Home > Berita > Umum

Tak Percaya Kena Covid-19 karena Awalnya Cuma Enggak Enak Badan, Pria di Sleman Tulari Warga Sekampung

Tak Percaya Kena Covid-19 karena Awalnya Cuma Enggak Enak Badan, Pria di Sleman Tulari Warga Sekampung
Minggu, 08 Agustus 2021 09:22 WIB

SLEMAN, POTRETNEWS.com — Puluhan warga dari empat RT di Perumahan Gajah Mada Asri, Donokerto, Turi, Sleman, DIY, terpapar COVID-19. Setelah ditelusuri, ternyata penularan ini bermula dari salah seorang warga setempat yang tidak percaya virus Corona.Lurah Donokerto, R Waluyo Jati, mengungkap kasus penularan ini mulai terdeteksi setelah momen Hari Raya Idul Adha kemarin. Saat itu, salah seorang warga berusia sekitar 50 tahun sudah mengeluhkan kurang enak badan beberapa waktu terakhir, tapi tetap ikut menyembelih kurban.

"Jadi sudah positif tapi tidak merasa positif. Dia ikut saat nyembelih hewan kurban," kata Jati saat dihubungi wartawan, Selasa (3/8/2021), melansir Detik.com.

Jati mengatakan warga tersebut semestinya menjalani isolasi mandiri. Namun dia tidak jujur dengan warga lainnya karena memang mengaku tidak percaya adanya COVID.

"Iya memang (tak percaya COVID-19). Di lingkungan dia kurang srawung (bergaul) dan mengikuti berita. Orang itu sempat nggak menerapkan prokes," ungkapnya.

Jati mengungkap, warga yang tak percaya tapi positif Corona itu saat ini dirawat di rumah sakit. Beberapa waktu yang lalu, yang bersangkutan sempat kritis namun kini kondisinya berangsur membaik.

"Kalau sekarang yang bersangkutan otomatis sudah percaya. Jadi sebenarnya yang membuat (penularan COVID-19 di Donokerto) biang keladinya bukan karena Idul Adha. Tapi warga yang tidak jujur itu tadi," tegas Jati.

Ada 42 Warga Positif CoronaSejak adanya temuan itu, pihaknya pun melakukan tracing kontak. Hasilnya ditemukan ada 42 orang terkonfirmasi positif Corona.

"Jadi, yang kontak pertama itu 35 orang. Terus hari ini 7 kasus. Sehingga, totalnya dengan yang pertama jadi 42 kasus," sebutnya.

Jati mengklaim, selama penyembelihan hewan kurban di lingkungannya warga selalu menerapkan protokol kesehatan ketat.

"Untuk masker ini kita sudah mengimbau untuk dua lapis. Tapi serapat-rapatnya masker karena memang pelaksanaannya itu lebih dari 15 menit tentunya juga membuat virus itu lebih banyak menyebar saat istirahat, makan, dan sebagainya," beber dia.

Warga Kena Corona Bergejala Diisolasi ke Shelter dan Perumahan Di-lockdownDikatakan Jati, mayoritas warga positif Corona di lingkungannya mengalami gejala. Oleh karena itu banyak warganya yang positif kemudian dievakuasi ke berbagai shelter di Sleman.

"Jadi sudah banyak yang kita bawa ke shelter UGM, UII, dan shelter yang lain karena banyak yang bergejala," ungkapnya.

Sementara untuk Perumahan Gajah Mada Asri saat ini diberlakukan karantina wilayah atau lockdown. "Iya kita lockdown. Gang kita tutup karena masih banyak kasus," tegas Jati.

Jati berharap agar kasus penyebaran yang dipicu oleh ketidakpercayaan akan COVID-19 dan tingkah sembrono warga tak kembali terulang.

"Kita sudah berusaha semaksimal mungkin untuk bisa memberikan edukasi terhadap masyarakat supaya apa yang diprogramkan pemerintah ini ditaati," tutupnya. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum
wwwwww