Perselisihan Dua Saudara Kandung Berujung Maut, Adik Tebas Kakak di Depan Orang Tua Jelang Buka Puasa

Perselisihan Dua Saudara Kandung Berujung Maut, Adik Tebas Kakak di Depan Orang Tua Jelang Buka Puasa

Ilustrasi

Minggu, 18 April 2021 17:24 WIB

PAMEKASAN, POTRETNEWS.com — Perselisihan kakak adik di Kabupaten Pamekasan, Madura berujung maut. Peristiwa tragis ini terjadi di Desa Tlontoraja, Kecamatan Pasaean pada Kamis (16/4/2021) jelang buka puasa. Dalam kejadian itu, seorang kakak berinisial M (33) tewas diserang adiknya J (18). J melakukan asksinya di hadapan orang tuanya. Kini, J telah diamankan pihak kepolisian setempat. Berdasakan keterangan J, kedua orang tuanya mengetahui kejadian tersebut.

Saat ia dan kakaknya cekcok dan hendak membacok pakai celurit, kedua orang tuanya melihatnya. Sang ibu pun seketika berteriak histeris ketika melihat J hendak menebaskan celurit ke bagian tubuh kakaknya itu. Orang tua korban juga sempat meminta tolong ke warga setempat. Sementara itu J yang terlanjur kalap melakukan pembacokan terhadap kakak kandungnya.

"Usai membacok kakak, saya langsung pergi ke rumah Tante saya yang tidak jauh dari rumah sembari memegang celurit yang masih bersimbah darah," ungkap J.

"Saya pergi ke rumah Tante karena di rumah saya ramai, banyak warga melihat," tambahnya.

J mengatakan, celurit yang ia gunakan untuk menyerang ke bagian tubuh kakaknya iadalah miliknya sendiri. Celurit itu ia beli melalui online seharga Rp 130 ribu tiga bulan lalu. J mulanya berniat membeli celurit tersebut hanya sebatas untuk pajangan dinding di kamarnya saja.

"Saya sekarang menyesal karena membunuh kakak kandung saya sendiri. Walaupun sebenarnya saya tidak punya salah," sesal J dengan suara sesenggukan.

Di sisi lain, J menceritakan percekcokan yang sempat terjadi dengan kakaknya pada tahun 2019 lalu. J pernah dilempari tripleks oleh kakaknya hanya gara-gara bernyanyi setelah buka puasa. Hanya saja, permasalahan tersebut kata J sudah selesai tanpa dendam apa pun.

Kronologi kejadian

Diketahui kejadian tragis itu berawal saat pelaku dan ibu tengah bercanda di rumah menjelang buka puasa. Hingga pada akhirnya J tak sengaja mengetuk pintu kamar kakaknya. Ketika itu korban langsung keluar dari kamarnya dan menyambangi J sambil menegur. Namun tak disangka, petang itu M tak hanya menegur J saja. Ia juga menonjok mata tersangka tepat di bagian sebelah kanan tanpa alasan apapun.

"Waktu itu, kakak saya langsung bangun dan menuju ke arah saya sembari bilang 'mau ngapain kamu ini'," katanya saat diwawancarai TribunMadura.com di area Kantor Satreskrim Polres Pamekasan, Jumat (16/4/2021) siang,melansir Tribunnews.com.

"Lalu langsung menonjok mata saya sebelah kanan," tambah dia.

"Jadi saya sakit hati. Lalu saya membalasnya dengan cara dibacok pakai celurit," sambungnya.

Ia tak lantas membalasnya setelah ditonjok oleh kakak kandungnya. Namun, memilih pergi ke rumah tetangganya mengambil kartu keluarga (KK) milik ibunya. Tapi, setelah pulang mengambil KK, sakit hati di dada J masih membara. Saat itu J kalap dan langsung mengambil celurit yang digantung di dinding kamarnya.

Tanpa berpikir panjang, J langsung menebaskan celurit sepanjang 53 cm itu ke bagian tubuh kakaknya yang sedang duduk santai di beranda rumahnya. Ujung celurit yang ditebaskan J megenai dada sebelah kiri kakaknya, tetap menusuk di bagian jantung.

"Saya tebaskan sekali saja," ujar J. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Hukrim
wwwwww