Pengamen yang Mendadak Jadi Dukun Berjuluk Dewa Bergitar Diduga Berbuat tak Senonoh terhadap Gadis Belia

Pengamen yang Mendadak Jadi Dukun Berjuluk Dewa Bergitar Diduga Berbuat tak Senonoh terhadap Gadis Belia

Ilustrasi

Kamis, 10 Juni 2021 08:21 WIB

TANAHLAUT, POTRETNEWS.com — Seorang pengamen yang nekat menjadi dukun dadakan mainkan jari di area intim Gadis Belia sampai korban menangis, berawal dari bermain di taman. Gadis Belia menjadi korban pencabulan pengamen, saat itu Gadis Belia itu pura-pura diobati di kamar dan Pacar korban menunggu di luar. Namun, ada yang aneh dengan cara pengobatan pengamen tersebut, karena Gadis Belia tersebut sempat menangis dan Pacar korban melihat ke dalam kamar.

Saat itu si pengamen mengatakan tidak apa-apa, setelah pulang terungkap bahwa saat Gadis Belia itu menangis ternyata pengamen itu main jari di kemaluan korban. Pelaku adalah seorang pengamen berbadan bongsor berjuluk Dewa Bergitar, MZ (29) mencabuli Gadis sebut saja Gadis Belia berinisial Melati di Pelaihari Tanahlaut. Akal bulus Dewa Bergitar saat mencabuli korbannya untuk membuang aura gelap masa depan.

Padahal pacar korban sedang menunggu di luar kamar Dewa Bergitar. Kasus Dewa Bergitar cabuli Gadis itu akhirnya berhasil diungkap polisi. Warga Jalan Sri Rezeki Desa Panggung RT 15, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), kini harus merasakan dinginnya lantai sel Mapolsek Pelaihari. Polsek Pelaihari meringkus pemuda kelahiran 10 Agustus 1991 ini saat sedang mengamen di Taman Kijang Kencana (Lapangan Tugu) Pelaihari, Minggu siang kemarin.

"Sabtu kami dapat laporan pengaduan dari korban, keesokan harinya pukul 10.00 Wita pelaku berhasil kami tangkap di Lapangan Tugu, tempatnya biasa ngamen," imbuh Kapolres Tala AKBP Cuncun Kurniadi melalui Kapolsek Paihari Ipda May Felly Manurung, Selasa (8/6/2021), melansir Tribunnews.com.

Felly mengungkapkan kejahatan yang dilakukan MZ yakni pencabulan.

"Tersangka melalukan perbuatan yang tak senonoh kepada korban (perempuan), warga Pelaihari, dengan modus mengobati agar masa depan tidak suram," papar Felly.

Saat ini pihaknya masih mendalami kasus asusila tersebut.

"Bagi siapa saja yang mungkin pernah menjadi korban perbuatan tak senonoh dari tersangka MZ, silakan lapor kepada kami," tuturnya.

Kronologi

Insiden itu berawal saat tersangka mendekati sepasang kekasih yang bersantai kuliner di Lapangan Tugu pada Jumat (4/6/2021) sore sekitar pukul 16.00 Wita. Sambil ngamen, MZ mengatakan melihat aura gelap pada sang cewek sebut saja Gadis Belia berinisial Melati.

"Lalu tersangka memegang telapak tangan korban, semacam meramal. Dikatakan ada aura gelap masa depan suram dan sebagainya," papar Felly.

Kemudian tersangka mengatakan bisa membantu mengobati karena punya kemampuan dalam hal itu. Lalu ia menawarkan pengobatan di kediamannya (rumah orangtuanya) di Desa Panggung. Sekitar dua jam menimbang-nimbang, pasangan pemuda itu setuju. Lalu keduanya mengikuti MZ dari belakang menuju Desa Panggung. Setiba di rumah, MZ mengajak Gadis Beliau berinisial Melati masuk kamar untuk menjalani ritual pengobatan. Sedangkan di cowok diminta berada di luar kamar.

"Saat itulah tersangka melakukan perbuatan tak senonoh. Si cowok kaget mendengar si cewek (korban) menangis. Pas di tengok, tersangka bilang tak ada apa-apa," papar Felly.

Kemudian si laki-laki kembali keluar kamar. Selajutnya tersangka lagi-lagi mengulangi perbuatan asusila.

"Sepulang dari rumah tersangka, korban cerita kepada pacarnya itu. Lalu keesokan harinya lapor kepada kami," jelasnya.

Pelaku Mengaku Niat Menyembuhkan

Kasus Pencabulan di Kalsel yang terjadi di Pelaihari Tanahlaut diakui pelaku, MZ (29) Warga Jalan Sri Rezeki Desa Panggung RT 15, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel). MZ yang kini ditahan di Mapolsek Pelaihari, tak menampik laporan yang disampaikan korban kepada polisi hingga pria yang dikenal dengan dewa bergitar itu ditangkap polisi.

Namun, menurutnya, itulah cara pengobatan yang dilakukan. Niatnya, ingin membantu menyembuhkan. Kepada wartawan seusai menjalani pemeriksaan lanjutan di ruang Unit Reskrim Polsek Pelaihari, MZ mengaku memiliki kemampuan melihat/membaca aura seseorang.

"Dulu saya kan pernah koma. Mungkin dari itulah sehingga saya bisa melihat sesuatu pada diri orang lain," tuturnya.

Ia mengakui menjamah ke organ intim 'pasien'nya. Jemari kanannya ia masukkan ke alat vital perempuan itu. "Memang begitu cara penyembuhannya. Tempat yang dikeluhkan, di situ yang harus saya sentuh. Maaf, jadi kalau keluhannya di situ, ya maaf harus saya pegang," paparnya.

Namun ia menegaskan sebelumnya telah meminta izin kepada si 'pasien' (sebut saja Gadis Belia berinisial Melati) dan diizinkan.

"Bahkan dia sendiri yang membukakan bagian depan celananya," sebut MZ.

Ia juga mengaku menjamah bagian dada.

Namun bukan di payudara melainkan di bagian tengah dengan tujuan untuk mendeteksi detak jantung. Dikatakannya, saat dirinya bertemu Gadis Belia berinisial Melati bersama si pacar, awalnya cuma ingin ngamen. Namun ia melihat aura hitam (gelap) pada diri perempuan muda itu. Dirinya lalu mengutarakan dua hal buruk yang pernah terjadi perempuan itu dan semuanya benar.

Karena itu dirinya kemudian menawarkan membantu untuk menyembuhkan menghilangkan aura gelap tersebut. Ia menegaskan niatnya semata-mata hanya ingin membantu menyembuhkan. Dirinya tak pernah merayu apalagi memaksa.

"Keinginan mereka saya sembuhkan pun atas keingan mereka sendiri juga," tegasnya.

Penangkapan MZ pada Minggu pagi kemarin menyedot perhatian para pengunjung taman, terutama warga yang sedang bersantai menikmati kuliner setempat. Selama ini MZ yang dikenal dengan sebutan Dewa Bergitar memang hampir tiap hari ngamen di taman di tengah kota itu. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Hukrim
wwwwww