Home > Berita > Umum

Bukannya Memberi Contoh Baik, Presiden Ini Malah Ogah Pakai Masker dengan Alasan Sudah Disuntik Vaksin

Bukannya Memberi Contoh Baik, Presiden Ini Malah Ogah Pakai Masker dengan Alasan Sudah Disuntik Vaksin
Senin, 14 Juni 2021 18:03 WIB

POTRETNEWS.com — Tak jera, presiden ini kembali didend asejumlah uang karena tidak memperhatikan protokol kesehatan (prokes). Saat melakukan pawai menggunakan sepeda motor, presiden ini malah tidak mengenakan masker. Jadilah ia harus menerima sanksi berupa denda. Denda yang diberlakukan tersebut merupakan yang kedua kalinya. Presiden juga mengucapkan kalimat yang tidak baik terkiat dengan penggunaan masker.

Presiden Brasil Jair Bolsonaro mendapat denda 110 dollar AS (Rp 1,6 juta), setelah diketahui tidak menggunakan masker sesuai protokol kesehatan pandemi (Prokes Covid-19) di Sao Paulo. Bolsonaro diketahui mengendarai sepeda motornya melalui jalan-jalan Sao Paulo, di mana prokes Covid-19 untuk menggunakan Covid-19 diberlakukan dengan ketat. Sao Paulo telah mewajibkan warga memakai masker di ruang publik sejak Mei 2020.

Bolsonaro dan sekitar 12.000 penggemar sepeda motor lainnya dalam pawai itu bersorak-sorai tanpa menggunakan masker, AP melaporkan pada Minggu (13/6/2021). Saat mengendarai sepedanya, Presiden 66 tahun itu bahkan diketahui menyerukan kepada warga Sao Paulo bahwa masker tidak diperlukan jika mereka sudah divaksinasi lengkap.

"Siapa pun yang menentang proposal ini karena mereka tidak percaya pada sains, karena jika mereka divaksin, tidak mungkin virus dapat ditularkan," kata Bolsonaro seraya berdiri di atas mobil, melansir Tribunnews.com.

Ini adalah kedua kalinya Bolsonaro menerima denda karena melanggar prokes Covid-19 di wilayah setempat terkait penggunaan masker. Pada Mei, para pejabat di Maranhao mendendanya karena tidak mengenakan masker di sebuah rapat umum. Dia dan politisi lokal Brasil selama berbulan-bulan berselisih tentang jenis pembatasan yang harus diterapkan untuk melindungi dan mencegah virus corona di negara itu.

Menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins, Covid-19 Brasil merupakan salah satu tingkat kematian Covid-19 tertinggi di dunia, dengan lebih dari 486.000 kematian. Tingkat kematian begitu tinggi di "Negeri Samba", sehingga selama berbulan-bulan krematorium harus berjuang untuk mengimbangi layanannya.

Belum lagi, varian baru virus juga telah muncul di berbagai bagian Brasil. Tapi, Presiden Bolsonaro sebelumnya mengatakan dia tidak akan menerima vaksin Covid-19. Dia juga menyebarkan informasi palsu tentang vaksin Covid-19, yang oleh para kritikus dicirikan sebagai retorika yang menakutkan dan berpotensi berbahaya.

Pejabat kesehatan Brasil sementara itu, selama berbulan-bulan bersikeras bahwa masker harus tetap dipakai. Itu setidaknya sampai individu yang sepenuhnya mendapat vaksin Covid-19 jumlahnya lebih banyak dari pada populasi yang belum divaksin. Vaksin dapat mencegah orang sakit, tetapi tidak otomatis menjamin mencegah infeksi. Kurang dari 12 persen populasi Brasil sejauh ini telah sepenuhnya diinokulasi vaksin Covid-19, menurut data dari Universitas Johns Hopkins.***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum
wwwwww