Home > Berita > Umum

Kenaikan Kasus Covid-19 di Berbagai Daerah Bisa Jadi ”Bom Waktu” yang Meledak Kapan Saja

Kenaikan Kasus Covid-19 di Berbagai Daerah Bisa Jadi ”Bom Waktu” yang Meledak Kapan Saja

Ilustrasi/MEDCOM.id

Sabtu, 31 Juli 2021 19:51 WIB

JAKARTA, POTRETNEWS.com — Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman menyatakan meningkatnya kasus covid-19 di luar wilayah Jawa dan Bali menjadi peringatan bagi pemerintah. Mitigasi penyebaran virus covid-19 di Indonesia harus ditingkatkan.

"Ini sinyal serius bagi Indonesia, karena kita adalah negara kepulauan. Kalau sekarang episenternya di Jawa dan Bali. Tapi pulau-pulau lain akan segera menyusul kalau tidak segera dimitigasi," kata Dicky dikutip dari Media Indonesia, Jakarta, Sabtu, 31 Juli 2021.

Ia mengungkapkan kenaikan kasus di berbagai daerah merupakan bom waktu yang bisa meledak kapan saja. Terlebih lagi saat ini terdapat banyak varian virus baru yang muncul.

"Kenaikan kasus di luar Jawa bukan hanya dari varian delta saja, tapi juga varian-varian lain yang sudah tersebar. Kalau kemarin-kemarin tenang saja, sekarang baru terlihat dampaknya," ungkap dia, melansir Beritasatu.com.

Untuk itu, ia mengimbau pemerintah melakukan mitigasi dengan melakakukan 3T dan penerapan protokol kesehatan bagi masyarakat. Selain itu, cakupan vaksinasi harus terus ditingkakan.

"Tapi ini harus dilakukan sungguh-sunggu dengan komitmen dan konsisten," ujar Dicky.

Sementara itu, juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan ada lima provinsi di luar Jawa-Bali yang mengalami angka kematian tertiggi pekan ini. Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DKI Jakarta masih menjadi penyumbang tertinggi kenaikan kematian.

"Namun perlu juga diwaspadai untuk Kalimantan Timur, Riau, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan yang turut menjadi penyumbang tertinggi kenaikan kematian mingguan," kata Wiku.

Ia mengimbau kepada pemerintah daerah untuk memantau ketersediaan fasilitas kesehatan di masing-masing wilayah. "Antisipasi kenaikan kasus dengan memastikan keterisian oksigen, obat, dan tenaga kesehatan yang bertugas. Ini dapat meningkatkan kecepatan dan ketepatan penanganan sehingga kematian dapat dihindari," tutur Wiku. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum
wwwwww