Lakalantas di Bengkalis Tewaskan Pasutri yang Hendak Ambil Rapor Anak, Seribuan Pelayat Saksikan Prosesi Pemakaman

Lakalantas di Bengkalis Tewaskan Pasutri yang Hendak Ambil Rapor Anak, Seribuan Pelayat Saksikan Prosesi Pemakaman

Anak pertama (baju merah bersandar di tiang rumah) dan anak kedua pelajar kelas 10 MAN 1 Bengkalis (baju putih di sisi kanan petugas pelepasan jenazah) almarhum Mujino dan almarhum Nurhayati, Senin (12/7/2021) petang.

Senin, 12 Juli 2021 20:14 WIB
Junaidi Usman

BENGKALIS, POTRETNEWS.com — Isak tangis akan spontan bagi pelayat yang menyaksikan dua keranda jalan beriringan menuju ke pemakaman di Jalan Tambak Rejo, Desa Jangkang Kecamatan Bantan, Bengkalis Riau pada Senin, 12 Juli 2021 bersamaan 2 Zulhijjah 1442 Hijriyah beberapa menit menjelang Azan Asar berkumandang.

Di dalam keranda itu lah jenazah Mujino bin Kayat dan Nurhayati bin M Said yang merupakan korban kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) pada pagi tadi sekitar pukul sembilan lewat.

Jenazah meninggalkan 2 anak lelaki dan 1 perempuan yang berusia sekitar 3 tahun yang biasanya selalu dibawa kemana saja pasangan ini pergi. Namun, hari naas itu, si bungsu tidak ikut orang tuanya yang akan mengambil rapot abang keduanya yang belajar di kelas 10 MAN 1 Bengkalis.

Semasa hidup, almarhum Mujino mencari nafkah bekerja ke Malaysia tapi karena Covid-19 melakukan pekerjaan seadanya. Sedangkan almarhumah sang istri adalah guru MDA di daerahnya. Rumah permanen yang mereka tinggalkan baru beberapa tahun terakhir mereka tempati berlima. Kini, 3 orang yang menghuni rumah itu telah yatim piatu, tepatnya menjelang 8 hari Idul Adha 1442 H.

Rencana pasangan sehidup semati tadi setelah mengambil rapot anaknya, mereka akan berbelanja. Tapi Allah yang empunya rencana mengutus malaikat Izrail untuk menjemput mereka di Jalan Lebai Wahid Desa Bantan Tua Kecamatan Bantan sekitar 150 meter tikungan ke kiri setelah kantor desa ini dari arah Kota Bengkalis.

"Di sini memang selalu orang campak ban sebelah sane. ungkap Alwi kepada potretnews.com, Senin (12/7/2021) siang mengawali wawancara.

Alwi yang hampir berusia 60 tahun dan hampir 20 tahun menempati rumah yang berada di dekat tempat kejadian perkara (TKP) ini merasa pemerintah perlu memperbaiki beram jalan melebarkan dari tikungan sampai kedai Adi minimal sepanjang 200 meter untuk langkah awal dan jika sampai ke arah Pondok Modern Nurul Hidayah (PMNH) Bantan mau sekitar 1 km.

"Saye ghase peghelu dilebokanlah macam mane caghanyekan supaye ade bahu jalan. Jadi kalau pon ade ban yang tepelesEt, masih mendingan bisa di atas beram tadi," kata Alwi menerangkan seraya menambahkan beberapa kali kejadian lakalantas di sekitar lokasi.

"Sejak saye di sini dah selalu, puluh kali belom lah tapi dah banyak kali soalnye mobil kan baghu-baghu sejak tige empat taon ini banyak kan. Kejadian selalu siang aghi saat sibuk apelagi aghi Minggu oghang banyak ke maghi (arah Selat Baru)," terang Alwi yang tadi membantu Sfn warga Desa Perapat Tunggal pengemudi mobil Avanza yang mengalami naas keluar dari mobilnya.

Didapat informasi, almarhum Mujino ada menelpon seorang kerabatnya yang telah lama tidak dihubungi untuk hadir di acara Yasinan malam Jum'at nanti di rumahnya.

Saat jurnalis media ini menuju ke TKP, tepatnya sekitar batas kecamatan ada remaja yang berbonengan menggunakan sepeda motor keluar dari gang tanpa berhenti sejenak langsung belok kiri ke arah Kita Bengkalis bahkan dia beberapa detik menoleh ke kiri. Tak sampai 5 menit, awak media ini berpapasan dengan seorang remaja lain yang juga mengendarai sepeda motor menoleh ke arah kaki kanannya juga beberapa detik dalam kelajuan tak kurang 70km/ perjam. Juga ditemukan mobil yang beriringan tanpa menyalakan lampu sein kanan sementara ada kendaraan lain di hadapan mereka sebagai isyarat keselamatan. Selanjutnya, 2 sepeda motor yang dikendarai 2 wanita berbaju honorer dinas asyik bercerita sambil membawa kendaraannya. ***

Kategori : Peristiwa, Bengkalis
wwwwww