Home > Berita > Umum

Sempat Pucat Didatangi Pria Berseragam Polisi, Seorang Penjual Kerak Telor di Pekanbaru Kaget Dagangannya Diborong Kapolda Rp1,3 Juta

Sempat Pucat Didatangi Pria Berseragam Polisi, Seorang Penjual Kerak Telor di Pekanbaru Kaget Dagangannya Diborong Kapolda Rp1,3 Juta
Sabtu, 24 Juli 2021 11:18 WIB

PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Rezeki nomplok menghampiri pasangan Yanti (58) dan suaminya Eri (58). Mereka kaget bukan main ketika dagangan kerak telor miliknya diborong habis oleh polisi. Yanti awalnya tidak mengetahui bahwa polisi yang memborong semua jualannya itu adalah Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi.

Pasangan suami istri itu ditemui menjual makanan khas Betawi di depan ruko tepi Jalan Imam Munandar, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Jumat (23/7/2021) malam.

Yanti mulai berjualan habis maghrib. Baru laku dua porsi. Satu porsi kerak telor ayam atau telor itik dijual Rp 20.000. Sekitar pukul 22.00 WIB, tiba-tiba datang rombongan polisi berpakaian dinas dan membawa mobil patroli. Kedatangan polisi ini dalam rangka melakukan patroli berskala besar sambil memberikan bantuan sembako kepada pedagang kecil yang terdampak virus corona.

Wajah Yanti tampak sedikit pucat melihat kedatangan aparat kepolisian dan ada juga TNI.Yanti sudah pasrah apabila disuruh untuk menutup lapaknya. Sebab, Kota Pekanbaru saat ini menerapkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Level 3. Pedagang kaki lima alias PKL hanya boleh jualan hingga pukul 21.00 WIB. Wajah pucat Yanti seketika berganti senyuman. Pasalnya, dagangannya diborong semua oleh Kapolda Riau.

"Bu, saya Kapolda Riau. Dagangan ibu saya borong semua, ya. Berapa semuanya? Tapi, setelah ini pulang ke rumah. Besok kalau jualan lagi pakai take away (bungkus) aja, ya untuk mencegah penularan Covid-19. Selalu terapkan protokol kesehatan," tutur Kapolda Riau.

Yanti bergeming sejenak mendengar kata diborong semua. Dengan nada sedikit kaku, ia menjawab semua dagangannya seharga Rp 1,3 juta. Kapolda Riau langsung membanyar kontan kepada ibu empat anak itu. Bahkan, Kapolda Riau juga menawarkan kepada Yanti dan suaminya untuk berjualan di Markas Polda (Mapolda) Riau di Jalan Pattimura, Kota Pekanbaru.

"Besok pagi (pagi ini) silakan berjualan di Polda Riau jam 10.00 WIB. Di sana banyak polisi yang beli dagangan ibu. Kalau belum vaksin sekalian vaksin," ujar Agung.

Yanti dan dan suaminya kompak mengiyakan.

"Iya, Pak Kapolda. Insya Allah kami datang," jawabnya.

Selama penerapan pengetatan PPKM di Pekanbaru, kepada Kompas.com Yanti mengaku sepi pembeli kerak telor. Dalam semalam, dagangannya terjual hanya satu sampai tiga porsi.

"Bahkan, pernah tidak ada yang beli sama sekali. Teramat susah cari uang karena Covid-19 ini," kata Yanti, yang sudah lima tahun berjualan kerak telor.

Selain dagangannya diborong, Kapolda Riau juga memberikan paket sembako kepada Yanti.

"Alhamdulillah, saya dibantu sama Kapolda Riau di masa sulit ekonomi akibat pandemi ini. Terima kasih sekali. Saya sangat senang dan bersyukur atas bantuan ini," ucap Yanti.

Usai memberikan bantuan kepada penjual kerak telor, Kapolda Riau bersama anggota melanjutkan patroli di sejumlah ruas jalan di ibu kota Provinsi Riau. Tepat di Jalan Soekarno Hatta, Kapolda Riau berhenti mendadak. Ia menghampiri seorang wanita yang berjualan jambu air sedang membaca Alquran di pinggir jalan.

Wanita bernama Wati (45) itu berjualan menggunakan sepeda. Kapolda Riau juga memborong semua jambu air milik Ibu Wati. Uang yang diberikan Rp 500.000 dan satu paket sembako. Kapolda Riau berpesan agar ibu Wati segera pulang karena sudah pukul 23.30 WIB.

"Ibu pulang lagi, ya sudah malam. Jaga kesehatannya dan selalu menerapkan protokol kesehatan," ujar Kapolda Riau kepada Ibu Wati.

Ibu Wati mengaku tidak mengetahui polisi yang memberikan bantuan itu adalah Kapolda Riau. Meski demikian, ia sangat bersyukur mendapat bantuan tersebut.

"Saya lihat di bajunya tadi Kapolda Riau. Alhamdulillah, saya bersyukur sekali bisa bertemu dan diberikan bantuan sama Pak Kapolda," ujar Wati.

Usai menerima bantuan itu, ibu yang tinggal seorang diri ini pergi mendayung sepedanya pulang ke rumah kontrakannya di Kecamatan Bina Widya, Pekanbaru.

Lalu, tukang tambal ban yang ada di lokasi yang sama juga kebagian paket sembako dari polisi. Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi menjelaskan, kegiatan ini dalam rangka melakukan patroli berskala besar dan pembagian bantuan sosial (bansos) kepada pedagang kecil dan warga tidak mampu yang terdampak pandemi Covid-19.

"Kegiatan ini dilakukan serentak oleh Polda Riau dan semua jajaran Polres dan Polresta di Provinsi Riau. Personel yang dikerahkan 2.302 orang. Terdiri dari 2.277 Polri dan 25 prajurit TNI Korem 031/Wira Bima," kata Agung saat diwawancarai Kompas.com usai kegiatannya.

Dia mengatakan, patroli dilakukan sambil memberikan bantuan kepada pedagang kecil dan masyarakat yang terdampak Covid-19. Sedikitnya, ada 2.655 paket bansos yang akan disalurkan. Untuk di Kota Pekanbaru, sebut Agung, bansos sebanyak 800 paket.

"Bantuan ini sangat diperlukan mereka yang terdampak pandemi Covid-19," tutur Agung yang didampingi sejumlah pebajat utama Polda Riau.

Bantuan tersebut disebar ke sejumlah titik di Pekanbaru. Ada yang di dalam kota hingga ke perbatasan. Agung melihat masih banyak pedagang kecil yang mengais rezeki hingga malam hari.

"Tentu kita harapkan bisa dikelola dengan baik untuk bisa tetap menjaga protokol kesehatan yanga paling utama. Kemudian, kita juga ini mereka yang rentan ini bisa divaksin. Warga yang kita temukan belum vaksin, kita minta divaksinasi ke Gedung Vaksin Center Polda Riau," kata Agung, melansir Tribunnews.com.

Ia mengungkapkan, dengan kondisi pandemi ini harus saling bergandeng tangan, saling mengisi dan saling membantu. Menurutnya, sekecil apapun bantuan yang diberikan tentu akan bermanfaat bagi yang membutuhkan.

"Bantuan yang kita berikan kepada pedagang kerak telor, pedagang jambu air dan penambal ban, mungkin masih kecil. Tapi, saya yakin ini sesuatu yang bisa dimanfaatkan," pungkas Agung. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum, Pekanbaru
wwwwww