Home > Berita > Umum

Covid-19 Disebut-sebut Bisa Menular lewat Uang Tunai, Benarkah? Ini Ada Hasil Studi Terbaru

Covid-19 Disebut-sebut Bisa Menular lewat Uang Tunai, Benarkah? Ini Ada Hasil Studi Terbaru
Selasa, 03 Agustus 2021 09:20 WIB

POTRETNEWS.com — Pandemi Covid-19 belum berakhir. Seluruh negara masih berjibaku menekan angka penyebaran. Virus ini perlu diwaspadai karena proses penularan begitu cepat. Salah satu peyebaran Corona yang paling tinggi adalah percikan atau droplet dari orang yang terinfeksi. Disamping itu, berbaga studi menyebut Covid-19 juga bisa menular melalui benda-benda yang terpapar.

Seperti uang tunai. Akan tetapim Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal iScience menunjukkan bahwa risiko tertular SARS-CoV-2 melalui uang tunai sangat rendah.

Dilansir dari Science Daily, Senin (2/8/2021), studi itu digelar oleh para pakar keuangan di European Central Bank yang bekerja sama dengan Departemen Virologi Medis dan Molekuler di Ruhr University Bochum, Jerman.

Untuk menguji seberapa banyak partikel virus dapat menular yang dapat ditransmisikan dari uang tunai ke kulit, pimpinan peneliti, Profesor Eike Steinmann dan Dr. Daniel Todt, mencoba mengembangkan metode khusus. Objek penelitian yang digunakan adalah berbagai uang koin dan uang kertas Euro beserta larutan virus dengan konsentrasi yang berbeda. Selain itu, peneliti juga menguji pada permukaan stainless-steel yang berfungsi sebagai kontrol dalam setiap kasus penularan lewat uang tunai.

Penelitian untuk melihat risiko tertular virus SARS-CoV-2 lewat uang tunai ini dilakukan selama beberapa hari untuk mengamati berapa lama virus menular masih dapat terdeteksi. Hasil studi yang telah dipublikasikan pada 26 Juli lalu ini menunjukkan, pada permukaan stainless-steel, virus ditemukan masih menular setelah hari ketujuh. Berbeda dengan permukaan stainless-steel atau baja tahan karat, pada uang kertas 10 Euro, virus benar-benar menghilang hanya dalam tiga hari. Virus juga tidak terdeteksi setelah enam hari pada koin 10 sen, dua hari pada 1 Euro, dan satu jam pada uang 5 sen.

"Penurunan cepat (terjadi) pada koin 5 sen, karena (uang koin) terbuat dari tembaga, yang virusnya diketahui kurang stabil," kata Todt.

Tak hanya metode pengujian risiko tertular virus SARS-CoV-2 dengan cara memberi paparan larutan virus di atas permukaan uang tunai berbagai material. Tim peneliti juga mengembangkan metode baru untuk mengetahui seberapa baik penularan Covid-19 jika dipindahkan dari permukaan benda atau uang ke ujung jari. Kali ini objek yang digunakan adalah uang kertas, uang koin dan pelat PVC seperti kartu kredit yang dicemari dengan virus corona yang tidak berbahaya, virus dalam kondisi keamanan tinggi serta SARS-Cov-2, melansir Tribunnews.com.

Virus corona yang digunakan adalah varian Alpha SARS-CoV-2. Peneliti berasumsi bahwa varian lain seperti varian Delta yang tercatat mendominasi saat ini juga akan memiliki umur simpan virus yang sama. Objek tersebut kemudian disentuh dalam keadaan basah dan sudah kering menggunakan ujung jari pada virus yang tidak berbahaya dan virus dalam kondisi keamanan tinggi. Sementara untuk objek dengan kontaminasi SARS-Cov-2, permukaan disentuh dengan menggunakan kulit buatan.

Selanjutnya, kultur sel diinokulasi dengan virus yang menempel di ujung jari. Tujuannya adalah untuk menentukan jumlah partikel virus yang masih menular setelah ditransmisikan.Todt mengatakan, tim peneliti melihat setelah cairan pada permukaan objek penelitiam mengering, tidak ada virus yang menular.

"Dalam kondisi yang realistis, infeksi SARS-Cov-2 dari uang tunai sangat tidak mungkin," imbuh Eike Steinmann. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum
wwwwww