Home > Berita > Umum

Langgam Sako, Satu-satunya BumDes di Kabupaten Bengkalis Memproduksi Batik Tenun

Langgam Sako, Satu-satunya BumDes di Kabupaten Bengkalis Memproduksi Batik Tenun
Senin, 29 Maret 2021 20:27 WIB
Junaidi Usman

BENGKALIS, POTRETNEWS.com — Siapa menyangka, dari RT 01 RW 02 Dusun Langgam Muara, Teluk Latak, Bengkalis sebuah desa bertempat tinggalnya serta bersemayamnya Sang Maestro Zapin, M Yazid bin Tomel diproduksi Batik Tenun yang selama ini familiar made in Jawa Island yaitu Solo, Yogyakarta, Pekalongan, Cirebon, Indramayu dan luar Jawa, Bali, Madura, Minahasa dan beberapa daerah lainnya.

Batik Tenun nan mempesona ini diproduksi oleh BumDes (Badan Usaha Milik Desa) Langam Sako sebagai bentuk tanggungjawab amanah Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) yang mengintruksikan kepada setiap desa harus membentuk BumDes.

"Salah satu fungsi BumDes adalah menggerak ekonomi desa itu sendiri dan bisa membuka usaha yang bekerjasama dengan pemerintah yaitu pemerintah desa (Pemdes) yang misalnya memang dari (dana,red) desa," kata Direktur BumDesa Langgam Sako, Norizal kepada potrernews.com, Senin (29/3/2021).

Diutarakan Norizal yang akrab disapa Tamam ini, "Batik memang aneh khususnya di Kabupaten Bengkalis belum ada, selama ini terkenal khususnya di Pulau Jawa, Solo dan Yogyakarta. Kami para pengurus termasuk Komisaris BumDes Pak Kades punya ide, karena Teluk Latak ini terkenal dengan Tenunan Siak yang menjadi penghasilan ibu-ibu bahkan bapak-bapak, digunakan sangat terbatas tidak bisa digunakan secara bebas. Tenunan Siak ini biasanya digunakan pada acara-acara pesta pernikahan dan acara-acara khusus lainnya. Selain itu, Tenunan ini tidak bisa digunakan secara rutin dan juga tidak bisa dicuci (menggunakan mesin cuci,red) yang bisa merusakkan tenunnya. Maka dari itu, kami punya ide, bagaimana Tenunan Siak tetap berjalan dan kita punya produksi yang tidak lari dari tenun," tambahnya.

Sedikitnya, ada 24 motif yang berasal dari ide mereka yang pasti tidak lari dari motif Tenun di kain Batik Tenun yang ukurannya lebih 2 meter. "Cuma sistemnya yang berubah, kami buat sistem Batik yang pakaiannya bisa digunakan setiap saat, kapan saja tidak hanya acara pesta pernikahan saja, shalat Jum'at pun bisa digunakan karena batik tenun ini bisa dicuci sebagimana batik-batik dari Pulau Jawa yang saya sebutkan diatas tadi. Alhamdulillah, usaha kami ini berjalan dengan baik hingga sekarang," kata Tamam penuh syukur.

Norizal mengaku belum bisa mencari motif Tenun dari luar dikarenakan motif dari luar tadi telah punya Hak Patent. "Contohnya Batik Siak, itu Batik Istana itu Batik mereka. Kemudian, Pelalawan Kerinci itu Batik Bono yang juga hak mereka. Sebetulnya kita ada Batik Terubuk, tapi kami belum bisa menjajaki siapa pemilik Batik Terubuk ini. Kami harap dengan teresposnya kegiatan kami ini, kepada Pemerintah Kabupaten Bengkalis kita," harap Norizal seraya menambahkan usaha mereka dikerjakan 17 ibu-ibu yang tidak punya pekerjaan lain selain memproduksi Batik Tenun tadi.

Setiap lembar batik tadi dijual seharga Rp300.000. "Alhamdulillah, Ibu Camat Bengkalis untuk PKK mereka telah menempah kepada kita sebanyak 33 lembar Batik Tenun produksi kami. kami juga berharap kepada ibu Bupati Bengkalis untuk memberikan support kepada kami sebagaimana yang dilakukan Ibu Camat ini karena batik yang kami produksi ini hanya bagi kalangan ekonomi menengah ke atas, kalau kalangan menengah ke bawah itu mungkin sulit karena kalau sudah menjadi baju harganya bisa mencapai empat ratusan ribu rupiah. Kainnya saja tiga ratus ribu, belum upah jahitnya. Pemda kan menggunakan dana APBD, putarannya dari rakyat untuk rakyat. Sesuai pula dengan instruksi Gubernur Riau untuk memakai batik daerah pada hari-hari tertentu," terang Norizal.

Norizal memuji dukungan masyarakat Desa Teluk Latak dan Kades sehingga usaha mereka tadi berjalan dengan baik. "Tapi tidak terlepas dari dukungan pemerintah daerah setempat dalam hal pemasaran. Bagi yang ingin melakukan pemesanan, bisa menghubungi nomor saya +628136533700," sebut Norizal di akhir wawancara didampingi Sekretaris, Nanang Hermoyo.

"Rumah Batik Tenun ini dibuka pada Senin sampai Sabtu, pukul 08.00 WIB sampai 17.00 WIB, hari Ahad kita libur. Stok yang tersedia hari ini (Senin,29/3/2021) ada sekitar 20 lembar, yang lain masih dalam proses produksi dan akan bertambah dua hari kedelapan. Bagi yang ingin datang langsung, silahkan datang ke tempat kami yang berada tepat di samping Masjid Al Hadi Taqwa," kata Nanang Hermoyo yang juga terlihat ada Ketua Unit Batik Tenun, Muhammad Alpinda.

Kepada jurnalis media ini, Nanang Hermoyo memperlihatkan 2 potong Batik Tenun pesanan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Kadis PMD) Kabupaten Bengkalis, Yuhelmi yang dikerjakan selama 5 sampai 6 hari. Namun semuanya tergantung kerumitan motif yang dipesan. ***

Kategori : Umum, Bengkalis
wwwwww