Potongan Tubuh Manusia Diduga Wanita Dewasa Ditemukan di Lokasi Longsor PLTA Batangtoru Tapsel

Potongan Tubuh Manusia Diduga Wanita Dewasa Ditemukan di Lokasi Longsor PLTA Batangtoru Tapsel

Tim SAR gabungan mengevakuasi korban tanah longsor

Sabtu, 01 Mei 2021 08:34 WIB

TAPANULI SELATAN, POTRETNEWS.com — Potongan tubuh manusia dari korban tanah longsor di areal proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara (Sumut) ditemukan tim SAR gabungan.

Humas Kantor Basarnas Medan, Sariman Sitorus mengatakan, potongan tubuh manusia ditemukan pada saat dilakukan pencarian, Jumat (30/4/2021). Pada pukul 13.10 WIB, ditemukan potongan badan, yaitu tangan kanan masih diduga bagian tubuh wanita dewasa.

Pada pukul 15.12 WIB, tim SAR gabungan kembali menemukan potongan tubuh lainnya di lokasi terjadinya longsor, yaitu bagian kepala berjenis kelamin pria. Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian para korban yang diduga tertimbun longsor.

"Data para korban masih belum didapatkan," kata Sariman.

Hujan deras yang melanda Tapanuli Selatan pada Kamis, 29 April 2021, menyebabkan terjadinya longsor di sekitar kawasan PLTA Batang Toru pukul 18.30 WIB. Longsor menerjang sebuah warung yang berada di kawasan PLTA Batang Toru.

"Sudah dapat tiga orang meninggal dunia, yaitu masyarakat terdiri dari satu perempuan, dan dua anak-anak," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Selatan, Hotmatua Rambe.

Tiga korban meninggal dunia akibat tanah longsor tersebut telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sipirok. Pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapanuli Selatan belum bisa memastikan jumlah pasti korban tanah longsor.

"Karena tidak ada kesaksian di lapangan yang dapat memberikan keterangan. Namun kami akan terus lakukan pencarian," kata Kepala Bagian (Kabag) Humas (Pemkab) Tapanuli Selatan, Ismut Siregar.

Disampaikan Ismut, peristiwa tanah longsor tersebut berada di tanah rakyat atas nama D Siregar, dan di lokasi tersebut ada rumah yang ditempati seorang penjaga tanah bernama D Siregar bermarga Waruwu.

Akibat curah hujan yang cukup tinggi, sebagai tanggung jawab moral pihak manajemen PLTA Batang Toru, melalui NSHE dan Sinohydro, menuju lokasi tersebut dengan harapan pemilik rumah tersebut dapat meninggalkan lokasi akibat curah hujan yang cukup tinggi.

"Namun nasib nahas tiga orang karyawan telah mengalami korban akibat longsor tersebut, dan sampai saat ini masih dalam tahap pencarian," sebut Ismut, melansir liputan6.com.

Disampaikan Ismut, kejadian ini murni bencana alam akibat tingginya curah hujan selama 3 hari berturut-turut, sehingga kejadian tersebut tidak ada kaitannya dengan aktivitas di PLTA Batang Toru.

"Murni bencana alam," ujarnya. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Peristiwa
wwwwww