Hiraukan Sopir dan Penumpang yang Memohon, Bus NPM dari Medan Tujuan Padang Diminta Putar Balik di Pos Penyekatan di Pekanbaru

Hiraukan Sopir dan Penumpang yang Memohon, Bus NPM dari Medan Tujuan Padang Diminta Putar Balik di Pos Penyekatan di Pekanbaru

Penumpang NPM bermohon kepada petugas agar diperbolehkan melanjutkan perjalanan, namun tetap disuruh putar balik.

Kamis, 06 Mei 2021 22:14 WIB

PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Bus NPM dari Medan, Sumatera Utara tujuan Padang, Sumatera Barat (Sumbar), disuruh putar balik di Pos Penyekatan Mudik Lebaran di Pekanbaru pada Kamis (6/5/2021). Ketika itu Bus NPM dari Medan tersebut melintas di Jalan Garuda Sakti, Simpang Empat Panam dan di lokasi itu ada di Pos Penyekatan Mudik Lebaran di Pekanbaru, Bus NPM itu dihentikan petugas .

Sopir dan penumpang Bus NPM dari Medan itu sempat memohon kepada petugas supaya diizinkan lewat menuju Padang. Namun Kapolsek Tampan, Kompol Hotmartua Ambarita yang memimpin kegiatan di lokasi, tak memberikan izin Bus NPM dari Medan itu untuk melintas.

"Pos Penyekatan Mudik Lebaran di Pekanbaru mulai aktif sejak terhitung tidak ada perjalanan mulai tanggal 6 (Mei 2021), hari ini sampai tanggal 17 (Mei), melansir Tribunnews.com.

Aturan yang ada, saya tidak bisa memberikan kendaraan izin lewat, mohon maaf," kata Ambarita.

Namun beberapa penumpang bus, mencoba memohon.

"Bus kami rusak pak, makanya terlambat masuk Pekanbaru," ucap seorang penumpang.

Namun tetap saja, Kapolsek Tampan tak mengizinkan mereka melintas. Penumpang bus bernama Diana mengatakan, dia awalnya berangkat dari Aceh, dia berkuliah di sana.

"Sebenarnya masih kuliah, cuma pengen ketemu orangtua, mau ke Padang," ujarnya.

Menurutnya, ia mulai berangkat sejak tanggal 4 Mei 2021.

Namun bus mengalami kerusakan saat berada di Kisaran.

"Bus rusak makanya telat. Jadi harapannya boleh kami lewat, kami sekali-sekali pulang," harapnya.

"Libur sekali setahun cuma, lebaran ini yang diharapkan bisa pulang. Tapi busnya rusak, diluar kendali kita," sambung dia.

Kapolsek Tampan, Kompol Hotmartua Ambarita memaparkan, ada dua bus NPM yang mencoba melakukan perjalanan dari Medan menuju ke Sumbar. Adanya peraturan yang sudah berlaku, yakni larangan Mudik Lebaran dari tanggal 6 - 17 Mei 2021, maka tidak bisa melintas.

"Namun para penumpang bersikeras ingin melanjutkan perjalanannya. Kita imbau agar kembali ke pool karena sampai tanggal 17 tidak ada perjalanan. Kalau tidak mengindahkan maka kita akan minta untuk menempati karantina yang disiapkan pemerintah daerah," ungkap Ambarita.

"Saat negosiasi, akhirnya mereka mau bergeser ke pool," sambung dia.

Kompol Ambarita mengimbau para pemudik mengurungkan niatnya untuk bepergian, karena tidak akan diizinkan jika melintas di Pos Penyekatan .

"Namun tetap kita berikan prioritas terhadap kendaraan yang dikecualikan. Mobil yang membawa sembako, pihak kesehatan, pejabat negara yang membawa surat tugas minimal dari eselon II," pungkasnya.

Brimob Bersenjata Jaga Pos Penyekatan di Perbatasan Riau-Sumbar Sejak Larangan Mudik Lebaran Berlaku. Personel Brimob bersenjata yang menjaga Pos Penyekatan di Perbatasan Riau-Sumbar sejak larangan Mudik Lebaran berlaku dilengkapi dengan senjata laras panjang, helm, dan juga rompi pelindung.

Brimob bersenjata menjaga Pos Penyekatan di Perbatasan Riau-Sumbar sejak larangan Mudik Lebaran berlaku tepatnya di Pos Penyekatan yang berlokasi di Desa Tanjung Alai, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

Pos Penyekatan di Perbatasan Riau-Sumbar ini didirikan dengan memakan setengah badan jalan di dua titik, baik dari arah Sumbar, dan juga Riau sejak larangan Mudik Lebaran berlaku. Pantauan Tribunpekanbaru.com , aktivitas lalu lalang kendaraan terbilang cukup lengang sejak larangan Mudik Lebaran berlaku.

Hanya beberapa angkutan barang seperti pikap, hingga truk tronton pembawa material untuk proyek pembangunan yang terlihat melintas. Pikap dan truk tronton itu ada yang akan mengarah masuk ke Riau, dan ada yang keluar dari Riau. Pikap dan truk tronton itu tampak antri untuk bisa melintas, karena pengendaranya harus menjalani rangkaian pemeriksaan terlebih dahulu.

