Tak Dihidangkan Makanan Kesukaan, Mempelai Pria Batalkan Pernikahan dan Nikahi Perempuan Lain

POTRETNEWS.com — Gara-gara masalah sepele terjadi pertengkaran yang fatal. Ujung-ujungnya pria ini batalkan pernikahan. Padahal ritual pernikahan akan segera dimulai. Namun apa daya, si pria kukuh membatalkan acara sakral tersebut. Yang bikin syok, sang pria malah mencari perempuan lain untuk dinikahinya.

Padahal hanya gara-gara masalah yang bisa diselesaikan dengan baik. Tetapi egois mengalahkan hingga pernikahan resmi dibatalkan. Adalah seorang pria di India membatalkan pernikahan dan menikahi wanita lain, setelah keluarga calon istri tak menghidangkan hidangan kesukaannya. Dilaporkan Indian Express, lelaki bernama Ramakant Patra tiba di Sukinda, kota di Negara Bagian Odisha, dan bersiap melangsungkan pernikahan, melansir Tribunnews.com.

Ketika Patra dan keluarganya tiba, dia disambut keluarga pengantin perempuan, dan diajak makan siang sebelum upacara dimulai. Saat itu, Patra menginginkan kari daging kambing sebagai bagian dari jamuan yang disajikan selama pesta. Jadi saat makanan tersebut belum siap, pertengkaran pun terjadi. Puncaknya, Patra memutuskan membatalkan hari bahagianya.

Pria 27 tahun itu dan keluarganya pergi ke rumah kerabat di Sukinda, di mana mereka beristirahat selama sehari. Yang mengejutkan, dia memutuskan menikahi wanita lain sebelum pulang ke Rebanapalaspal, Distrik Keonjhar. Dilansir Newsweek Minggu (27/6/2021), pembatalan pernikahan di menit-menit terakhir bukan hal baru di India.

Masih di pekan lalu, pengantin perempuan di Uttar Pradesh menolak menikahi calon suaminya karena punya penglihatan buruk. Media setempat melaporkan, keluarga calon istri curiga karena melihat pengantin pria, Shivam, mengenakan kacamata. Mereka mengetes Shivam dengan memintanya membaca koran tanpa bantuan kacamata.

Saat tahu dia tak bisa, keluarga pengantin wanita membatalkan pernikahan. Masih di Uttar Pradesh, seorang mempelai perempuan membatalkan hari bahagianya karena calon suami dan temannya tiba dalam keadaan mabuk. ***

Editor:
Akham Sophian