Ternyata Ada Sejumlah Kepala Daerah di Riau yang Gabung Partai Nasdem, Sebentar Lagi Diumumkan

PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Kepindahan politisi senior Golkar Annas Maamun yang juga mantan Gubernur Riau ke Partai Nasdem menyita perhatian masyarakat Riau. Ternyata selain Annas Maamun masih ada beberapa tokoh penting dan mantan kepala Daerah yang ikut bergabung dengan Nasdem ikut jejak Annas Maamun.

"Saat ini ada beberapa tokoh dan mantan kepala daerah, tapi kita masih menunggu waktu yang tepat untuk mengeksposnya ke publik, karena mereka meminta kita jangan ungkapkan dulu," ujar Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPW Nasdem Riau Dedi Haryanto Lubis kepada tribunpekanbaru.com Rabu (30/6/2021).

Menurut Dedi Haryanto Lubis, pihaknya akan mengumumkan ke masyarakat Riau pada waktunya nantinya, diakuinya banyak tokoh dan mantan kepala daerah yang bersedia memiliki kartu tanda anggota Nasdem di Riau tersebut.

Saat ditanya apakah mantan Bupati Inhu Yopi Arianto menjadi salah satu mantan kepala daerah yang juga sudah punya KTA Nasdem tersebut, Dedi Lubis menjelaskan Yopi Arianto belum bergabung.

"Yopi belum,"ujarnya.

Selama ini nama Yopi Arianto sering dikaitkan dengan kandidat calon ketua Nasdem Riau, ini disebabkan adanya kedekatan politisi Golkar tersebut dengan partai besutan Surya Paloh itu. Sebagaimana diketahui, DPP mentargetkan penambahan untuk Riau sebanyak seratus ribuan kader baru jelang Pemilu 2024 mendatang, namun saat ini kita di Riau masih mencapai kurang lebih 15 % persen dari target.

"Kita masih ada waktu sekitar 6 bulan untuk kita memenuhinya, semoga bisa dicapai,"ujarnya, melansir Tribunnews.com.

Saat ditanya kalangan masyarakat pemilih mana yang menjadi target dari Nasdem, menurut Dedi, NasDem partai terbuka, tentunya seluruh kalangan masyarakat merupakan target sasaran partai Nasdem,khususnya di Riau.

"Namun memang ada upaya - upaya tersendiri untuk merangkul masing masing lapisan, khususnya kalangan Milenial, karena pemilu 2024, pemilih terbesar ada dikalangan milenial,"ujar Dedi Haryanto Lubis. ***

Editor:
Akham Sophian