Home > Berita > Umum

436 Balita di 15 Kelurahan di Pekanbaru Alami Stunting

436 Balita di 15 Kelurahan di Pekanbaru Alami <i>Stunting</i>
Kamis, 22 Juli 2021 14:32 WIB

PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Puluhan balita di Kelurahan Rejosari, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru mengalami stunting atau gangguan pertumbuhan pada balita. Jumlah balita yang mengalami stunting di kelurahan itu mencapai 69 balita. Data Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (PPGBM), Kelurahan Rejosari jadi satu kelurahan yang cukup tinggi kasus stunting.

Ada 15 kelurahan yang terdapat kasus stunting di Kota Pekanbaru. Kelurahan tersebut yakni Rejosari, Suka Mulia, Melebung, Tanjung Rhu dan Bencah Lesung. Lalu Pesisir, Rumbai Bukit, Tuah Negeri, Bambu Kuning dan Sialang Sakti. Kelurahan lainnya yakni Tirta Siak, Tebing Tiggi Okura, Air Dingin, Limbungan Baru dan Lembah Sari.

Jumlah balita yang stunting di belasan kelurahan itu mencapai 436 orang dari total 9.794 balita di seluruh kelurahan itu. Secara keseluruhan ada 50.009 balita di Kota Pekanbaru. Mereka menyebar di 83 keluahan yang ada. Kondisi tersebut membuat belasan kelurahan ini menjadi titik fokus penanganan stunting. Banyak dari kelurahan itu merupakan kawasan pinggitan yang minim akses layanan kesehatan dan sanitasi. Wali Kota Pekanbaru, Firdaus tidak menampik bahwa banyak kasus stunting di kawasan pinggiran. Kasus ini juga dipengaruhi kondisi ekonomi masyarakat.

"Jadi 15 kelurahan tersebut mesti jadi lokasi fokus penanganan fokus dalam penanganan stunting," terangnya dalam rembuk stunting sebagai aksi konvergensi dan pencegahan stunting di Kota Pekanbaru, Kamis (22/7/2021), melansir Tribunnews.com.

Firdaus pun mendorong seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait bisa fokus dalam menangani ratusan kasus stunting.Ia menyebut programnya mesti bersinergi dengan masyarakat.

"Program pencegahan stunting harus terintegrasi dan melibatkan sinergi semua pihak," paparnya.

Firdaus mengatakan bahwa stunting ini terjadi akibat anak kurang gizi. Kondisi ini berdampak buruk bagi bayi dan balita.Satu akibatnya tinggi badan balita tidak ideal sesuai dengan usianya. Kondisi ini juga mempengaruhi kecerdasan anak.

"Selain upaya akses kesehatan, maka harus ada upaya pemenuhan gizi balita," ujarnya.

Ciri-ciri Stunting pada Anak

1. Tubuh yang berperawakan pendek dari anak seusianya

2. Pertumbuhan melambat

3. Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya

4. Pertumbuhan gigi terlambat

5. Performa buruk pada kemampuan fokus dan memori belajarnya

6. Usia 8-10 tahun anak menjadi lebih pendiam, tidak banyak melakukan kontak mata terhadap orang di sekitarnya

7. Berat badan balita tidak naik bahkan cenderung menurun.

8. Perkembangan tubuh anak terhambat, seperti telat menarche (menstruasi pertama anak perempuan).

9. Anak mudah terserang berbagai penyakit infeksi. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum, Pekanbaru
wwwwww