Buruh Bangunan Diduga Kesurupan, Tiba-Tiba Terjun dari Ketinggian 7 Meter saat Beraktivitas tanpa Mengalami Luka

Buruh Bangunan Diduga Kesurupan, Tiba-Tiba Terjun dari Ketinggian 7 Meter saat Beraktivitas tanpa Mengalami Luka

Ilustrasi meloncat

Kamis, 06 Mei 2021 21:45 WIB

BANJARNEGARA, POTRETNEWS.com — Hilangnya Mahyan (32) secara misterius bikin heboh warga Desa Aribaya, Kecamatan Pagentan, Banjarnegara, Jawa Tengah. Peristiwa ini terjadi pada Rabu (5/5/2021) sekitar pukul 09.00 WIB. Waktu itu, Mahyan yang berprofesi sebagai buruh bangunan sedang mengerjakan atap lantai dua di rumah milik Budiman di Desa Gumingsir.

Saat beraktivitas, ia tiba-tiba loncat dari lantai dua ke atap rumah tetangga. Meski dia loncat dari ketinggian kurang lebih tujuh meter, saksi mata mengatakan tubuh Mahyan tidak mengalami luka.

Terjun ke kebun salak

Ketika berada di atap rumah tetangga, Mahyan berlari ke sana-ke mari seperti orang kesurupan. Dia kemudian terjun ke kebun salak yang berada di belakang permukiman.

“Atap rumah warga rusak karena diinjak-injak, tapi anehnya kebun salak di sekitar lokasi sama sekali tidak ada bekas, padahal rimbun sekali,” ujar Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kecamatan Pagentan Wanidi saat dihubungi Kompas.com, Rabu malam.

Begitu melihat Mahyan terjun ke kebun salak, saksi langsung mencarinya. Namun, yang mengherankan tak ada Mahyan di sana. Kejadian ini segera dilaporkan kepada perangkat desa. Mulai pukul 10.00 WIB, tim SAR gabungan melakukan penyisiran di lokasi kebun salak, tetapi tetap saja Mahyan tak bisa ditemukan.

“Kami sudah komunikasi dengan keluarga, korban sebelumnya tidak ada masalah apa pun di rumah ataupun rekan kerja," ungkapnya.

Ditemukan dalam kondisi linglung

Hilang selama kurang lebih 12 jam, Mahyan akhirnya ditemukan secara tidak sengaja oleh warga yang sedang melintas sekitar pukul 22.00 WIB. Posisi penemuan Mahyan berada lima kilometer dari tempatnya menghilang.

Pada saat ditemukan, dia sedang duduk seorang diri di jembatan dan disebut dalam kondisi linglung. Tatkala ditanya warga, dia sama sekali tidak bisa mengingat apa yang terjadi kepadanya.

“Mahyan lalu dievakuasi ke pemukiman kemudian kami pulangkan ke rumah keluarga, di tubuhnya tidak ada luka yang berarti,” ucap Wanidi, Kamis (6/5/2021), melansir Tribunnews.com.

Kata Wanidi, kejadian orang hilang secara misterius telah berlangsung belasan kali. Hal ini membuat warga memunculkan spekulasi.

“Selama saya menjadi Ketua FPRB di Kecamatan Pagentan, sudah belasan kali kejadian seperti ini menimpa warga, kalau warga sini bilang ‘digawa lampor’ (dibawa makhluk halus),” bebernya. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Peristiwa
wwwwww