Sedang Sibuk dengan Lebaran, Tiba-Tiba Nenek 70 Tahun Dipukuli sang Anak

Sedang Sibuk dengan Lebaran, Tiba-Tiba Nenek 70 Tahun Dipukuli sang Anak

Gambar hanya ilustrasi

Jum'at, 14 Mei 2021 10:14 WIB

KENDAL, POTRETNEWS.com — Rabu (12/5/2021) pagi, Suparti sedang sibuk dengan persiapan lebaran. Sekitar pukul 09.00 WIB, dia didatangi tetangga yang tinggal di depan rumahnya. Tetangga yang datang adalah seorang nenek bernama Romsih usia 70 tahun.

Romsih datang sambil menangis. Kepada Suparti, Romsih mengaku kepalanya sakit dipukuli sang anak. Tak lama, Romsih pun tiba-tiba terseungkur dan meninggal dunia. Romsih (70) warga RT 5/RW 1 Dusun Bengkelo, Desa Banyuurip, Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Korban diduga meninggal setelah dianiaya anaknya Mustari alias Basyir (35).

"Ibu itu baru beli apa gitu dari warung masuk rumah. Kemudian keluar lagi sambil nangis bilang kepalanya diantemi (dipukuli) Basyir (anak korban)."

"Ada benjolan di kepalanya enggak berdarah. Dia jatuh, dilihat sama warga meninggal terus diangkat," terangnya.

Suparti pun tidak mengetahui pasti apakah korban benar-benar dianiaya oleh anaknya. Pelaku Beberapa Kali Dibawa ke Rumah Sakit Jiwa. Hanya saja, beberapa warga menduga adanya penganiayaan sebelum korban meninggal. Hal itu berdasarkan kejadian yang sudah-sudah di mana terjadi kekerasan oleh sang anak karena terganggu kejiwaannya.

Warga lain, Rohmad menerangkan, bahwa anak korban sempat beberapa kali dibawa ke rumah sakit jiwa lantaran melakukan kegiatan yang tidak wajar layaknya orang gila. Hanya saja, usaha pihak desa dan tetangganya membawa Basyir berobat ke rumah sakit jiwa tak kunjung berhasil. Basyir pun seringkali lolos dan bisa pulang sendiri tanpa diduga.

"Kalau dia (basyir) dibawa ke rumah sakit, ibunya senang, merasa aman. Warga pun senang karena merasa tidak terancam." "Tetapi kalau pulang, ibunya itu yang jadi musuh pertama saat kambuh," ujarnya.

Kata Rohmad, Basyir mempunyai 4 saudara yang pergi meninggalkan rumah karena merasa terancam. Sehingga, hanya dua orang saja yang menempati rumah gubuk itu hingga insiden meninggalnya Romsih terjadi.

"Korban itu kerjanya serabutan, ya untuk makan dirinya dan anaknya itu. Anaknya kalau makan maunya lauk yang mewah seperti daging, ibunya kewalahan." "Tadi pagi padahal baru dari sini (rumah Rohmad) minta makan dan minum untuk anaknya," jelas Rohmad.

Ia pun sempat kaget mendengar Romsih meninggal. Rohmad mengaku kasihan terhadap korban yang sudah banting tulang mencari makanan untuk anak dan dirinya.

"Tadi sudah ramai-ramai banyak polisi. Jam 10-an dibawa sama polisi jenazahnya dan anaknya juga." "Ibunya beberapa hari sempat tidur di rumah tetangga gak berani pulang takut sama anaknya," tutur Rohmad, melansir Tribunnews.com.

Kasatreskrim Polres Kendal, AKP Tri Agung Suryomicho membenarkan adanya seorang nenek yang ditemukan meninggal tiba-tiba di dekat rumahnya di Kecamatan Ngampel. Karena warga curiga adanya kasus penganiayaan, pihaknya pun melakukan outopsi oleh tim Dokkes dan DVI Polres Kendal untuk mengetahui pasti penyebab kematiannya. Sementara dari hasil olah TKP, lanjutnya, disimpulkan tidak ada unsur pembunuhan.

"Anak korban, pengakuan dari perangkat desa setempat beberapa kali masuk ke rumah sakit jiwa." "Ada 4 anak lain namun sudah meninggalkan rumah, hanya tinggal berdua di rumah itu. Lebih lanjut kita tunggu hasil outopsi," jelasnya. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Hukrim
wwwwww