warga itu.

"Sudah 3 hari alat berat crane itu amblas di tengah jalan kami. Kami jadi sulit beraktivitas sehingga harus mencari jalan lain yang jauh ditempuh," ujar Ketua Karang Taruna Kelurahan Rejosari Widde Munadir Rosa kepada merdeka.com, Rabu (20/10), melansir merdeka.com.

Widde juga mengeluhkan aktivitas PT Adhy Karya yang tidak berkomunikasi dengan pemerintahan bawah seperti Ketua RT, RW dan Karang Taruna pemuda setempat. Hingga akhirnya, alat berat kontraktor plat merah itu karam di tengah jalan.

"Kalau sudah begini, kan masyatakat yang sangat dirugikan. Mereka lewat jalan kami pun tidak ada permisi, tiba-tiba masuk, sekarang malah amblas, merusak jalan permukiman kami," keluh Widde.

Pelaksanaan proyek stasiun pompa IPAL itu titiknya berada di di Kelurahan bambu Kuning. Namun, alat berat senantiasa melewati jalanan kelurahan lain.

"Proses masuknya alat berat untuk proyek IPAL ini tidak memenuhi Standard Operating Procedure (SOP) dan terkesan ceroboh. Mereka tidak sesuai Kep Menhub 69/1993 pada pasal 32, yaitu untuk menaikkan dan/atau menurunkan alat berat harus memenuhi beberapa ketentuan," jelasnya.

Menurut Widde, alat berat seharusnya diturunkan di lokasi tujuan. Namun alat berat yang datang hari Minggu (17/10) itu diturunkan di tengah jalan Karya Bakti, dan dijalankan manual melewati Jalan Payung Sekaki.

"Kondisi cuaca yang memasuki musim hujan dan jalan yang labil menyebabkan alat berat amblas dan menutupi jalan Payung Sekaki. Sehingga kendaraan baik roda dua dan roda empat memasuki hari ke tiga, tidak bisa melewati akses ini menuju Rusunawa," kata Widde.

Widde menjelaskan, lokasi amblasnya alat berat itu nyaris melintasi pipa gas milik perusahaan lain, karena jaraknya sangat dekat dari lokasi, sekitar 300 meter.

"Sebelumnya alat berat proyek IPAL juga mengalami insiden di jalan Karya Bersama menimpa pagar rumah warga dan teras, beruntung tidak ada korban jiwa," ucapnya.

Sementara warga mengatakan sejak alat berat melewati jalan Payung Sekaki, berdampak rumah warga menjadi retak - retak. Widde juga mengeluhkan tidam adanya pihak terkait melakukan pengecekan.

"Kami sangat takut rumah warga kami roboh," kata dia.

Meski demikian, Widde mengaku sangat mendukung kebijakan pemerintah dalam percepatan pembangunan. Terutama di Kecamatan Tenayan Raya dan siap menjadi garda terdepan pengaduan masyarakat terkait dampak pembangunan IPAL.

"Kami berharap kepada pihak terkait terutama Kementerian PUPR segera melakukan evaluasi terhadap kinerja para pemenang proyek IPAL. Jangan sampai proyek yang tujuan mulia untuk Pekanbaru menjadi petaka bagi masyarakat," tegasnya.

Sementara itu, Manager PT Adhy Karya belum bisa dihubungi hingga berita ini ditulis. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum, Pekanbaru
wwwwww