Jika memang termasuk kriteria moda transportasi yang masuk dalam pengecualian dan boleh melintas sesuai Paraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 13 Tahun 2021, maka mereka dipersilakan lewat. Tak cukup sampai di sana, pengendara juga ditanyai kepentingannya, dan surat bebas Covid-19.

Jika belum mengantongi surat tersebut, pengendara juga bisa langsung melakukan tes di posko kesehatan yang juga disediakan di situ. Namun selain itu, maka kendaraan akan diminta putar balik ke asalnya. Semisal travel, bus dan kendaraan umum dan maupun pribadi akan diminta untuk putar balik.

Pengawasan dilakukan dengan sangat ketat.

Selain personel Brimob bersenjaa , tampak pula beberapa personel dari instansi lainnya yakni TNI, Dinas Perhubungan, Satpol PP, dan lain-lain. Gubernur Riau Syamsuar dan Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, ikut memantau kondisi Pos Penyekatan di Desa Tanjung Alai tersebut. Kedua pejabat tinggi di Bumi Lancang Kuning itu turut didampingi beberapa unsur pimpinan lainnya.

"Hari ini kami bersama Pak Kapolda, Pak Kasrem, Pak Dirlantas, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP dan semua jajaran melakukan peninjauan Pos Penyekatan di perbatasan antara Riau dan Sumbar," kata Gubernur Riau, Syamsuar.

Ia menilai, sejauh ini pelaksanaan kegiatan berjalan aman dan lancar. Semua katanya, dilaksanakan sesuai yang diamanahkan Kementrian Perhubungan.

"Dimana pos ini dilengkapi dengan berbagai macam petugas baik dari TNI Polri, dan Pemda sendiri termasuk dari petugas kesehatan," ucap mantan Bupati Siak 2 periode ini lagi.

"Harapan kami mudah-mudahan pelaksanaan penyekatan pos yang ada di sini berjalan dengan lancar dan sesuai dengan Protap yang sudah ditentukan," imbuhnya.

Syamsuar berharap, masyarakat Riau dan juga Sumbar, hendaknya dapat mematuhi peraturan pemerintah dalam rangka memutus mata rantai Covid-19.

"Semoga kita semua sehat selalu dan dapat menjalankan puasa dengan baik, sehingga dapat merayakan Idul Fitri walau dalam suasana Pandemi Covid-19," terangnya.

Dipaparkan Syamsuar, kesimpulan sementara, para sopir angkutan sudah mematuhi aturan yang sudah diberlakukan.

"Kami mengucapkan terimakasih, bahwa mereka sudah paham, sudah tau apa yang diatur oleh pemerintah. Kalau pemudik jelas tidak bisa, kalau mobil-mobil yang bawa barang untuk keperluan pembangunan, bahan pangan, kesehatan itu diizinkan masuk, dan mereka nanti akan di cek antigen di pos kesehatan yang kita sediakan di penyekatan," urai Gubernur Riau.

Sementara itu, Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi mengungkapkan, kegiatan penyekatan akan terus berjalan. Kendaraan yang diputar balik jumlahnya juga tengah dihimpun.

"Seperti kita ketahui bersama, yang boleh lewat adalah yang masuk pengecualian, yaitu mobil Damkar, ambulance, angkutan barang, mobil petugas. Diluar daripada itu dilakukan pemutar balik," tegasnya.

Dibeberkan Jenderal bintang dua itu, ada beberapa titik penyekatan di perbatasan provinsi Riau dengan provinsi sebelah. Sepeti di Kabupaten Rohil yang berbatasan dengan Sumatera Utara, Kabupaten Inhil yang berbatasan dengan Jambi. Termasuk juga di exit tol.

"Sehingga (ada) 54 titik penyekatan yang dilakukan di Riau hari ini sedang bekerja, dan semua Kapolres memimpin operasi ini," sebut Agung.

Menurut Kapolda Riau, larangan Mudik Lebaran sudah disosialisasikan sejak jauh hari.

"Kalau hari ini kita lihat mereka mematuhi, ini adalah kerjasama yang baik. Apa yang disampaikan Pak Gubernur, kita berterima kasih kepada masyarakat yang mematuhi aturan dan imbauan pemerintah ini," ujarnya.

Selain Pos Penyekatan disebutkan Agung, di setiap wilayah perbatasan, ada Posko PPKM yang dibuat untuk mengawasi. Termasuk yang ada di desa, posko ini juga bekerja untuk mencegah penggunaan jalan-jalan tikus bagi pemudik nakal.

"Brimob kita tempatkan untuk mengamankan anggota, kita tahu bahwa ancaman kita sebagaimana kemarin Pak Kapolri sudah menyampaikan dalam amanat operasi ketupat, ancaman terorisme belum selesai, tentu kita ingin menjaga semua yang bertugas ini supaya aman," pungkasnya. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Pekanbaru, Umum
wwwwww