Home > Berita > Umum

Ini 10 Penipuan Terkejam di Dunia Memanfaatkan Pandemi Covid-19; Ada Kasus dari Indonesia

Ini 10 Penipuan Terkejam di Dunia Memanfaatkan Pandemi Covid-19; Ada Kasus dari Indonesia

Gambar hanya ilustrasi

Minggu, 22 Agustus 2021 08:04 WIB

POTRETNEWS.com — Pandemi Covid-19 menjadi musuh bersama dunia saat ini. Negara di dunia bersatu padu menghentinkan pandemi ini. Terhitung, Covid-19 telah menewaskan total sekitar4 juta orang sejak awal kemunculannya, menurut Worldometer pada Sabtu (21/8/2021).

Akan tetapi, ditengah musibah bencana ini, ada oknum yang memanfaatkan kondisi ini. Bahkan gelombang penipuan ini hampir terjadi di seluruh dunia. Melansir AFP pada Minggu (21/8/2021), berikut 10 penipuan di seluruh dunia terkait Covid-19, yang paling kejam dalam beberapa bulan terakhir.

Mulai dari kartu kesehatan palsu hingga penipuan vaksin.

1. Kartu kesehatan palsu

Sejak pemerintah Perancis mewajiblan bukti vaksinasi untuk masuk kafe dan tempat umum lainnya pada Agustus ini, di pasar gelap berkembanglah penjualan kartu kesehatan palsu berharga ratusan euro.

Orang-orang mendapatkannya melalui media sosial Snapchat dari akun yang jarang bertahan lebih dari beberapa hari, setelah secara terbuka mengiklankan dokumen palsu.

Di antaranya, muncul iklan "Vaksinasi adalah opsional berkat layanan kami" atau, "Katakan tidak pada vaksin dan dapatkan izin kesehatan tanpa divaksinasi." Pemalsu yang membuat sertifikat vaksinasi Covid-19 palsu juga berkembang pesat di Rusia.

2. Penipuan karyawan

Sedikitnya 800 orang diberikan vaksin Covid-19 palsu di Uganda pada Juli. Penipuan melibatkan dokter dan petugas kesehatan yang dicap "tidak bermoral", menargetkan orang yang ingin mendapatkan vaksin Covid-19 dengan rela membayar. Contohnya, karyawan perusahaan diminta untuk membayar antara 25-120 dollar AS (Rp 360.700 hingga Rp 1,7 juta) untuk mendapatkan suntikan vaksin Covid-19, yang ternyata palsu.

3. Vaksin larutan garam

Di ibu kota komersial India, Mumbai, beredar penipuan berskala besar pada Juni, dengan 2.000 orang yang menjadi korban penipuan. Mereka sangka sedang divaksinasi, ternyata cairan vaksinnya hanyalah larutan garam.

4. Kriminalisasi kremasi Covid-19

Di kota Agra, India, ada juga penipuan berkedok mengkremasi korban Covid-19, untuk mengkremasi seorang pria yang telah mereka bunuh. Lima anggota geng di Agra yang menipu itu mengenakan perlengkapan pelindung lengkap, berpura-pura mayat itu meninggal karena Covid-19. Ternyata kasus yang mengerikan terungkap pada Juni.

"Agar tidak ketahuan...mereka memakai perlengkapan APD dan menggunakan kantong jenazah untuk berkemas dan mengangkut jenazah ke tempat kremasi," kata polisi setempat.

5. Kamp penipuan

Seorang pria yang menyamar sebagai pegawai negeri dengan gelar master di bidang genetika, dan ditangkap di Kolkata, India selatan pada Juni. Ia diduga menjalankan sebanyak 8 kamp vaksinasi palsu. Setidaknya 250 orang difabel dan transgender disuntik di satu tempat dan hampir 500 orang diyakini telah diberikan suntikan palsu.

Penipuan itu terungkap setelah seorang aktris dan politisi Mimi Chakraborty, yang menerima suntikan di salah satu kamp untuk meningkatkan kesadaran, menjadi curiga dan memberi tahu polisi.

6. Suami-istri penipu

Sepasang suami istri kaya dari Kanada mendapatkan pembalasan setelah melakukan perjalanan ke komunitas terpencil untuk menerima vaksin Covid-19 yang ditujukan untuk orang-orang pribumi yang rentan dan lanjut usia. Pada Juni, mereka didenda 1.800 dollar AS(Rp 26 juta), tetapi banyak yang merasa bahwa hukuman untuk mereka terlalu ringan dan meminta hukuman yang lebih berat.

7. Balas dendam anti-vaksin

Seorang apoteker di sebuah rumah sakit di Wisconsin yang tidak percaya terhadap vaksin Covid-19, dipenjara selama 3 tahun pada Juni.Ia telah mengaku bersalah karena merusak ratusan dosis Moderna dalam kasus yang mempengaruhi 57 orang. Apoteker telah mengeluarkan botol vaksin dari lemari es mereka dan meninggalkannya di luar selama berjam-jam sebelum mengembalikannya untuk diberikan pada hari berikutnya.

8. Perampokan vaksin Covid-19

Empat orang ditangkap di Indonesia karena diduga mencuri vaksin Covid-19 yang diperuntukkan bagi tahanan dan menjualnya ke publik. Para tersangka mengambil lebih dari 1.000 dosis Sinovac China dan menawarkannya kepada pembeli di Jakarta dan di Medan, Indonesia masing-masing seharga sekitar Rp 250.000, melansir Tribunnews.com.

9. Penyeka kapas bekas tes Covid-19

Di bandara Medan, petugas kesehatan mendaur ulang kapas dari tes Covid-19 dengan mencuci, mengemasnya kembali, dan menjualnya kepada penumpang yang lewat.Polisi mengatakan skema itu bisa mempengaruhi ribuan penumpang.

10. Kandungan krim anti-kerut

Muncul komplotan penipu yang menjual vaksin Pfizer dosis palsu seharga 2.500 dollar AS (Rp 36,1 juta) per suntikan, ditangkap di Polandia dan Meksiko. Di Meksiko, tempat ditemukannya botol vaksin palsu itu disimpan dalam pendingin bir di sebuah klinik. Sementara di Polandia, dosis vaksin Covid-19 itu disita karena mengandung zat kosmetik, krim anti-kerut. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum
wwwwww