Bayi 36 Hari Dicekoki Antimo hingga Tewas oleh Kakeknya karena Malu Punya Cucu Hasil Hubungan Gelap

Bayi 36 Hari Dicekoki Antimo hingga Tewas oleh Kakeknya karena Malu Punya Cucu Hasil Hubungan Gelap

Ilustrasi

Sabtu, 27 Maret 2021 09:20 WIB

ACEH, POTRETNEWS.com — Sf (32) warga desa Pucok Alue, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara diamankan pihak kepolisian setempat. Pria tersebut diamankan setelah dilaporkan terkait dugaan pembunuhan terhadap bayi MA yang masih berusia 36 hari.

Bayi itu tidak lain merupakan anak dari anak tirinya dengan kata lain merupakan cucu tirinya. Kapolres Aceh Jaya AKBP Harlan Amir melalui Kasatreskrim AKP Miftahuda Dizha menjelaskan, terduga pelaku melakukan perbuatan tersebut dengan memberikan obat kepada bayi.

“Sesuai dengan keterangan yang kita dapatkan, pelaku membunuh bayi dengan cara memberikan antimo yang sudah dilarutkan dengan air,” tandasnya.

AKP Miftahuda Dizha mengungkapkan motif pembunuhan tersebut didasari aib keluarga. Dimana bayi tersebut merupakan anak di luar nikah antara anak tirinya (Ibu bayi-red) dengan suaminya (ayah bayi-red)

“Pengakuan pelaku, hal itu dilakukan alibi, karena pelaku malu terhadap kelahiran korban dari hasil hubungan di luar nikah,” imbuhnya, melansir Tribunnews.com.

“Saat ini kita masih melakukan pendalaman terkait kasus tersebut, dan motifnya juga sedang kita perdalam,” tutupnya.

Sebelumnya diberitakan warga Kecamatan Pasie Raya, Aceh Jaya dihebohkan dengan meninggalnya seorang bayi yang masih berusia 36 hari. Bayi berinisial MA dan berjenis kelamin laki-laki tersebut, meninggal dunia diduga akibat kekerasan.

Dari keterangan yang diperoleh Serambinews.com, bayi tersebut meninggal dunia setelah sebelumnya sempat dilarikan ke Puskesmas Pasie Raya. Kapolres Aceh Jaya AKBP Harlan Amir melalui Kasatreskrim AKP Miftahuda Dizha mengatakan, kejadian tersebut dilakukan dengan cara memberikan obat antimo yang sudah dilarutkan dengan air secara paksa kepada bayi.

"Kemudian ibu bayi mendengar tangisan dari korban dan langsung menghampiri korban dan menggendong untuk menenangkan korban yang sedang menangis," jelas Miftahuda Dizha.

Ia melanjutkan, tidak lama setelah itu korban mulai tidak bergerak lagi dan mulai mengeluarkan darah melalui hidung dan mulutnya. Mengetahui hal itu, ibu korban menangis histeris saat melihat kondisi korban.

"Kemudian datanglah warga sekitar yang mendengar suara tangisan histeris dari Dahniar yang merupakan ibu korban, dan korban pun langsung dilarikan ke Puskesmas terdekat," ungkapnya

Sementara itu, kakek tiri bayi SF yang diduga merupakan pelaku mencoba melarikan diri.

"Namun berhasil diamankan oleh warga dan diserahkan kepada pihak Kepolisian Resor Aceh Jaya, untuk diamankan dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," tutupnya. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Hukrim
wwwwww