Beri Perhatian Khusus pada Seorang Murid SD, Ternyata Kepala Sekolah Ini Sering Cium Siswinya

Beri Perhatian Khusus pada Seorang Murid SD, Ternyata Kepala Sekolah Ini Sering Cium Siswinya

Ilustrasi

Sabtu, 10 April 2021 09:22 WIB

BALI, POTRETNEWS.com — Seorang oknum kepala sekolah di Kabupaten Jembrana, Bali dilaporkan ke polisi. Ia diduga telah mencabuli muridnya sendiri. Siswi SD yang dilecehkan oleh oknum kepala sekolah tersebut saat ini masih duduk di bangku kelas IV. Kasus ini sudah dilaporkan oleh ibu korban ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Jembrana. Informasi yang dihimpun, kasus pelecehan ini terjadi di ruang UKS sekolah dasar.

Mulanya kasus ini terungkap dari curhatan teman korban kepada ibu korban bahwa ada perilaku kepala sekolah yang sering menciumi anaknya tersebut. Bahkan siswi tersebut tampak paling disayang kepala sekolah. Ibu korban awalnya mengacuhkan dan memilih diam. Namun, pada malam harinya perihal curhatan teman anaknya itu dikonfirmasi kepada anaknya. Hal itu dilakukan pada awal Maret 2021 lalu, di sekolahnya.

Salah seorang tokoh masyarakat di lingkungan rumah korban membenarkan bahwa kasus ini pun sudah dilaporkan ke pihak kepolisian. Karena hal itu, pihaknya menyerahkan semuanya kepada korps Bhayangkara.

"Ya kasus itu sudah dilaporkan ke Polres Jembrana. Coba dicek. Bahkan korban sudah divisum,” katanya yang enggan disebut namanya, Kamis 8 April 2021, melansir Tribunnews.com.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Yogie Paramagita membenarkan adanya laporan tersebut. Hanya saja pihaknya belum dapat mengulas lebih jauh karena masih dalam proses penyelidikan. Pihaknya meminta supaya proses penyelidikan dan penyidikan dilakukan terlebih dahulu hingga nanti akan diinformasikan lebih lanjut .

“Sejauh ini, itu bukan pemerkosaan. Kami masih melakukan penyelidikan kasusnya,” bebernya.

Berikan Pendampingan

Sementara itu, Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Jembrana menggandeng lembaga anak untuk melakukan pendampingan kasus tersebut.

“Kami sudah terjun sejak dua hari lalu. Dan kami tetap menyerahkan kewenangan ini ke kepolisian. Kami terjun supaya tidak menganggu psikologi anak. Ini yang perlu kami jaga,” ucap Kepala Bidang Pendidikan Dasar Jembrana I Nyoman Wenten, Kamis 8 April 2021 saat dikonfirmasi wartawan.

Wenten mengaku, bahwa kejadian yang diduga dilakukan awal Maret 2021 lalu itu, memang selaras dengan saat dibukanya klinik Pemebelajaran Tatap Muka (PTM). Namun setelah itu, klinik tersebut sempat ditiadakan dan kembali menerapkan pembelajaran secara daring. Terkait kasus ini, Korwil dan Kasi Dinas Pendidikan sudah langsung terjun ke Tumah yang bersangkutan. Pihaknya juga sudah meminta untuk ada pendampingan dari PPA Dinsos Jembrana terkait dugaan kasus ini.

“Kasi dan Korwil kami minta untuk berhati-hati. Pastinya kami mendukung penuh langkah kepolisian dalam kasus ini,” imbuhnya. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Hukrim
wwwwww