Home > Berita > Umum

Lebarnya Menjadi 33 Meter, Pembangunan Jembatan Batam-Bintan Ditargetkan Selesai sebelum 2024

Lebarnya Menjadi 33 Meter, Pembangunan Jembatan Batam-Bintan Ditargetkan Selesai sebelum 2024

Ilustrasi

Sabtu, 24 April 2021 09:21 WIB

JAKARTA, POTRETNEWS.com — Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Suharso Monoarfa, memastikan pembangunan jembatan Batam Bintan selesai dibangun sebelum tahun 2024. Menurut Suharso, pemerintah pusat saat ini tengah dalam proses merampungkan DED (detail engineering design) jembatan Batam Bintan menuju tahap pelelangan. Namun, Suharso mengaku belum mengetahui nilai lelang proyek jembatan Batam Bintan ini.

"Masih berprose. Target kami tahun 2021 atau 2022 sudah mulai dibangun," kata Suharso Monoarfa dilansir dari Antara, Sabtu (24/4/2021).

Dia mengharapkan Pemda Kepri mempersiapkan segala sarana dan prasarana penunjang pembangunan jembatan yang menghubungkan Pulau Batam dan Pulau Bintan ini.

"Misalnya masalah pembebasan lahan. Harus segera diselesaikan," ujar dia.

Politisi PPP pada kesempatan itu juga memastikan pembangunan jembatan penghubung Pulau Batam dan Pulau Bintan itu sudah masuk dalam proyek strategis nasional.

"Proyek ini akan berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional," tutur dia.

Proyek KPBU

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong inovasi pembiayaan pembangunan Jembatan Batam Bintan melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Alternatif pembiayaan infrastruktur tersebut diharapkan menjadi sarana terbaik untuk mewujudkan pembangunan suatu wilayah atau daerah dengan tanpa membebani anggaran negara.

Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga tengah melakukan pengkajian teknis dan finansial pada pembangunan Jembatan Batam-Bintan. Rencananya, pembiayaan pembangunan jembatan tersebut menggunakan skema KPBU. Namun demikian, Pemerintah juga memberi dukungan finansial agar proyek tetap feasible.

“Dalam evaluasi yang dilakukan oleh Ditjen Pembiayaan Infrastruktur, tidak bisa totalitas dibiayai oleh KPBU, tetapi harus ada porsi dibantu oleh pemerintah. Porsi pemerintah sekitar 30 persen,” ujar Direktur Pembangunan Jembatan, Ditjen Bina Marga, Yudha Handita Pandjiriawan dikutip dari Kontan.

Yudha mengatakan, untuk progres saat ini masih dalam tahap finalisasi pembahasan KPBU dan diharapkan segera mulai konstruksi.

Jembatan Batam –Bintan akan mendukung rencana pembangunan pelabuhan peti kemas di Tanjung Sauh dan shelter-shelter di Pulau Bintan, sehingga juga diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi wilayah serta meningkatkan konektivitas di wilayah Kepulauan Riau, dengan mengurangi waktu tempuh dan juga biaya transportasi orang dan barang.

“Bapak Menteri PUPR dan Bapak Presiden berharap tahun 2024 tidak ada pembangunan fisik. Itu menjadi concern kami, maka targetnya sebelum 2024 jembatan ini sudah selesai,” kata Yudha, melansir Kompas.com.

Menurut Yudha, Jembatan Batam – Bintan termasuk jembatan khusus yang terdiri dari 2 jembatan, yakni Batam-Tanjung Sauh dan Tanjung Sauh-Bintan.

Sementara untuk porsi pembiayaan Pemerintah pada jembatan penghubung Batam – Tanjung Sauh, sedangkan Tanjung Sauh – Bintan akan dibangun oleh investor melalui proses lelang.

“Jembatan Batam ke Tanjung Sauh sekitar 2.000 meter dan Tanjung Sauh ke Bintan 5.000 meter, jadi total panjangnya sekitar 7.000 meter,” terang Yudha.

Desain awal pembangunan jembatan ini sudah dibuat oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau pada 2005 dan diperbarui tahun 2010.

Namun karena ke depan berbentuk jembatan tol atau kendaraan yang lewat akan dikenakan tarif, sehingga terdapat perubahan desain agar menyesuaikan standar tol. Di mana lebar jembatan yang sebelumnya 28 meter disesuaikan menjadi 33 meter.

“Untuk jembatan Tanjung Sauh ke Bintan yang KBPU, nanti desain yang ada menjadi basic design untuk di-update oleh investor menjadi DED (detail engineering design), sehingga untuk ditindaklanjuti apa yang kurang difinalisasi," jelas Yudha.

"Sementara Jembatan Batam – Tanjung Sauh karena menjadi tugasnya Pemerintah, kami akan selesaikan kekurangan yang ada dalam beberapa bulan, sehingga saat proses KPBU selesai, DED-nya juga selesai,” tutur Yudha lagi. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum
wwwwww