Home > Berita > Umum

Melongok Keseriusan Pelajar SMKN 3 Bengkalis Mengikuti UKK

Melongok Keseriusan Pelajar SMKN 3 Bengkalis Mengikuti UKK

Assesor eksternal Kasmawi terlihat mengawasi peserta UKK jurusan TKJ di SMKN 3 Bengkalis, Selasa (30/3/2021).

Selasa, 30 Maret 2021 23:03 WIB
Junaidi Usman

BENGKALIS, POTRETNEWS.com — Begitu mematikan kunci kontak motor Honda CB150R StreetFire warna merah di tempat parkir, suara barang diketok dari salah satu ruang mengambil perhatian saya pada Selasa, 30 Maret 2021 pagi menjelang siang.

Segera jurnalis media ini "Menjengah" ke dalam kelas, terlihat lah 3 siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Bengkalis berada di sisi 3 sepeda motor masing-masing. Satu diantara siswa ini tengah menokok shockbreaker depan sebuah motor bebek yang suaranya menarik perhatian tadi.

Ini merupakan hari kedua, seluruh pelajar kelas 3 sekolah ini mengikuti Uji Kompetensi Keahlian (UKK) Tahun Ajaran 2020/2021.

Sempat bertukar senyum dengan 2 tenaga pengawas siswa yang UKK tadi, segera jurnalis menuju ke beberapa siswa yang tengah duduk di kursi yang ada di kaki lima ruang sebelahnya, mereka mengantri untuk mengikuti UKK jurusannya.

Sementara, di 2 ruang lain, terlihat barisan sepatu tersusun rapi. Sepatu-sepatu ini milik siswa siswi yang juga mengikuti UKK namun beda jurusan.

"Kita melaksanakan UKK ini mulai hari Senin, 29 Maret sampai Rabu, 31 Maret 2021. Jumlah peserta UKK ini 120 orang dari tiga jurusan. Dari jurusan Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan (DPIB) 31 orang, untuk jurusan TKJ (Teknik Komputer Jaringan) 59 orang dan jurusan Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM) diikuti 30 orang," kata Kepala SMKN 3 Bengkalis, Kusno kepada potretnews.com, Selasa (30/3/2021).

Para penguji atau assesor, sebut Kusno ada dari internal dan ada eksternal atau dari luar. "Dari luar, para dosen Politeknik Negeri Bengkalis (Polbeng) yang sudah mempunyai sertifikat assesor. Assesor internal juga mereka yang sudah mempunyai lisensi sebagai penguji internal, sertifikat khusus di bidangnya masing-masing," sebut Kusno.

Assesor jurusan DPIB adalah Juli Ardita,ST,MT dari Program Studi (Prodi) Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan assesor dari Polbeng dan penguji internal yang merupakan guru di sekolah ini, Maimunah,ST. Kemudian, jurusan TBSM assesor eksternal Ibnu Hajar,ST,MT sedangkan assesor internal, Asman,STTr dari Prodi Teknik Mesin yang mengawasi di ruang sumber suara ketokan tadi. Sedangkan jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ), assesornya adalah Kasmawi,SKom,MKom dari Prodi Keamanan Sistem Informasi dan assesor internal Yosi Afriani,ST.

Jika Tahun Ajaran 2019/2020 kemarin, UKK diikuti 117 peserta, tahun ini meningkat atau bertambah 3 orang. "Mungkin masyarakat puas, sekolah di tempat kita ini sehingga hampir setiap tahun kita menolak siswa karena terkendala kurangnya kelas (Ruang Kegiatan Belajar/ RKB,red). Sebenernya kita bisa menambah siswa, cuma kendalanya kelasnya itu. Mau membangun, terikat oleh lahan tanah tempat bangunan yang telah penuh," tutur Kusno seraya menambahkan jika kuota TKJ penuh, calon siswa diberikan opsi tetap bersekolah di SMKN 3 Bengkalis tapi di jurusan lain yang kebanyakan calon siswa mau menerima opsi ini dengan alasan mereka bisa belajar di SMKN 3 Bengkalis.

"Kami atas nama keluarga besar SMKN 3 Bengkalis mengucapkan terima kasih kepada asesor eksternal dan internal yang telah bekerjasama. Harapan saya kepada alumni-alumni SMKN 3 Bengkalis, bisa membawa nama sekolah ini di luar sana lebih baik lagi," harap Kusno yang terlihat flu dan kurang fit di akhir wawancara.

Masa pandemi Covid-19, peserta UKK dalam satu jurusan pun dibagi ke dalam kelompok sesuai protokol kesehatan dengan menerapkan 3 M, mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak.

Kasmawi, seorang assesor eksternal di UKK ini menjawab pertanyaan jurnalis media ini telah 5 tahun terakhir menjadi penguji di sekolah tersebut. "Sekolah (SMKN 3 Bengkalis,red) mengajukan permohonan kepada Politeknik Negeri Bengkalis, siapa saja assesor (eksternal) yang diinginkan. Memang secara nasional ada aturan untuk menjadi asesor UKK. Yang pertama adalah assesor eksternal harus memiliki sertifikasi kompetensi sesuai dengan bidangnya, termasuk telah lebih 10 tahun aktif di bidang masing-masing. Seperti saya punya Sertifikasi Cisco, kemudian sertifikasi MikroTik. Kemudian yang kedua, lebih baiknya assesor itu punya sertifikasi BNSP," terang Kasmawi, yang dulu selesai D1 komputer menjadi guru honorer di Santa Maria, Pekanbaru.

Dalam kesempatan sebagai penguji dalam UKK ini, Kasmawi memuji kegigihan peserta UKK jurusan TKJ. "Karena kita tahu bahwa kondisi Covid-19 ini, anak-anak kita tidak belajar secara penuh, namun jika kita lihat dari hasil UKK Senin kemarin, Alhamdulillah, semua mereka mampu menjawab seluruh soal UKK," puji Kasmawi.

Setahun terakhir kala pandemi Covid-19 melanda, siswa ungkap Kasmawi jarang datang praktek ke sekolah sehingga mereka perlu mencari sertifikasi kompetensi yang lain ataupun pendamping ijazah yang sekarang banyak pelatihan-pelatihan secara online dan free. Saya fikir, siswa siswi yang mau tamat ini harus giat mengikuti pelatihan-pelatihan secara online tadi. Begitu juga bagi guru, punya kesempatan karena banyak penyedia jasa pelatihan secara free karena Covid-19 ini. Saya fikir, manfaatkan kesempatan yang ada," pesan Kasmawi pula di akhir temu bual kala itu agar para siswa siswi adalah orang yang berhasil merebut kesempatan kerja yang ada dan guru pula menjadi tenaga assesor yang lebih mumpuni lagi.

Azan Zuhur memang belum berkumandang, saya menyempatkan mampir ke ruang UKK jurusan jurusan Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan. Di layar komputer para peserta ujian terlihat desain rumah dua lantai nan indah. "Desain ini bisa dijual," seloroh Juli Ardita sang assesor dari Polbeng dengan nada canda kepada jurnalis media ini lalu seketika pamit untuk kembali menghidupkan stater Honda CB150R StreetFire yang telah mulai terkena panas mentari. ***

Kategori : Umum, Bengkalis
wwwwww