Home > Berita > Umum

KKB Papua Bisa Beli Senjata hingga Rp1,3 Triliun, Sumber Dana Diduga dari Hasil Tambang Emas Ilegal

KKB Papua Bisa Beli Senjata hingga Rp1,3 Triliun, Sumber Dana Diduga dari Hasil Tambang Emas Ilegal
Rabu, 16 Juni 2021 08:07 WIB

PAPUA, POTRETNEWS.com — Usai Satgas Nenamgkawi berhasil menangkap sosok penyuplai senjata buat Kelompok Kriminal bersenjata (KKB) di Papua, terungkap pula sumber uang kelompok teroris itu. Satgas Nemangkawi telah menangkap Ratius Murib alias Neson Murib, dia menjadi terduga anggota jaringan penjual senjata api dan amunsi kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Puncak Jaya, Papua.

Kasatgas Humas Ops Nemangkawi Kombes Iqbal Al-Qudusy mengatakan bahwa Neson Murib melakukan sejumlah transaksi mencapai miliaran rupiah. Semua itu terkait penjualan dan pembelian senpi beserta amunisinya.

"Yang bersangkutan Neson Murib diduga jaringan penjual senjata api dan amunisi ke KKTB di Puncak Jaya," ujar lewat keterangan tertulis, Selasa (15/6/2021), dikutip dari Wartakotalive.com.

"Total yang dikirim dan diterima Rp 1.393.100.000," lanjutnya.

Lalu bagaimana cara KKB Papua bisa mendapatkan dana untuk membeli senjata api dan amunisi?

Mengutip dari Kompas.com, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan bahwa dana KKB yang didapat KKB Papua untuk membeli senjata berasal dari tambang emas ilegal di Paniai, Intan Jaya, dan sebagian Yahukimo. Awalnya ia turut menduga dana berasal dari perampasan dana desa.

"Kalau Timika sudah jelas, makanya kita agak geser pendulang di situ agar tidak mendulang lagi," ujar Fakhiri di Jayapura, Kamis (8/4/2021), dikutip dari Kompas.com.

Salah satu penyebab tambang emas ilegal itu diperas KKB Papua karena lokasinya yang jauh. Akibatnya dari pengawasan dari aparat sangat sedikit, buat kelompok teroris itu bisa merampas tambang itu.

"Wilayah pendulangan biasanya jauh dari pengawasan aparat. Ada (KKB) yang datang untuk mengambil upeti, ada juga yang mereka ikut dulang," kata Fakhiri.

Sementara itu, keterangan Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Papua Frets J Boray turut mengiyakan ada lokasi penambangan ilegal di empat kabupaten tersebut. Pemerintah juga sulit menjangkau lokasi penambangan itu karena sangat jauh. Bahkan sekedar penertiban pun sulit untuk dilakukan.

"Kita sudah usulkan wilayahnya, sampai sekarang belum dikeluarkan izin oleh menteri (ESDM) supaya kita bisa pantau. Itu masih ilegal makanya kami tidak bisa bikin apa-apa," ujar Frets saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (9/4/2021), melansir Tribunnews.com.***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum
wwwwww