Home > Berita > Umum

Cerita Warga yang Sedang Isolasi Mandiri tapi Terpaksa Cari Makan buat Keluarga

Cerita Warga yang Sedang Isolasi Mandiri tapi Terpaksa Cari Makan buat Keluarga
Sabtu, 17 Juli 2021 12:40 WIB

POTRETNEWS.com — Sebanyak 60 ribuan orang dengan kasus aktif Covid-19 di Jawa Barat dengan berbagai gejala terpaksa isolasi mandiri (isoman) di rumah seiring keterbatasan kapasitas tempat isolasi dan rumah sakit.

"Saya bingung, kata dokter saya harus isoman. Pas lagi isoman nggak boleh ke mana-mana, kan isoman. Saya bingung cari makan, sedangkan saudara kena [Covid] juga istrinya. Jadi dia tidak bisa ke mana-mana juga," kata Naufal Rabani.

Naufal didiagnosa positif Covid-19 pada awal Juni lalu. Ia mengaku kebingungan memenuhi kebutuhan pokok harian. Di satu sisi, dia harus tetap di rumah, namun di sisi lain tidak ada orang yang membantu memenuhi kebutuhan pokoknya, terutama perihal makan.

Satgas Covid-19 setempat dan tetangga di sekitar rumahnya tidak memberikan bantuan seperti yang diharapkan, padahal warga Cibeunying Kidul, Kota Bandung, ini sudah melapor ke pengurus RT/RW agar mendapat pertolongan.

"Saya mengontak rumah singgah [tempat isolasi], kondisinya juga penuh. Padahal kondisi saya OTG, isteri saya bergejala. Jadi harus di rumah. Saya bingung makan gimana," ujarnya kepada wartawan Yuli Saputra yang melaporkan untuk BBC News Indonesia, Senin (12/7/2021), melansir Kompas.com.

"Saya kontak-kontak ke dokter puskesmas, katanya suruh orang lain saja. Saya nggak ada siapa-siapa di rumah. Malah dokter itu [bilang] saya yang lagi positif ini nggak apa-apa keluar, tapi memakai masker. Saya kaget juga, saya positif kenapa dokter nyaranin begitu," ungkap Naufal melalui sambungan telepon.

Terpaksa, Naufal pun keluar rumah untuk mencari makan buat dirinya dan sang istri. Naufal mengaku paham risiko penularan bila kontak dengan orang lain. Tapi, Naufal tak tahu harus berbuat apa lagi.

"Saya berjuang sendiri [selama isoman]," tutur Naufal yang sekarang sudah sembuh.

Naufal tak sendiri. Sebagian warga warga Bandung yang melakukan isoman kesulitan memenuhi kebutuhan pokok lantaran larangan keluar rumah. Mereka harus memikirkan bagaimana bisa makan, di tengah perjuangan untuk sembuh.

'Selangkah lebih maju dari pemerintah'Tim Gerakan Berbagi Makanan untuk Isoman sedang menyiapkan paket makan bagi pasien Covid 19 yang sedang isoman. Sebanyak 100 paket makanan disiapkan setiap hariNaufal tidak seberuntung Mira Sari. Perempuan 36 tahun ini mendapat cukup bantuan dari berbagai pihak selama isoman. Selain dari tetangga dan satgas setempat, Mira yang terpapar Covid-19 bersama suami dan ibunya ini, mendapat bantuan dari gerakan berbagi makanan bagi warga isoman yang digagas Nadya Rizki Amatullah dan kawan-kawan.

"Alhamdulillah, sangat membantu sekali karena makanan yang diberikan ini healthy food," ujar Mira.

Saat dinyatakan positif Covid-19, Mira sempat khawatir memikirkan bagaimana memenuhi kebutuhan pokok keluarganya. Terlebih lagi, di rumahnya ada dua anaknya yang masih kecil, juga dua orang lansia. Beruntung warga Coblong, Kota Bandung, ini mendapat informasi ada gerakan berbagi makanan bagi warga isoman.

"Awalnya ada yang menghubungi, salah satu teman saya via WhatsApp, katanya suruh menghubungi [nomor penggagas gerakan] itu, nanti kalau ada rezekinya dari pihak itu bisa membantu."

"Lalu suami saya menghubungi via WhatsApp, Alhamdulillah, direspons. Katanya, kirim hasil swab-nya, fotokopi KTP. Besoknya baru kita dapat bantuan," kata Mira.Mira dan dua anggota keluarganya dinyatakan positif pada tanggal 1 Juli 2021.

Sehari setelahnya, dia sudah menerima bantuan berupa tiga nasi boks untuk makan siang dan malam, vitamin, dan kebutuhan lainnya. Bantuan itu, ujarnya, akan diterima hingga masa isomannya selesai.

Warga Kabupaten Bandung, Hendi Setiawan beruntung pula mendapat bantuan logistik selama isoman dari komunitas Solidaritas Sosial Bandung (SSB). Hendi mendapat paket sembako, vitamin, susu, dan popok bayi. Bantuan itu membuatnya bisa melalui masa isoman dengan nyaman, di saat dia dan keluarga tidak mendapat bantuan dari warga sekitar rumahnya.

"Kalau dibilang membutuhkan, ya membutuhkan. Karena kan dari puskesmas itu cuma dikasih vitamin selama lima hari, dan setelah saya diperpanjang isolasi mandiri juga nggak dikasih vitamin lagi."

Box berisi soto, nasi dan lauk saat dipersiapkan untuk dikirimkan kepada warga yang sedang menjalani isolasi mandiri di Kecamatan Sleman. Ahmad Mujahidin (42) warga Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman menyiapkan 1.000 paket soto untuk membantu warga yang isoman. Meski begitu, Hendi mengaku tak memanfaatkan situasi. Dia hanya menerima bantuan untuk kebutuhan yang kurang saja.

"Susu, alhamdulillah, masih bisa beli. Tapi dibilang kurang, ya kurang. Karena mau minta tolong ke saudara, seperti kakak, orang tua, [mereka juga] sama juga, sedang isolasi mandiri."

"Belum pernah saya mendapat bantuan dari [warga] sini. Penyemprotan disinfektan juga tidak ada. Padahal banyak [yang positif]," kata Hendi.

Hendi berkata pernah mengakses fitur isoman di Pikobar Jabar, sebuah aplikasi ponsel yang berisi informasi Covid-19 di Jawa Barat, namun sampai saat ini bantuan obat dan vitamin belum diterimanya.

"[Gubernur Jawa Barat] Ridwan Kamil ada obat gratis, bagi-bagi, saya sempat daftar, tapi udah beberapa hari ke belakang [daftarnya, sampai sekarang obatnya] belum sampai," ujar Hendi merujuk ke program bantuan suplemen vitamin dan obat yang diluncurkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, pekan lalu.

Ayah dua anak itu mengapresiasi langkah komunitas SSB yang selangkah lebih maju dibanding pemerintah dalam membantu warga yang tengah isoman.

"Kan sekarang banyak yang isoman malah pusing, stress, takut, ini harus bagaimana nanti saya. Makanya saya apresiasi banget buat kegiatan seperti ini. Sebelum pemerintah turun, bisa dibilang komunitas ini sudah melangkah duluan."

"Yang saya tahu warung-warung ditutup, apa saja ditutup, tapi nggak mikirin orang-orang nanti gimana, buat cari makan susah. Itu mereka yang sehat, apalagi saya yang nggak bisa ke mana-mana," tutur Hendi. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum
wwwwww